Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Dermatitis Seboroik general_alomedika 2021-04-01T15:00:23+07:00 2021-04-01T15:00:23+07:00
Dermatitis Seboroik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Dermatitis Seboroik

Oleh :
dr. Nindy Adhilah
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada dermatitis seboroik ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Dermatitis seboroik merupakan inflamasi kronis kulit yang ditandai dengan papuloskuamosa pada area yang banyak mengandung kelenjar sebasea, seperti kulit kepala, wajah, tubuh bagian atas, serta lipatan-lipatan tubuh (ketiak, lipatan paha, lipatan di bawah payudara).[1-3]

Tanda dan Gejala

Dermatitis Seboroik pada bayi ditandai dengan kulit bersisik kekuningan yang berminyak pada kulit kepala. Jarang disertai dengan keluhan gatal. Pada gejala yang berat, didapatkan cradle cap, yaitu krusta kotor dan berbau yang menutupi seluruh kepala.

Pada orang dewasa, gejalanya adalah lesi kemerahan yang bersisik dan berminyak pada area predileksi disertai rasa gatal. Krusta yang menempel pada kulit menandakan bahwa gejalanya tergolong berat[2-5]

Peringatan

Pada bayi, segera rujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin jika telah terdapat eritroderma atau penyakit Leiner (eritema dan skuama di seluruh tubuh disertai gejala-gejala seperti demam, anemia, diare, gagal tumbuh)[3,6]

Hindari penggunaan kortikosteroid jangka panjang pada bayi dan anak-anak serta hindari penggunaannya di area mata. Kortikosteroid dengan potensi yang lebih kuat dari hidrokortison dikontraindikasikan pada bayi berusia kurang dari 1 tahun.[7]

Hindari penggunaan kortikosteroid jangka panjang di area wajah karena dapat menimbulkan bekas yang tidak hilang.[7]

Medikamentosa

Medikamentosa dermatitis seboroik dibedakan menjadi dewasa dan bayi.

Terapi Dermatitis Seboroik pada Pasien Dewasa

Terapi dermatitis pada dewasa dibedakan sesuai dengan lokasi anatomis dan dari penyakit.

Tabel 1. Manajemen Topikal pada Dewasa

  Gejala Ringan Gejala Sedang-Berat
Daerah Scalp

Lini 1:

  • Pilih salah satu dari terapi di bawah ini:
  • Sampo Ketoconazole 1-2% 2-3 kali seminggu
  • Sampo Selenium Sulfide 2.5% 2-3 kali seminggu
  • Sampo Zinc Pyrithione 1-2% 2-3 kali seminggu
  • Sampo Asam Salisilat 3% 2-3 kali seminggu

 

Lini 2:

Pilih salah satu dari terapi di bawah ini:

  • Losio Hidrokortison 0.1% 1 kali sehari selama 4 minggu
  • Salep Alclometasone 0.05% 1 kali sehari selama 4 minggu
  • Krim Desonide 0.05% 1 kali sehari selama 4 minggu

Kombinasi dari dua terapi di bawah ini:

  • Sampo Ketoconazole 1-2% 2-3 kali seminggu
  • Losio Hidrokortison 0.1% ATAU Krim Desonide 0.05% 1 kali sehari

Pengobatan dilakukan selama 4 minggu. Jika keluhan tidak membaik, rujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin [3-5]

Daerah Nonscalp

Lini 1:

Krim Ketoconazole 2% 2 kali sehari selama 4 minggu

Lini 2:

Kombinasi dua terapi di bawah ini:

  • Krim Ketoconazole 2% 2 kali sehari
  • Salep Hidrokortison 1% 2 kali sehari

 

Pengobatan dilakukan selama 2 minggu. Jika keluhan membaik, lanjutkan terapi selama 2 minggu lagi. Jika keluhan tidak membaik, rujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin.

Kombinasi dari dua terapi di bawah ini:

  • Krim Ketoconazole 2% 2 kali sehari
  • Krim Desonide 0.05% ATAU Salep Alclometasone 0.05% 2 kali sehari

 

Pengobatan dilakukan selama 2 minggu. Jika keluhan membaik, lanjutkan terapi selama 2 minggu lagi. Jika keluhan tidak membaik, rujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin.

Sumber: dr. Nindy, 2021.[3,5]

Terapi Dermatitis Seboroik pada Pasien Bayi

Terapi dermatitis pada bayi dibedakan sesuai dengan lokasi anatomis dari penyakit.

Tabel 2. Manajemen Topikal pada Bayi

Pilihan Terapi Daerah Non Scalp

Daerah Scalp

Lini pertama Pilih salah satu dari terapi di bawah ini:

  • Emolien (white petroleum jelly/ointment) untuk penggunaan sehari-hari
  • Krim Ketoconazole 2% 1 kali sehari selama 7 hari

 

Pilih salah satu udari terapi di bawah ini:

  • Emolien (white petroleum jelly/ointment) untuk penggunaan sehari-hari
  • Sampo Ketoconazole 1-2% 2-3 kali seminggu

 

Lini kedua Krim Hidrokortison 1% 1 kali sehari selama 7 hari.

Krim Hidrokortison 1% 1 kali sehari selama 7 hari

 

Sumber: dr. Nindy, 2021.[3,4]

Pemberian pada Ibu Hamil

Berdasarkan FDA, kortikosteroid termasuk obat kategori C, tetapi beberapa studi tidak menemukan adanya korelasi antara penggunaan kortikosteroid topikal berpotensi rendah hingga sedang dengan kelainan kongenital, persalinan preterm, maupun kematian janin.

Akan tetapi, penggunaan kortikosteroid berpotensi tinggi meningkatkan risiko pertumbuhan janin yang terhambat. Oleh sebab itu, penggunaan kortikosteroid potensi rendah – sedang pada ibu hamil lebih diutamakan dibandingkan dengan penggunaan kortikosteroid potensi tinggi.[8-10]

Antifungi termasuk obat kategori C, tetapi penggunaannya secara topikal dianggap aman karena penyerapannya yang minimal.[8]

 

Ditulis oleh: dr. Nindy Adhilah

Referensi

1. Tucker D, Masood S. Seborrheic Dermatitis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551707/
2. Clark GW, Pope SM, Jaboori KA. Diagnosis and Treatment of Seborrheic Dermatitis. American Family Physician. 2015; 91(3): 185-190.
3. Perkumpulan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta; 2017.
4. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta; 2015.
5. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Dermatitis Seboroik. Jakarta; 2019
6. Angelina J. Penyakit Leiner: Tinjauan Imunologi, Diagnosis, dan Penatalaksanaan. CDK. 2017; 44(4): 261-264.
7. Pusat Informasi Obat Nasional. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kortikosteroid Topikal. Tersedia di: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/134-kortikosteroid-topikal.
8. Malka I, Ziv M. Safety of Common Medications for Treating Dermatology Disorders in Pregnant Women. Curr Derm Rep. 2013; 2:249-257
9. Das A, Panda S. Use of Topical Corticosteroids in Dermatology: An Evidence-based Approach. Indian Journal of Dermatology. 2017; 62(3): 237-250
10. Alabdulrazzaq F, Koren G. Topical Corticosteroid Use During Pregnancy. Can Fam Physician. 2012; 58(6): 643-644.

Edukasi dan Promosi Kesehatan De...

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 September 2024, 23:02
Gatal di sela jari disertai dengan bintik berisi air yang gatal yang menyebar, apakah dermatitis atau tinea?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter2 mhn diskusi. Pasien usia 30 th dengan keluhan gatal2 dikulit sbb1. Gatal di sela jari jempol kaki sdh 1 bln blm membaik, Riw obat salep...
dr. Risna Safitri
Dibalas 28 Agustus 2024, 08:24
Ruam merah dan ungu pada extremitas, perut dan punggung yang terasa gatal
Oleh: dr. Risna Safitri
12 Balasan
Pasien wanita usia 25 tahun dengan keluhan tiba2 muncul bintik merah dan menjadi ungu di kaki tangan serta perut dan punggung. Terasa gatal. Bentuknya bulat...
Anonymous
Dibalas 11 Agustus 2024, 15:36
Gatal-gatal pada anak yang tidak kunjung hilang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,,izin berdiskusi dokter dan mohon bantuan nya.Ada kasus Pasien Anak laki2 usia 4 tahun timbul gatal brwarna kemerah di sekitar kelopak mata sejak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.