Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Dermatitis Seboroik y2afrika 2023-04-05T08:22:41+07:00 2023-04-05T08:22:41+07:00
Dermatitis Seboroik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Penatalaksanaan Dermatitis Seboroik

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan dermatitis seboroik dimodifikasi berdasarkan usia pasien dan tingkat keparahan penyakit. Pilihan terapi farmakologis dapat berupa antifungal, kortikosteroid, keratolitik, dan emolien topikal, sedangkan intervensi nonfarmakologis dapat berupa edukasi untuk menghindari faktor pencetus seperti iritasi kulit.[1,2,13,14]

Perawatan yang dilakukan utamanya bertujuan untuk menghilangkan tanda klinis yang terlihat secara nyata, menghilangkan gejala yang mengganggu seperti gatal, dan mempertahankan remisi dalam jangka waktu yang lama. Parameter keberhasilan terapi adalah perbaikan gejala, tingkat kekambuhan, perubahan jumlah koloni Malassezia, kepuasan pasien, dan akseptabilitas kosmetik dari terapi.[1]

Karena mekanisme patogenik utama adalah aktivitas Malassezia, terapi yang paling umum digunakan adalah antifungal topikal dan antiinflamasi. Formulasi terapi baiknya mengandung komponen antifungal, keratolitik, antipruritus, dan antiinflamasi seperti kortikosteroid topikal dan inhibitor kalsineurin. Rotasi terapi terbukti lebih efektif dan lebih aman daripada monoterapi.[1,2]

Medikamentosa untuk Dermatitis Seboroik pada Orang Dewasa

Pilihan terapi medikamentosa disesuaikan dengan derajat keparahan, yakni dermatitis seboroik gejala ringan atau dermatitis seboroik gejala sedang-berat.

Gejala Ringan

Pada lesi kulit kepala yang ringan, obat lini pertama yang dapat dipilih adalah sampo ketoconazole 1–2%, sampo selenium sulfide 2,5%, sampo zinc pyrithione 1–2%, atau sampo asam salisilat 3%. Sementara itu, obat lini kedua bisa berupa losio hidrokortison 0,1%, salep alclometasone 0,05%, atau krim desonide 0,05%.

Pada lesi selain di kulit kepala, obat lini pertama dapat berupa krim ketoconazole 2%. Sementara itu, terapi lini kedua dapat berupa kombinasi antara krim ketoconazole 2% dan salep hidrokortison 1%.[13-17]

Gejala Sedang-Berat

Pada lesi kulit kepala yang sedang-berat, terapi lini pertama adalah kombinasi antara sampo ketoconazole 1–2% dan losio hidrokortison 0,1% atau krim desonide 0,05%.

Pada lesi sedang-berat selain kulit kepala, obat lini pertama adalah krim ketoconazole 2% yang dipadu dengan krim desonide 0,05% atau salep alclometasone 0,05%.[15,16]

Medikamentosa untuk Dermatitis Seboroik pada Bayi

Pada bayi, pilihan terapi medikamentosa disesuaikan dengan lokasi dermatitis seboroik, yakni di kulit kepala atau di kulit lain.

Lesi di Kulit Kepala

Untuk lesi di kulit kepala, obat lini pertama adalah emolien (white petroleum jelly) untuk penggunaan sehari-hari atau sampo ketoconazole 1–2% sebanyak 2–3 kali per minggu. Sementara itu, terapi lini kedua adalah krim hidrokortison 1% sebanyak 1 kali per hari selama total 7 hari.[15-17]

Lesi Selain di Kulit Kepala

Untuk lesi di bagian kulit yang lain, terapi lini pertama adalah emolien (white petroleum jelly) untuk penggunaan sehari-hari atau krim ketoconazole 2% sebanyak 1 kali per hari selama total 7 hari. Terapi lini kedua adalah krim hidrokortison 1% sebanyak 1 kali per hari selama total 7 hari.[15-17]

Pertimbangan Khusus saat Pemberian Medikamentosa

Kortikosteroid topikal potensi lemah seperti hidrokortison, desonide, dan mometasone furoate menunjukkan respons yang efektif untuk dermatitis seboroik fasial. Namun, penggunaan jangka panjang dikaitkan dengan penipisan kulit dan telangiektasis. Efek samping tersebut harus dipantau secara ketat.[1,2,13,14]

Terapi oral dapat dipertimbangkan pada kasus yang berat, refrakter, atau tidak responsif terhadap terapi topikal. Opsi terapi oral adalah itrakonazol, flukonazol, dan terbinafine. Sebelum memberikan terapi oral, pastikan pasien tidak memiliki kontraindikasi seperti gangguan fungsi hati, jantung, atau ginjal.[1,2,13,14]

Terapi sistemik seperti isotretinoin oral dosis rendah hanya dibutuhkan pada lesi yang luas, berat, dan tidak responsif terhadap pengobatan topikal. Terapi dengan isotretinoin oral memiliki efek samping mukokutan yang signifikan.[1]

Intervensi Nonmedikamentosa untuk Dermatitis Seboroik

Pasien harus diberikan informasi bahwa dermatitis seboroik merupakan suatu kondisi kulit yang kronis dan berulang, sehingga memerlukan tindakan preventif. Pasien harus menghindari pencetus gejala dan iritasi dengan cara menghindari garukan berlebihan dan menghindari preparat keratolitik yang terlalu poten.[2,14]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Referensi

1. Tucker D, Masood S. Seborrheic Dermatitis. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551707/
2. Handler MZ. Seborrheic Dermatitis. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1108312-overview
13. Sasseville D. Seborrheic dermatitis in adolescents and adults. UpToDate. 2020.
14. Borda LJ, Perper M, Keri JE. Treatment of seborrheic dermatitis: a comprehensive review. Journal of Dermatological Treatment. 2019;30(2):158-169.
15. Perkumpulan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta; 2017.
16. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Dermatitis Seboroik. Jakarta; 2019.
17. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta; 2017.

Diagnosis Dermatitis Seboroik
Prognosis Dermatitis Seboroik

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 September 2024, 23:02
Gatal di sela jari disertai dengan bintik berisi air yang gatal yang menyebar, apakah dermatitis atau tinea?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter2 mhn diskusi. Pasien usia 30 th dengan keluhan gatal2 dikulit sbb1. Gatal di sela jari jempol kaki sdh 1 bln blm membaik, Riw obat salep...
dr. Risna Safitri
Dibalas 28 Agustus 2024, 08:24
Ruam merah dan ungu pada extremitas, perut dan punggung yang terasa gatal
Oleh: dr. Risna Safitri
12 Balasan
Pasien wanita usia 25 tahun dengan keluhan tiba2 muncul bintik merah dan menjadi ungu di kaki tangan serta perut dan punggung. Terasa gatal. Bentuknya bulat...
Anonymous
Dibalas 11 Agustus 2024, 15:36
Gatal-gatal pada anak yang tidak kunjung hilang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,,izin berdiskusi dokter dan mohon bantuan nya.Ada kasus Pasien Anak laki2 usia 4 tahun timbul gatal brwarna kemerah di sekitar kelopak mata sejak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.