Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Dermatitis Seboroik y2afrika 2024-02-07T08:20:04+07:00 2024-02-07T08:20:04+07:00
Dermatitis Seboroik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Dermatitis Seboroik

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Patofisiologi dermatitis seboroik belum sepenuhnya diketahui tetapi diduga berkaitan dengan disrupsi mikrobiota kulit dan reaksi imun antara Malassezia yang berhubungan dengan respons sel-T dan aktivasi komplemen.[1,2]

Teori lain mengenai patofisiologi dermatitis seboroik adalah meningkatnya unsaturated fatty acid pada permukaan kulit, perubahan neurotransmitter kulit, pertumbuhan yang abnormal pada keratinosit, dan gangguan barrier kulit yang berhubungan dengan faktor genetik. Obat tertentu juga bisa memicu dermatitis seboroik, seperti buspirone, lithium, dan cimetidine.[1,2]

Dari banyak teori tersebut, terdapat tiga besar teori yang paling dicurigai mengenai patofisiologi dermatitis seboroik, yaitu kolonisasi Malassezia, sekresi lipid oleh kelenjar sebaseus, dan kerentanan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, faktor endogen dan eksogen turut berpengaruh pada patofisiologi dermatitis seboroik, termasuk obat-obatan, suhu musim dingin, dan stres yang dapat memperburuk kondisi ini.[6,18]

Secara alami, kelenjar sebaseus akan mensekresikan lipid pada permukaan kulit. Malassezia yang merupakan patogen umum pada kulit akan membentuk koloni pada area yang diselimuti oleh lipid. Lipase akan disekresikan oleh Malassezia, membentuk free fatty acid dan lipid peroksida yang mengaktivasi respons inflamasi.[6]

Tahap selanjutnya, sistem imun akan menghasilkan sitokin seperti IL-1α, IL-1β, IL-2, IL-4, IL-6, IL-8, IL-10, IL-12, dan TNF-α. Proses ini akan menstimulasi proliferasi dan diferensiasi keratinosit. Hasil akhir dari proses ini adalah gangguan lapisan kulit yang bermanifestasi sebagai eritema, pruritus, dan scalling atau munculnya lapisan kerak.[6]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Referensi

1. Tucker D, Masood S. Seborrheic Dermatitis. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551707/
2. Handler MZ. Seborrheic Dermatitis. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1108312-overview
6. Adalsteinsson JA, Kaushik S, Muzumdar S, et al. An update on the microbiology, immunology and genetics of seborrheic dermatitis. Experimental Dermatology. 2020;29(5):481-489.
18. Bukvić Mokos Z, Kralj M, et al. Seborrheic dermatitis: an update. Acta Dermatovenerol Croat. 2012;20(2):98-104. PMID: 22726283.

Pendahuluan Dermatitis Seboroik
Etiologi Dermatitis Seboroik

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
    Prinsip Pemilihan Sediaan Topikal untuk Kulit
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 September 2024, 23:02
Gatal di sela jari disertai dengan bintik berisi air yang gatal yang menyebar, apakah dermatitis atau tinea?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter2 mhn diskusi. Pasien usia 30 th dengan keluhan gatal2 dikulit sbb1. Gatal di sela jari jempol kaki sdh 1 bln blm membaik, Riw obat salep...
dr. Risna Safitri
Dibalas 28 Agustus 2024, 08:24
Ruam merah dan ungu pada extremitas, perut dan punggung yang terasa gatal
Oleh: dr. Risna Safitri
12 Balasan
Pasien wanita usia 25 tahun dengan keluhan tiba2 muncul bintik merah dan menjadi ungu di kaki tangan serta perut dan punggung. Terasa gatal. Bentuknya bulat...
Anonymous
Dibalas 11 Agustus 2024, 15:36
Gatal-gatal pada anak yang tidak kunjung hilang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter,,izin berdiskusi dokter dan mohon bantuan nya.Ada kasus Pasien Anak laki2 usia 4 tahun timbul gatal brwarna kemerah di sekitar kelopak mata sejak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.