Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Dermatitis Stasis annisa-meidina 2024-09-12T11:11:40+07:00 2024-09-12T11:11:40+07:00
Dermatitis Stasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Dermatitis Stasis

Oleh :
dr. Siti Solichatul Makkiyyah
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien dermatitis stasis meliputi perawatan kulit yang tepat, kepatuhan terhadap rencana terapi yang sudah disepakati bersama tenaga medis, serta tanda dan gejala perburukan yang perlu tata laksana segera. Promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dermatitis stasis yaitu promosi pola hidup sehat yang meliputi olahraga, menjaga berat badan, dan hindari pola hidup sedenter.[2,5]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien meliputi perawatan kulit yang tepat, kepatuhan terhadap rencana terapi yang sudah disepakati, serta tanda dan gejala perburukan yang perlu tata laksana segera. Perawatan kulit yang tepat meliputi penggunaan pembersih yang non-sabun dan pelembab yang ringan dan lembut. Hal ini dapat mengurangi keluhan gatal dan mencegah kulit kering.[2]

Kepatuhan pasien terhadap tata laksana terutama terapi mekanis merupakan salah satu penyulit dalam tata laksana dermatitis stasis. Pasien perlu memahami dengan baik fungsi dan tujuan terapi mekanis yang diberikan oleh tenaga medis. Pasien juga harus diberitahu bahwa terapi mekanis harus tetap dilakukan meskipun gejala membaik.[2,5]

Pasien perlu memahami tanda dan gejala awal perburukan maupun efek samping dari terapi yang mungkin terjadi. Perburukan gejala yang sudah ada maupun munculnya gejala baru memerlukan observasi dari tenaga medis untuk mengevaluasi perjalanan penyakit.[2,5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dermatitis stasis sangat berkaitan erat dengan etiologi dan faktor risikonya. Individu dengan pola hidup sehat (memiliki pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal) dilaporkan lebih mungkin terhindar dari risiko hipertensi vena akibat refluks vena.[2,4]

Pola makan seimbang bisa memengaruhi berat badan dan mengurangi obesitas. Berat badan yang ideal dapat menurunkan beban stres pada tungkai bawah. Selain itu, diet rendah garam dapat menurunkan risiko retensi cairan pada tungkai bawah. Rutin bergerak dan menghindari pola hidup sedenter dapat meningkatkan kontraktilitas otot betis dan membantu darah kembali ke jantung.[4]

Referensi

2. Yosipovitch G, Nedorost ST, Silverberg JI, et al. Stasis Dermatitis: An Overview of Its Clinical Presentation, Pathogenesis, and Management. Am J Clin Dermatol. 2023 Mar;24(2):275-286. doi: 10.1007/s40257-022-00753-5.
4. Awad N, Hetzel JD, Bhupalam V, et al. Stasis Dermatitis: Pathophysiology, Current Treatment Paradigms, and the Use of the Flavonoid Diosmin. J Clin Aesthet Dermatol. 2024;17(1):15–23.
5. Flugman SL. Stasis Dermatitis. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1084813-overview

Prognosis Dermatitis Stasis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.