Epidemiologi Hematoma Subungual
Belum ada data epidemiologi spesifik mengenai insiden ataupun prevalensi hematoma subungual. Meski begitu, hematoma subungual diketahui paling banyak terjadi akibat trauma. 50% kasus hematoma subungual memerlukan tindakan trepinasi.[17]
Global
Hematoma subungual, avulsi lempeng kuku, dan fraktur falang distal merupakan contoh trauma ujung jari dan kuku. Trauma ini dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa, dengan insiden tertinggi ditemukan pada usia 4–30 tahun.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)