Diagnosis Rambut Rontok
Pendekatan diagnosis pada rambut rontok dimulai dengan anamnesis untuk mengidentifikasi pola kerontokan, onset, faktor pemicu, serta riwayat keluarga. Pemeriksaan fisik fokus pada pola distribusi rambut rontok, kondisi kulit kepala, dan uji tarik (hair-pull test).
Pemeriksaan penunjang dapat mencakup trikoskopi untuk mengevaluasi karakteristik batang rambut dan folikel, serta pemeriksaan laboratorium bila dicurigai kondisi sistemik seperti anemia defisiensi besi, gangguan tiroid, atau penyakit autoimun. Bila diagnosis tetap tidak jelas, biopsi kulit kepala dapat dilakukan untuk membedakan antara alopesia non-scarring dan scarring.[2,3,13,25]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)