Etiologi Rambut Rontok
Etiologi rambut rontok terbagi menjadi dua faktor yakni faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen disebabkan oleh berbagai penyakit sistemik, infeksi jamur dan kelainan genetik. Faktor eksogen berasal dari lingkungan seperti paparan panas, trauma, alat dan bahan perawatan rambut, dan kebiasaan mencabut rambut atau trikotilomania.[2,5,7-9]
Etiologi
Etiologi dari rambut rontok terbagi menjadi dua faktor utama, yaitu faktor endogen dan faktor eksogen.[2,5]
Faktor Endogen
Faktor endogen yakni berasal dari penyakit sistemik seperti penyakit autoimun, hipotiroid, defisiensi besi, infeksi jamur, stres, status gizi malnutrisi dan kelainan genetik.[2,5]
Faktor Eksogen
Faktor eksogen yakni berasal dari lingkungan luar seperti sinar matahari, radiasi, luka bakar, kemoterapi, trauma, paparan air kaporit dan asin, penggunaan sampo, cat rambut, menyisir rambut berlebihan, menggunakan pelurus atau pengering rambut, dan kebiasaan mencabut rambut berlebihan yang disebut trikotilomania.[2,5]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang dapat menyebabkan rambut rontok antara lain riwayat keluarga, penurunan berat badan berlebih, dan menopause.
Riwayat Keluarga yang Mengalami Rambut Rontok
Riwayat kerontokan pada keluarga berisiko menyebabkan kerontokan tipe alopesia androgenetik.[2]
Riwayat Penurunan Berat Badan Berlebihan
hal ini dilatarbelakangi dengan diet dengan pengurangan asupan kalori berhubungan dengan defisiensi nutrisi. Zat nutrisi seperti niacin, protein, dan besi berperan dalam proses pembentukan struktur rambut dan pertumbuhan rambut.[7]
Riwayat Pasca Melahirkan
Selama masa kehamilan, diduga fase teloptosis terhambat. Hal ini malah menyebabkan wanita hamil mengalami penebalan rambut. Setelah melahirkan, siklus pertumbuhan rambut kembali normal, sehingga rambut ‘tambahan’ tersebut akan rontok.
Hal ini menimbulkan kesan rambut rontok yang berlebihan, padahal rambut-rambut tersebut adalah rambut tambahan yang dipertahankan selama fase anagen dan tidak rontok selama masa kehamilan.[8]
Wanita Menopause
Pada masa menopause, terjadi penurunan kadar hormon estrogen dalam darah dan peningkatan konsentrasi hormon androgen sehingga menyebabkan terjadinya female pattern hair loss.[9]
Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha