Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Tinea Barbae annisa-meidina 2023-09-27T09:20:44+07:00 2023-09-27T09:20:44+07:00
Tinea Barbae
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Tinea Barbae

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Panduan e-prescription untuk tinea barbae ini dapat digunakan oleh Dokter saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Tinea barbae adalah dermatofitosis pada kulit, folikel rambut, dan rambut pada wajah dan leher, terutama pada area kumis dan janggut. Selain ditemukan pada pria dari kelompok usia dewasa muda atau lebih tua, tinea barbae juga dapat ditemukan pada wanita dengan hirsutisme.

Etiologi tinea barbae yang sering ditemukan adalah Trichophyton verrucosum, Trichophyton mentagrophytes, dan Trichophyton rubrum. Jamur penyebab tinea barbae bersifat zoofilik dan antropofilik sehingga kondisi ini lebih banyak ditemukan pada pekerja yang kontak dengan binatang. Faktor risiko lainnya adalah diabetes mellitus, kondisi imunokompromais, serta sedang dalam terapi imunosupresif maupun kortikosteroid.[1,2]

Infeksi diawali dengan inokulasi spora ke jaringan yang memiliki lapisan keratin. Dermatofita yang berperan dalam tinea barbae bersifat keratinofilik karena menggunakan keratin dan protein lainnya untuk bertahan hidup. Maka dari itu, umumnya menyerang stratum korneum dan membentuk lesi kulit superfisial, seperti kerion (abses).[2–4]

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala khas pada tinea barbae adalah pruritus pada area kumis, janggut, dan leher. Demam dan malaise juga dapat ditemukan. Lesi kulit yang terbentuk dibagi menjadi tipe inflamatorik dan noninflamatorik.

Tipe Inflamatorik

Tinea barbae tipe inflamatorik memiliki tanda khas kerion. Efloresensi kerion pada tinea barbae adalah nodul maupun plak eritematosa berbatas tegas yang bersisik, lunak, dan sembab, disertai pustul dan sinus. Lesi kerion dapat soliter maupun multipel.

Rambut pada area yang terlibat menjadi rapuh dan mudah dicabut. Pasien juga dapat mengalami demam dan malaise, dan pada tahap yang lebih lanjut dapat ditemukan limfadenopati regional.

Tinea barbae inflamatorik lebih banyak disebabkan oleh dermatofita yang bersifat zoofilik, seperti Trichophyton verrucosum dan Trichophyton mentagrophytes. Maka dari itu, perlu ditanyakan mengenai riwayat bekerja dengan hewan, misalnya sebagai peternak maupun bekerja di pet shop.[2,3,5]

Tipe Noninflamatorik

Tipe noninflamatorik ditandai dengan plak eritematosa berskuama, dengan pustul dan papul perifolikular. Tepi plak memiliki lesi yang lebih aktif, disertai papul dan vesikel multipel, maupun krusta. Pada tipe ini juga didapatkan keterlibatan rambut, di mana rambut menjadi rapuh dan mudah dicabut.

Tipe noninflamatorik ini biasanya disebabkan oleh dermatofita yang bersifat antropofilik, seperti Trichophyton rubrum. Maka dari itu, perlu dilakukan anamnesis terkait riwayat infeksi dermatofita, seperti tinea capitis, pada orang sekitar yang cenderung kontak erat dengan pasien.[1–3]

Peringatan

Umumnya hal yang perlu diperhatikan dalam tata laksana tinea barbae adalah efek samping hepatotoksik, dan reaksi hipersensitivitas pada penggunaan antifungal sistemik. Durasi terapi antifungal dengan terbinafine maupun golongan azol cukup lama, yaitu sampai dengan 2–3 minggu dari hilangnya lesi.

Penggunaan antifungal oral tersebut berisiko efek samping gastrointestinal (mual, nyeri perut, dan diare), gangguan fungsi hati, dan gangguan visual. Maka dari itu, direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan fungsi hati, dan ginjal pada 3–6 minggu setelah inisiasi terapi.

Terapi antifungal topikal saja untuk tinea barbae tidak direkomendasikan, karena tidak dapat mempenetrasi folikel rambut. Terapi dengan kortikosteroid untuk tinea barbae tidak benefisial dan tidak direkomendasikan.[2,3,6,7]

Terapi Suportif

Terapi suportif untuk tinea barbae meliputi kompres hangat dan depilasi. Pasien diberikan edukasi agar memberi kompres hangat untuk membersihkan krusta dan debris pada area lesi.

Pasien juga diedukasi untuk melakukan depilasi atau pencukuran rambut pada area lesi, seperti kumis dan janggut, terutama bila sudah terdapat keterlibatan rambut dan folikel rambut.[8]

Medikamentosa

Tata laksana medikamentosa yang utama untuk tinea barbae adalah antifungal sistemik, yaitu terbinafine atau golongan azol, seperti ketoconazole, fluconazole, dan itraconazole. Terapi antifungal ini diberikan sampai dengan 2–3 minggu dari hilangnya lesi.[2,6]

Antifungal

Antifungal yang direkomendasikan untuk tata laksana tinea barbae adalah antifungal sistemik. Antifungal topikal dapat dipertimbangkan sebagai terapi adjuvan, tetapi tidak sebagai terapi utama karena tidak dapat mempenetrasi folikel rambut.[2,3,6,7]

Dewasa:

Rekomendasi antifungal untuk tinea barbae pada pasien dewasa dapat dipilih salah satu di bawah ini:

  • Terbinafine 250 mg peroral (PO) 1 kali sehari

  • Itraconazole 100 mg PO 1 kali sehari

  • Fluconazole 200 mg PO 1 kali sehari[2,8]

Durasi terapi dengan antifungal umumnya 4–6 minggu atau sampai dengan 2–3 minggu dari hilangnya lesi. Griseofulvin sudah tidak direkomendasikan karena memerlukan durasi terapi yang lama (sampai dengan 12 minggu), serta sudah terdapat laporan peningkatan angka resistensi obat dan relaps karena waktu klirens obat yang cepat.[2]

Antihistamin

Antihistamin dapat direkomendasikan untuk mengurangi keluhan gatal pada tinea barbae. Antihistamin yang dipilih adalah generasi kedua, seperti cetirizine dan loratadine dengan dosis 10 mg per hari yang diberikan sesuai gejala.[9,10]

Referensi

1. Chanyachailert P, Leeyaphan C, Bunyaratavej S. Cutaneous Fungal Infections Caused by Dermatophytes and Non-Dermatophytes: An Updated Comprehensive Review of Epidemiology, Clinical Presentations, and Diagnostic Testing. J Fungi. 2023 Jun;9(6):669. https://www.mdpi.com/2309-608X/9/6/669
2. Kuruvella T, Pandey S. Tinea Barbae. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563204/
3. Schellack N, Toit JD, Mokoena T, Bronkhorst E. Mycoses and anti-fungals – an update. South Afr Pharm J. 2020 Feb 28;87(1):18–25. http://www.sapj.co.za/index.php/SAPJ/article/view/2788
4. Baumgardner DJ. Fungal Infections From Human and Animal Contact. J Patient-Centered Res Rev. 2017 Apr 25;4(2):78–89. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6664368/
5. Singh S, Sondhi P, Yadav S, Ali F. Tinea barbae presenting as kerion. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2017;83(6):741. https://ijdvl.com/tinea-barbae-presenting-as-kerion/
6. Hainer BL. Dermatophyte Infections. Am Fam Physician. 2003 Jan 1;67(1):101–9. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2003/0101/p101.html
7. Gadour E, Kotb A. Systematic Review of Antifungal-Induced Acute Liver Failure. Cureus. 2021 Oct;13(10):e18940. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8529939/
8. Baran W, Szepietowski J, Schwartz R. Tinea barbae. Acta Dermatoven APA. 2004;13(3):91–4. https://www.acta-apa.org/journals/acta-dermatovenerol-apa/papers/10.15570/archive/acta-apa-04-3/4.pdf
9. Naqvi A, Gerriets V. Cetirizine. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549776/
10. Sidhu G, Akhondi H. Loratadine. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542278/

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ti...

Artikel Terkait

  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika
    Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nabel
Dibalas 11 April 2025, 15:05
Pseudoefedrin sudah bisa diresepkan dari My Patient Alomedika?
Oleh: dr.Nabel
1 Balasan
Alo Dokter, kupikir resep pseudoefedrin tidak bisa diberikan secara online. Tetapi, kemarin saat saya coba kirim resep dari My Patient Alomedika, saya bisa...
dr.Meidina
Dibalas 08 April 2025, 15:50
Pengalaman tulis resep di fitur My Patient Alomedika
Oleh: dr.Meidina
2 Balasan
Gak nyangka bakal semudah ini buat bantu saudara saat lebaran di Bandung kemarin. Hari ke-2 lebaran kemarin, ada saudara yang mengeluh batuk pilek dan...
Anonymous
Dibalas 27 Maret 2025, 07:20
Untuk meresepkan obat di fitur My Patient, apakah harus punya SIP?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya Alo dokter,Saya mau mengirim resep obat asma rutin adek saya yang ada di Bandung. Apakah bisa melalui Alomedika - My Patient? Apa saja...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.