Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Defisiensi Vitamin A general_alomedika 2024-08-06T14:14:27+07:00 2024-08-06T14:14:27+07:00
Defisiensi Vitamin A
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Defisiensi Vitamin A

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Defisiensi vitamin A merupakan kondisi defisiensi mikronutrien yang dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan, sistem imun, metabolisme, dan perkembangan sel. Defisiensi vitamin A merupakan penyebab terbesar kebutaan temporer pada anak. Vitamin A merupakan vitamin yang bersifat larut dalam lemak, tidak dapat disintesis oleh tubuh, dan merupakan elemen penting dalam mendukung fungsi penglihatan, pertumbuhan, dan daya tahan tubuh.[1,2]

Vitamin A memiliki 3 bentuk utama, yaitu retinol, beta karoten, dan karotenoid. Kondisi defisiensi tersebut didefinisikan sebagai konsentrasi retinol serum kurang dari 20 mcg/dL. Defisiensi vitamin A dapat disebabkan oleh penurunan asupan, kondisi malabsorbsi, atau infeksi.[1,2]

Blind,Little,Girl.little,Girl,Close,Eyes.blind,Person.

Gangguan penglihatan pada defisiensi vitamin A mulai terjadi ketika konsentrasi vitamin A <10 μg/dL. Tanda pada penglihatan yang pertama kali muncul adalah buta senja. Ketika defisiensi memburuk, gangguan pada mata semakin progresif dan membentuk bercak Bitot, xerosis konjungtiva, hingga akhirnya menyebabkan kebutaan yang ireversibel. Pada sistem organ lain, defisiensi vitamin A bisa menyebabkan diare, kulit kering, rasa mudah lelah, dan folikular hyperkeratosis.[1,2,3]

Diagnosis baku emas dari defisiensi vitamin A adalah dengan melakukan biopsi hati untuk mengetahui cadangan vitamin A dalam tubuh. Namun cara ini tidak praktis, berisiko, dan mahal sehingga jarang digunakan. Pemeriksaan retinol serum umumnya lebih sering dilakukan karena memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi serta lebih mudah dilakukan dalam laboratorium.[1,2]

Terapi definitif dari defisiensi vitamin A adalah memberikan suplementasi vitamin A dosis tinggi. Dosis dan waktu pemberian disesuaikan dengan usia dan kondisi yang menyertai. Apabila suplementasi diberikan sebelum terjadi kerusakan ireversibel, gangguan pada mata yang terjadi akan sembuh total dalam 2 bulan. Ulserasi kornea dan keratomalasia berhubungan dengan prognosis yang buruk dan peningkatan mortalitas serta morbiditas.[1,2]

Referensi

1. Hodge C, Taylor C. Vitamin A Deficiency. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567744/
2. Ansstas G. Vitamin A Deficiency. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/126004-overview#a5
3. Boyd K. What Is Vitamin A Deficiency? American Academy of Ophthalmology. 2023. https://www.aao.org/eye-health/diseases/vitamin-deficiency

Patofisiologi Defisiensi Vitamin A

Artikel Terkait

  • Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
    Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
  • Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
    Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 4 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.