Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Defisiensi Vitamin A general_alomedika 2024-08-06T14:15:28+07:00 2024-08-06T14:15:28+07:00
Defisiensi Vitamin A
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Defisiensi Vitamin A

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Diagnosis defisiensi vitamin A ditegakkan berdasarkan penemuan khas pada pemeriksaan fisik dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium. Tanda patognomonik yang dapat ditemukan pada defisiensi vitamin A adalah xerophthalmia.[1,2]

Anamnesis

Kecurigaan terhadap defisiensi vitamin A umumnya didapatkan dari anamnesis. Pasien yang berisiko mengalami defisiensi adalah pasien dengan riwayat tinggal pada daerah yang miskin, malnutrisi, alkoholisme kronis, diet, disfagia, dan gangguan mental. Keluhan yang muncul pada awal penyakit berupa diare, infeksi saluran cerna, infeksi pernapasan, mudah lelah, dan perlambatan perkembangan.

Seiring dengan perjalanan penyakit, pasien akan mengeluhkan masalah pada penglihatan yang progresif dan penurunan ketahanan terhadap infeksi yang menimbulkan peningkatan frekuensi infeksi saluran cerna, saluran napas, dan saluran kemih.[1,2,7,8]

Xerophthalmia adalah tanda patognomonik dari defisiensi vitamin A. Tanda klinis pada kondisi ini yaitu menurunnya kemampuan mata untuk menglihat. Umumnya tanda awal yang timbul adalah buta senja. Pada anak dengan dicurigai xerophthalmia, bisa menanyakan kepada orang tuanya apakah terdapat perubahan perilaku pada anak ketika gelap, misalnya anak tampak ketakutan atau lebih pasif saat gelap dibandingkan saat terang.

Anak yang tampak sehat namun datang dengan keratomalasia harus dievaluasi mengenai riwayat diare atau campak yang bisa dengan cepat menurunkan cadangan vitamin A.[1,7,8]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menemukan tanda-tanda defisiensi vitamin A. berdasarkan sistem organ, tanda-tandanya adalah sebagai berikut:[2,8,9]

  • Mata: bercak Bitot, rabun senja, ulserasi, xerosis kornea, keratomalacia
  • Saluran cerna: gangguan pengecapan, diare, penurunan berat badan
  • Kulit: gatal, kulit kering, hyperkeratosis folikular (pada ekstensor, bahu, dan pantat), keratinisasi dari membran mukosa, jaundice

  • Hati: hepatomegali

Penurunan kemampuan untuk melihat dalam gelap (buta senja) adalah tanda awal xerophthalmia dan banyak ditemukan pada anak dan ibu hamil atau menyusui. Pada pemeriksaan bisa ditemukan konjungtiva yang kering dan pucat dengan sedikit berkerut (xerosis konjungtiva) atau bercak Bitot yang umum ditemukan pada daerah bulbar konjungtiva arah jam 3 dan 9. Semakin lama gambaran kornea akan semakin pucat (xerosis kornea) dan progresif menuju ulserasi kornea dan keratomalasia.[8]

Tabel 1. Grading dari Xerophtalmia.

Grade Xerophtamia Usia Puncak (dalam tahun) Tipe Defisiensi
XN: buta senja 2-6; wanita dewasa Kronis, tidak membutakan
X1A: xerosis konjungtiva 3-6 Kronis, tidak membutakan
X1B: bercak Bitot 3-6 Kronis, tidak membutakan
X2: xerosis kornea 1-4 Akut, bisa membutakan
X3A: ulkus kornea <1/3 kornea 1-4 Akut dan berat, membutakan
X3B: keratomalacia/ ulkus kornea >1/3 bagian 1-4 Akut dan berat, membutakan
XS: jaringan parut pada kornea (scarring) >2 Konsekuensi dari ulserasi kornea
XF: xerophtalmia fundus dewasa Kronis, tidak membutakan, jarang terjadi

Sumber: World Health Organization, 2021.

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari defisiensi vitamin A adalah gangguan penglihatan lain yang menyebabkan tanda dan gejala yang mirip, diantaranya retinitis pigmentosa, katarak, dan defisiensi Niasin.

Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa adalah kondisi genetik bawaan yang menyebabkan kerusakan sel dalam retina, sehingga membatasi kemampuan retina dalam merespon cahaya yang masuk. Pada awal perjalanan penyakit, tanda yang terjadi adalah buta senja dan kehilangan lapangan pandang secara progresif dan membentuk tunnel vision. Gejala retinitis pigmentosa bersifat spesifik pada mata dan tidak menyebabkan gangguan sistemik pada organ lain seperti defisiensi vitamin A. Retinitis pigmentosa diketahui dengan pemeriksaan genetik dan hingga saat ini belum ada terapi spesifik untuk kondisi ini.[14,15]

Katarak

Katarak adalah kondisi opasifikasi dari lensa mata atau kapsulnya yang menghalangi jalan cahaya menuju retina. Katarak bisa ditemukan pada berbagai usia, namun lebih banyak mendominasi kelompok usia tua. Katarak tidak menyebabkan gangguan sistemik seperti defisiensi vitamin A, meskipun demikian katarak matur menyebabkan lensa opak secara keseluruhan dan akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Diagnosis katarak dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan oftalmologi. Terapi definitif katarak adalah dengan tindakan operasi untuk mengganti lensa.[1,16]

Defisiensi Niasin

Defisiensi dari niasin atau vitamin B3 bisa disebabkan oleh genetik, penurunan asupan makanan, atau konsumsi alkohol dalam jumlah besar dalam waktu lama. Defisiensi niasin memiliki tanda khas dermatitis, demensia, dan diare. Bercak Bitot bisa didapatkan pada defisiensi niasin, meskipun jarang terjadi dibandingkan pada defisiensi vitamin A. Defisiensi niasin dapat dipastikan melalui pemeriksaan kadar niasin, triptofan, nicotinamide adenine dinucleotide (NAD) dan nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADP).[1,17]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang harus dilakukan pada pasien dengan tanda klinis xerophthalmia atau ada kecurigaan defisiensi vitamin A. Pemeriksaan baku emas dalam menentukan kadar vitamin A tubuh adalah melalui biopsi hati untuk menentukan konsentrasi retinol.

Serum Retinol

Pada pasien dengan riwayat dan tanda klinis yang kurang jelas, pemeriksaan retinol serum dilakukan untuk membantu diagnosis. Defisiensi vitamin A adalah ketika retinol serum <20 μg/dL. Angka normal retinol serum adalah 20-60 μg/dL. Namun, kelemahan pemeriksaan ini adalah kadar retinol serum bisa didapatkan normal meskipun konsentrasi total dalam tubuh sudah defisiensi. Hal ini disebabkan karena hati bekerja melepaskan cadangan retinol untuk mempertahankan kadar retinol yang bersirkulasi.[1,2,8]

Serum Retinol Binding Protein (RBP)

Pemeriksaan RBP serum lebih mudah dan lebih murah dilakukan dibandingkan dengan pemeriksaan retinol serum. Pemeriksaan ini juga memiliki angka spesifisitas dan sensitivitas tinggi. Angka referensi RBP normal adalah 30-75 μg/dL.[8,9]

Zinc Serum

Defisiensi dari zinc berperan dalam patogenesis defisiensi vitamin A dengan cara menekan sintesis RBP. Kadar zinc normal adalah 75-120 μg/dL.[9]

Pemeriksaan Lain

Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan adalah adaptometri gelap, elektroretinogram (ERG), sitologi impresi, dan biopsi hati. Pemeriksaan sitologi dilakukan untuk melihat penurunan dari jumlah sel goblet. Biopsi hati adalah pemeriksaan baku emas dalam mengevaluasi jumlah vitamin A dalam tubuh, namun terkendala biaya yang mahal sehingga tidak rutin dilakukan.[1,8]

Referensi

1. Hodge C, Taylor C. Vitamin A Deficiency. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567744/
2. Ansstas G. Vitamin A Deficiency. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/126004-overview#a5
7. Wiseman EM, Dadon SB, Reifen R. The vicious cycle of vitamin A deficiency: A review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 2016. http://dx.doi.org/10.1080/10408398.2016.1160362
8. Goshe JM, Awh C. Xerophtalmia. American Academy of Ophthalmology. 2021. https://eyewiki.aao.org/Xerophthalmia
14. Boys K. What Is Retinitis Pigmentosa? American Academy of Ophthalmology. 2021. https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-retinitis-pigmentosa
15. National Eye Institute. Retinitis Pigmentosa. 2019. https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/retinitis-pigmentosa
16. Nizami AA, Gulani AC. Cataract. StatPearls. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539699/

Epidemiologi Defisiensi Vitamin A
Penatalaksanaan Defisiensi Vitam...

Artikel Terkait

  • Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
    Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
  • Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
    Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Obat batuk sesak untuk Ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.Obat batuk sesak untuk Ibu hamil yang aman apa y?Apakah GG dan salbutamol aman untuk ibu hamil?
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 19 jam yang lalu
Benjolan di pusat tanggal, bagaimana tatalaksananya?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
2 Balasan
Alo Dokter, Ank usia 16 bulan.. benjolan d pusat terjadi setelah 2 bulan tali pusar tanggal.. tdk demam, dan tidak berbau.. mohon diskusi nya dok, tuk...
dr.Arini Gita Puspa
Dibalas 55 menit yang lalu
Webinar tahun 2025
Oleh: dr.Arini Gita Puspa
4 Balasan
ALO dokter, izin berdiskusi, apakah ada yang tahu kenapa webinar di tahun 2025 ini SKP tidak langsung terhitung di satu sehat, termasuk webinar dari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.