Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Defisiensi Vitamin A general_alomedika 2024-08-06T14:14:41+07:00 2024-08-06T14:14:41+07:00
Defisiensi Vitamin A
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Defisiensi Vitamin A

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi defisiensi vitamin A adalah kurangnya vitamin A dalam tubuh yang menyebabkan gangguan dalam regenerasi pigmen visual, kestabilan membran mukosa, dan fungsi imun. Pada kondisi normal, vitamin A memegang peranan penting dalam organogenesis, pertumbuhan, fungsi imun, diferensiasi jaringan, serta berperan dalam aktivitas gastrointestinal.[7,11]

Defisiensi vitamin A berhubungan dengan gangguan multiorgan, seperti gangguan dalam pengecapan, penurunan integritas mukosa saluran cerna, kolestasis, penurunan fungsi imun, peningkatan inflamasi, gangguan dalam reproduksi, gangguan saluran napas, dan gangguan penglihatan. Hal ini karena fungsi vitamin A yang luas dalam proliferasi dan pemeliharaan sel.[7,11]

Vitamin A dibutuhkan dalam regenerasi sel untuk mempertahankan rhodopsin, sel batang, dan sel kerucut dalam retina. Defisiensi vitamin A menyebabkan perubahan pada konjungtiva dan kornea yang diawali dengan buta senja dan kemunculan bercak Bitot. Secara progresif, defisiensi vitamin A akan menyebabkan kebutaan permanen.[1,4,7,8]

Vitamin A terdiri dari 3 bentuk, yaitu retinol beta, beta karoten, dan karotenoid. Retinol adalah bentuk aktif vitamin A dan banyak ditemukan pada bahan pangan hewani. Beta karoten banyak terdapat dalam tumbuhan, sedangkan karotenoid dalam tubuh berada dalam bentuk alkohol bebas atau lemak ester.

Dalam tubuh manusia, vitamin A akan dihidrolisis oleh enzim pankreas dan intestinal, dan kemudian retinol-binding protein (RDP) akan mengikat, mengatur absorpsi serta metabolisme vitamin A. sekitar 50-80% vitamin A disimpan dalam hati, sisanya dalam jaringan adiposa, paru-paru, dan ginjal. Zinc berperan dalam membantu absorpsi vitamin A di usus dan pembentukan RDP.[1,2,8]

Kadar vitamin A sendiri dinyatakan dalam international unit (IU). Satu IU setara dengan 0,3 mcg retinol activity equivalent (RAE). Rekomendasi harian vitamin A untuk anak, laki-laki, dan perempuan secara berturut-turut adalah 300-600, 900, dan 700 μg RAE.[1,4]

Defisiensi vitamin A dapat terjadi secara sekunder karena penurunan proses pencernaan, penurunan absorpsi, dan gangguan metabolisme, atau meningkatnya kebutuhan. Karena vitamin A bersifat larut dalam lemak, gangguan pada pencernaan yang dapat menghambat penyerapan lemak juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin A. Pasien dengan insufisiensi pankreas, inflammatory bowel disorder (IBD)cysti, cystic fibrosis, cholestasis, atau pasca operasi bypass usus halus, memiliki risiko tinggi terjadinya defisiensi vitamin A.[1,2]

Referensi

1. Hodge C, Taylor C. Vitamin A Deficiency. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567744/
2. Ansstas G. Vitamin A Deficiency. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/126004-overview#a5
4. Timoneda J, et al. Vitamin A Deficiency and the Lung. Nutrients. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6164133/
7. Wiseman EM, Dadon SB, Reifen R. The vicious cycle of vitamin A deficiency: A review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 2016. http://dx.doi.org/10.1080/10408398.2016.1160362
8. Goshe JM, Awh C. Xerophtalmia. American Academy of Ophthalmology. 2021. https://eyewiki.aao.org/Xerophthalmia
11. Office of Dietary Supplements. Vitamin A. National Institutes of Health. 2021. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-HealthProfessional/

Pendahuluan Defisiensi Vitamin A
Etiologi Defisiensi Vitamin A

Artikel Terkait

  • Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
    Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
  • Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
    Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 4 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.