Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Ketoasidosis Diabetik karyanti 2023-06-05T09:02:22+07:00 2023-06-05T09:02:22+07:00
Ketoasidosis Diabetik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Ketoasidosis Diabetik

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Walaupun tidak terdapat data epidemiologi di Indonesia, tetapi epidemiologi ketoasidosis diabetik atau diabetic ketoacidosis umumnya terjadi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Hal ini berbeda dengan kondisi global di mana ketoasidosis diabetik lebih umum terjadi pada anak-anak dengan diabetes mellitus tipe 1.

Global

Dari tahun 2009 hingga 2014, semua kelompok usia mengalami peningkatan ≥6,0% setiap tahunnya pada angka rawat inap ketoasidosis diabetik (KAD), dengan angka tertinggi pada usia <45 tahun. Penyebab dari peningkatan ini tidak jelas, kemungkinan karena perubahan dari definisi kasus, obat-obatan baru yang meningkatkan risiko KAD, dan menurunnya ambang batas pasien rawat inap (rawat inap untuk kasus yang lebih ringan).[2]

Data dari Britania Raya mengatakan angka rawat inap meningkat dari tahun 1997 dan 2013. Pada pasien diabetes melitus (DM) tipe 1 terdapat peningkatan sejak tahun 2004 dari 28 per 1000 pasien menjadi 43 per 1000 pasien pada tahun 2007. Sedangkan pada diabetes mellitus tipe 2 mengalami peningkatan yang stabil sejak 1997 hingga 201 dari 0,6 to 1,0 per 1000 pasien.

Indonesia

Di Indonesia, tidak terdapat data epidemiologi terkait ketoasidosis diabetik. Walau demikian, prevalensi diabetes mellitus tipe 1 yang lebih rendah dibandingkan global menyebabkan prevalensi ketoasidosis diabetik diduga lebih rendah di Indonesia. Ketoasidosis diabetik di Indonesia umumnya terjadi pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Pada tahun 2017, 71% anak dengan DM tipe-1 pertama kali terdiagnosis dengan Ketoasidosis Diabetikum (KAD), meningkat dari tahun 2016 dan 2015, yaitu 63%.[6]

Mortalitas

Tingkat mortalitas pada KAD bervariasi. Mortalitas pada pasien KAD rawat inap menurun dengan konsisten, walaupun terjadi peningkatan angka rawat inap. Tingkat mortalitas menurun signifikan dalam 25 tahun terakhir dari sekitar 8% menjadi <1%. Namun, di India tingkat mortalitas mencapai 30%.[1,7]

Pedoman yang terstandarisasi, termasuk pemberian insulin dan pengawasan ketat kondisi cairan dan elektrolit berkontribusi dalam penurunan mortalitas. Penyebab utama mortalitas pada pasien dewasa adalah karena komorbiditas yang mencetuskan KAD, seperti pneumonia, infark miokardium akut atau sepsis, dan juga keparahan hipokalemia yang terjadi akibat tatalaksana KAD.

Komplikasi lain seperti sindrom distres pernafasan akut atau ARDS akut lebih jarang menyebabkan kematian. KAD menjadi penyebab mortalitas pertama pada anak-anak dan dewasa dengan DM tipe 1, penyebabnya adalah edema serebral, kemungkinan karena pemberian cairan yang terlalu agresif.[2,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

1. Dhatariya KK. Defining and characterising diabetic ketoacidosis in adults. Diabetes Res. Clin. Pract. 2019;155:107797.
2. Benoit SR, Zhang Y, Geiss LS, Gregg EW, Albright A. Trends in Diabetic Ketoacidosis Hospitalizations and In-Hospital Mortality — United States, 2000–2014. Morb. Mortal. Wkly. Rep. 2018;67:362–5.
6. Pulungan AB, Annisa D, Imada S. Diabetes Melitus Tipe-1 pada Anak: Situasi di Indonesia dan Tata Laksana. Sari Pediatri 2019;20:392–400.
7. Dhatariya K. Diabetic ketoacidosis and hyperosmolar crisis in adults. Medicine (Baltimore) 2019;47:46–51.

Etiologi Ketoasidosis Diabetik
Diagnosis Ketoasidosis Diabetik

Artikel Terkait

  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
    Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
  • Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
    Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Desember 2022, 15:52
Mencegah Hipokalemia Diabetik Ketoasidosis - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Yoke, Sp.APada anak yang datang dengan diabetik ketoasidosis, bagaimana mencegah terjadinya hipokalemia pada pemberian insulin?Terimakasih sebelumnya...
dr.Budyo Utomo
Dibalas 22 Agustus 2022, 10:50
Pasien Ketoasidosis Diabetik, dengan riwayat Heart Failure apakah boleh dilakukan rehidrasi guyur cairan
Oleh: dr.Budyo Utomo
1 Balasan
ALO Dokter. Mohon ijin bertanya, apakah pasien dengan riwayat Heart Failure dengan kondisi Ketoasidosis Diabetik, apakah boleh dilakukan rehidrasi guyur...
Anonymous
Dibalas 18 Maret 2022, 08:24
Pasien dengan Hiperglikemia >400 apakah dapat didiagnosis ketoasidosis Diabetikum
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.. Apakah untuk mendiagnosis KAD di Igd cukup dengan hiperglikemia >400 + nafas kussmaul saja ? Apakah harus ada penurunan kesadaran...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.