Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Dan Promosi Kesehatan Ketoasidosis Diabetik karyanti 2023-06-10T09:18:31+07:00 2023-06-10T09:18:31+07:00
Ketoasidosis Diabetik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Edukasi Dan Promosi Kesehatan Ketoasidosis Diabetik

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Aspek utama edukasi dan promosi kesehatan untuk penderita ketosidosis diabetik atau diabetic ketoacidosis adalah tata laksana diabetes yang dilakukan dengan benar.

Edukasi Pasien

Beberapa aspek yang perlu disampaikan kepada pasien dan keluarga meliputi cara mengontrol gula darah, cara menggunakan alat pemantauan gula darah serta penggunaan insulin subkutan, dan menyampaikan pencetus KAD serta kapan perlu berkonsultasi dengan profesional.[12]

Ketika edukasi dirasa masih kurang, pendekatan lebih intensif dan multidisiplin seperti intervensi psikologis dan pelatihan individual, dan terapi keluarga dapat dilakukan untuk mengatasi faktor risiko KAD. Selain itu, intervensi medis bertujuan untuk mengontrol penyebab dari KAD (infeksi, optimalisasi terapi insulin) atau komorbid psikiatri juga perlu dilakukan.[5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pengendalian kadar glukosa dalam darah dengan kontrol yang ketat adalah salah satu upaya dalam mencegah terjadinya ketoasidosis diabetik pada pasien diabetes. Selain itu, tata laksana masing-masing tipe diabetes, yaitu tipe 1 dan 2, seharusnya diterapkan dengan benar dan teratur.

Diperlukan kepatuhan penderita diabetes dalam menjalankan pengobatannya secara baik dan benar. Memonitor secara teratur dan benar kadar glukosa darah dalam jangka panjang adalah langkah yang bijak dalam upaya penanggulangan dini terhadap tiap kemungkinan penyebab kenaikan gula darah.

Pasien juga perlu diedukasi untuk melakukan pemeriksaan keton urin secara berkala, kontrol HbA1C tiap 3-6 bulan, serta follow-up secara teratur. Edukasi lain mencakup pengenalan akan kondisi yang dapat mengakibatkan ketoasidosis diabetik seperti infeksi, dan gejala yang mengarah pada ketoasidosis diabetik serta penanganan awalnya.

Upaya pencegahan dari ketoasidosis diabetik (KAD) adalah secara  langsung mengatasi faktori risiko yang dapat dimodifikasi melalui edukasi manajemen diri serta intervensi medis dan psikologis.[5]

Mengatasi Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi

Strategi untuk mengatasi beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi sudah terbukti efektif dalam menurunkan HbA1c, meningkatkan kepatuhan pengobatan, meningkatkan kesehatan mental, dan meningkatkan kemampuan untuk menggunakan teknologi seperti insulin pump atau penggunaan alat pemantauan glukosa kontinu.[5]

Petugas medis mempromosikan kesehatan kepada pasien, dan/atau keluarganya mengenai hal berikut:

  • Gaya hidup sehat: tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol
  • Aktifitas fisik yang normal dilakukan
  • Olahraga teratur
  • Tidur yang cukup dan berkualitas
  • Tidak menggunakan obat-obatan terlarang atau narkoba
  • Diet ketogenik pada pasien obesitas

  • Menghindari konsumsi minuman yang mengandung gula seperti jus, karena meningkatkan kadar glukosa darah[5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Referensi

5. Ehrmann D, Kulzer B, Roos T, Haak T, Al-Khatib M, Hermanns N. Risk factors and prevention strategies for diabetic ketoacidosis in people with established type 1 diabetes. Lancet Diabetes Endocrinol. 2020;8:436–46.
12. Evans K. Diabetic ketoacidosis: update on management. Clin. Med. 2019;19:396–8.

Prognosis Ketoasidosis Diabetik

Artikel Terkait

  • Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
    Manajemen Ketoasidosis Diabetik pada Pasien Gagal Jantung dan Gagal Ginjal
  • Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
    Koreksi Kadar Natrium Serum pada Kondisi Hiperglikemia
  • Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
    Tata Laksana Ketoasidosis Diabetik: Cairan Ringer Laktat atau Salin Normal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Desember 2022, 15:52
Mencegah Hipokalemia Diabetik Ketoasidosis - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Yoke, Sp.APada anak yang datang dengan diabetik ketoasidosis, bagaimana mencegah terjadinya hipokalemia pada pemberian insulin?Terimakasih sebelumnya...
dr.Budyo Utomo
Dibalas 22 Agustus 2022, 10:50
Pasien Ketoasidosis Diabetik, dengan riwayat Heart Failure apakah boleh dilakukan rehidrasi guyur cairan
Oleh: dr.Budyo Utomo
1 Balasan
ALO Dokter. Mohon ijin bertanya, apakah pasien dengan riwayat Heart Failure dengan kondisi Ketoasidosis Diabetik, apakah boleh dilakukan rehidrasi guyur...
Anonymous
Dibalas 18 Maret 2022, 08:24
Pasien dengan Hiperglikemia >400 apakah dapat didiagnosis ketoasidosis Diabetikum
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.. Apakah untuk mendiagnosis KAD di Igd cukup dengan hiperglikemia >400 + nafas kussmaul saja ? Apakah harus ada penurunan kesadaran...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.