Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Non-alcoholic Fatty Liver general_alomedika 2023-12-29T17:22:27+07:00 2023-12-29T17:22:27+07:00
Non-alcoholic Fatty Liver
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Non-alcoholic Fatty Liver

Oleh :
dr.Monica DS, MH
Share To Social Media:

Patofisiologi non-alcoholic fatty liver (NAFL) atau perlemakan hati non-alkoholik melibatkan penumpukan lemak pada hepar yang mengakibatkan lipotoksisitas hepar. Empat tahapan NAFL adalah steatosis sederhana, non-alkoholik steatohepatitis, fibrosis dan sirosis, hingga penyakit hepar tahap akhir dan karsinoma hepatoseluler.

NAFL adalah sebutan lain dari steatosis hepar sederhana, manifestasi awal dari non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Non-alkoholik steatohepatitis adalah tahap manifestasi berat dan ireversibel dari NAFLD dengan inflamasi intralobular dan pembengkakan hepatosit yang bersifat degeneratif.[5]

Peran Gangguan Metabolik pada NAFL

Overnutrisi dan ketidakseimbangan nutrisi mengganggu aktivitas metabolisme hepar. Konsumsi lemak berlebih dapat melampaui batas kemampuan hepar dalam mengerjakan proses metabolisme lemak. Konsumsi protein berlebih juga mengganggu jalur AMPK (AMP-activated protein kinase). Kondisi ini mengakibatkan deposisi adiposa pada hepar.

Konsumsi lemak berlebih, konsumsi protein berlebih terutama asam amino jenis leusin, konsumsi gula berlebih, dan gangguan metabolik seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik, mengurangi ekspresi, fosforilasi, aktivasi dan aktivitas AMPK.[6]

Berkurangnya Aktivitas AMPK

Berkurangnya aktivitas AMPK mengurangi sensitivitas sistemik terhadap insulin dan membebaskan aktivitas enzim acetyl-CoA carboxylase (ACC). Proses ini juga menghambat carnitine palmitoyl transferases (CPTs) dan menghambat beta-oksidasi asam lemak.

Berkurangnya aktivitas AMPK juga menghambat penambahan mitokondria untuk mengimbangi kebutuhan aktivitas metabolisme. ACC yang bebas juga meningkatkan pembentukan asam lemak dari acetyl-CoA.

Berkurangnya AMPK juga mengurangi hambatan terhadap aktivitas mTOR, maturasi dan aktivasi sterol regulatory element–binding proteins (SREBPs), sehingga meningkatkan sintesis kolesterol oleh hepar. Akibatnya akumulasi lemak, trigliserida, dan asam lemak tidak terkendali.[5,6]

Akumulasi Sel Lemak dan Inflamasi

Akumulasi lemak ditambah berkurangnya AMPK memicu disfungsi mitokondria, stres pada retikulum endoplasma, dan stress oksidatif. Akibatnya produksi reactive oxygen species (ROS) meningkat, terjadi kerusakan jaringan, dan proses inflamasi.

Dari sini terjadi aktivasi jalur NF-KB dan JNK. Aktivasi jalur ini meningkatkan produksi dan peningkatan ekspresi mediator inflamasi seperti CCL2. Produksi ROS mengaktivasi NLRP3. Proses kerusakan ini juga menarik leukosit ke jaringan hepar dan memicu produksi sitokin, kemokin, dan eicosanoid sehingga terjadi inflamasi hepar.

Proses ini memicu diferensiasi makrofag ke jalur M1 yang meningkatkan produksi mediator dan proses inflamasi, serta jalur M2 yang meningkatkan produksi TGF-beta. Produksi TGF-beta ini memicu aktivasi hepatic stellate cells (HSC) yang memicu proses fibrosis hepar.[5,6]

Gangguan pada Gen

Konsumsi lemak berlebih dan kondisi diabetes melitus telah dilaporkan dapat meningkatkan ekspresi gen SOX9 (SRY-box transcription factor 9) yang berperan dalam fibrosis hepar, CCL20 (C-C chemokine ligand 20), CXCL1 (C-X-C motif chemokine ligand 1), CD24 (cluster of differentiation 24), dan CHST4 (carbohydrate sulfotransferase 4).

Peningkatan ekspresi gen ini berperan dalam proses ekstraseluler, seperti pembentukan neutrophil extracellular traps yang mengakibatkan inflamasi dan adhesi faktor inflamasi yang mengundang leukosit dalam liver. Proses inflamasi ini akan merusak hepatosit.[5,7]

Sementara itu, kerusakan hepatosit akan mengurangi ekspresi gen Smoothened (Smo). Berkurangnya Smo mengganggu fosforilasi subunit beta reseptor insulin dan efektornya Akt, serta mengganggu fosforilasi Foxo1. Dari sini, kerusakan hepatosit menimbulkan resistensi insulin dan membebaskan proses glukoneogenesis. Glukosa yang dicerna juga dialihkan ke jalur lipogenik sehingga meningkatkan akumulasi asam lemak bebas pada hepar.

Ketiadaan Smo meningkatkan ekspresi SREBP1c dan PPARã1, dan meningkatkan aktivasi mTORC1, sehingga meningkatkan lipogenesis dan akumulasi lemak. Kerusakan Smo juga merusak mitokondria hepatosit sehingga mengganggu homeostasis lemak dan beta oksidasi asam lemak. Kerusakan mitokondria ini memicu ekspresi sekretoma yang meningkatkan inflamasi dan fibrosis.[8,9]

Terjadinya Inflamasi Kronik

Proses inflamasi ekstensif yang berlangsung seperti lingkaran setan ini, jika tidak dikendalikan segera akan berlangsung kronis hingga melampaui kemampuan regenerasi hepar. Proses ini mengaktifkan berbagai jalur kematian hepatosit seperti apoptosis, aktivasi receptor-interacting serine/threonine-protein kinase 3 (RIPK3) yang memicu nekroptosis dan ferroptosis.

Diferensiasi makrofag ke jalur M2 menimbulkan proliferasi berlebih dan transdiferensiasi HSC menjadi miofibroblast. Miofibroblast ini memproduksi protein matriks ekstraseluler berlebih, termasuk osteopontin. Akumulasi protein ini semakin memicu fibrosis, sirosis, bahkan diferensiasi menuju karsinoma hepatoseluler.[5,6]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

5. Loomba R, Friedman SL, Shulman Gl. Mechanisms and disease consequences of nonalcoholic fatty liver disease. Cell 2021; 184:2537-64. https://doi.org/ 10.1016/j.cell.2021.04.015.
6. Zhao P, Saltiel AR. From overnutrition to liver injury: AMP-activated protein kinase in nonalcoholic fatty liver diseases. Journal of Biological Chemistry. 2020; 295:12279-89. https://doi.org/10.1074/ jbc.REV120.011356.
7. Feng J, Wei T, Cui X, Wei R, Hong T. Identification of key genes and pathways in mild and severe nonalcoholic fatty liver disease by integrative analysis. Chronic Dis Transl Med 2021; 7:276-86. https:// doi.org/10.1016/j.cdtm.2021.08.002.
8. Chen L, Li Y, Sottas C, Lazaris A, Petrillo SK, Metrakos P, et al. Loss of mitochondrial ATPase ATAD3A contributes to nonalcoholic fatty liver disease through accumulation of lipids and damaged mitochondria. J Biol Chem 2022; 298:102008. https:// doi.org/10.1016/j.jbc.2022.102008.
9. Chen T, Dalton G, Oh S-H, Maeso-Diaz R, Du K, Meyers RA, et al. Hepatocyte Smoothened Activity Controls Susceptibility to Insulin Resistance and Nonalcoholic Fatty Liver Disease. Cell Moll Gastroenterol Hepatol 2022. https://doi.org/10.1016/ j.jcmgh.2022.12.008.

Pendahuluan Non-alcoholic Fatty ...
Etiologi Non-alcoholic Fatty Liver

Artikel Terkait

  • Opsi Terapi Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan Non-alcoholic Steatohepatitis (NASH)
    Opsi Terapi Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) dan Non-alcoholic Steatohepatitis (NASH)
  • Olahraga Bermanfaat dalam Manajemen Fatty Liver
    Olahraga Bermanfaat dalam Manajemen Fatty Liver
  • Peran Curcumin dalam Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
    Peran Curcumin dalam Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
  • Perlemakan Hepar Akut Pada Kehamilan
    Perlemakan Hepar Akut Pada Kehamilan
  • Resmetirom: Obat Efektif untuk Terapi Fatty Liver
    Resmetirom: Obat Efektif untuk Terapi Fatty Liver

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 03 September 2023, 14:28
Mnemonic #31 : Penyebab Fatty Liver (Perlemakan Hati)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
H - High Fat Diet (Diet Tinggi Lemak) A - Alcohol Consumption (Konsumsi Alkohol) T - Type 2 Diabetes (Diabetes Tipe 2) I - Infeksi Virus (Hepatitis B atau...
dr.Yan Cahyadi anas
Dibalas 13 November 2021, 20:19
Pasien laki laki usia 42 tahun dengan Fatty liver
Oleh: dr.Yan Cahyadi anas
2 Balasan
Alo dokter saya punya pasien laki laki 42 Tahun dengan Fatty liver datang di rawat jalansudah 4 bulan minum obat urdahex dan vitamin e 800.Keluhan saat ini...
dr. Nurul Falah
Dibalas 15 April 2021, 07:21
Peranan puasa bagi pasien dengan fatty liver - Gastroenterologi-Hepatologi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
3 Balasan
Alo dr. Muhammad Miftahussurur, Sp.PD-KGEH, M.Kes, Ph.D, FINASIM, izin bertanya dokter.Bagaimana peranan puasa pada pasien dengan fatty liver? Asupan nutrisi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.