Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Pankreatitis Akut general_alomedika 2022-12-02T11:57:05+07:00 2022-12-02T11:57:05+07:00
Pankreatitis Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Pankreatitis Akut

Oleh :
dr. Afiffa Mardhotillah
Share To Social Media:

Pada saat menegakkan diagnosis pankreatitis akut, dokter perlu menentukan jenis pankreatitis berdasarkan klasifikasi Atlanta yang direvisi tahun 2013. Pankreatitis akut diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, yaitu pankreatitis akut ringan, pankreatitis akut sedang, dan pankreatitis akut berat.[1,4]

Anamnesis

Pada penilaian awal, perhatikan ada tidaknya tanda-tanda kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan segera, seperti masalah airway, breathing, dan circulation (ABC). Pasien pankreatitis akut sering mengalami dehidrasi, sehingga dokter perlu mewaspadai kemungkinan syok hipovolemik. Evaluasi status kesadaran, riwayat mual dan muntah hebat, dan riwayat buang air kecil terakhir bila pasien dicurigai mengalami syok.[2,3]

Selanjutnya, lakukan anamnesis yang mengarah pada kecurigaan pankreatitis akut, seperti nyeri hebat pada regio abdomen atas yang timbul tiba-tiba (akut) dan bersifat persisten, yang biasanya berada di sekitar epigastrium dan bisa menjalar ke punggung. Nyeri dapat pula dirasakan di regio abdomen kanan atas, bersifat difus, atau menjalar ke sisi kiri tergantung pada daerah pankreas yang mengalami inflamasi. Gejala lain dapat berupa mual, muntah, gelisah, dan rasa lebih nyaman pada posisi supinasi.[2-5]

Arahkan juga pertanyaan pada riwayat perjalanan penyakit, riwayat penyakit dahulu, serta gaya hidup. Contohnya, tanyakan apakah pasien pernah didiagnosis mengalami hipertrigliseridemia, tanyakan riwayat batu empedu, dan tanyakan riwayat konsumsi alkohol.[1-5]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik pasien pankreatitis akut, temuan bisa beragam tergantung pada derajat penyakit. Pemeriksaan tanda vital bisa menunjukkan demam. Takikardia hingga syok juga mungkin ditemukan pada kasus berat. Dispnea yang berkaitan dengan iritasi diafragma oleh eksudat inflamasi dapat terjadi. Pada kasus berat, dispnea juga dapat disebabkan oleh efusi pleura karena inflamasi sistemik.[1,5,6]

Pemeriksaan abdomen pasien dengan pankreatitis akut dapat menunjukkan abdominal tenderness dan distensi, terutama di epigastrium. Dokter mungkin menemukan massa di regio epigastrium atau menemukan defans muskular. Bising usus menghilang bila terjadi ileus kolon. Ecchymotic discoloration (Grey-Turner’s sign) pada regio pinggang atau regio periumbilikal (Cullen’s sign) akibat perdarahan intraabdomen menunjukkan prognosis yang buruk.[1,5,6]

Pemeriksaan ekstremitas mungkin menunjukkan panniculitis atau nekrosis nodul lemak subkutan, yaitu nodul kemerahan berukuran 0,5–2 cm dan biasanya ada di ekstremitas distal. Dokter dapat pula menemukan poliartritis dan tromboflebitis.[1,5,6]

Tanda dari penyakit yang mendasari pankreatitis akut juga mungkin ditemukan, seperti hepatomegali, xanthoma, dan pembengkakan kelenjar parotis pada gondongan. Pada pasien dengan obstruksi duktus bilier, dokter dapat menemukan ikterus.[1,5,6]

Diagnosis Banding

Karena gejala klinis dapat bervariasi pada pankreatitis akut, dokter perlu memikirkan beberapa diagnosis banding yang mungkin memiliki gejala mirip, seperti:

  • Perforasi intestinal, terutama pada kasus ulkus peptikum

  • Obstruksi usus akut dan iskemia mesenterika
  • Kolesistitis
  • Kolik renal
  • Sindrom koroner akut dan diseksi aorta

  • Ketoasidosis diabetik, pneumonia, dan penyakit jaringan ikat[6]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pankreatitis akut dapat berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi.[1-6]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan enzim pankreas dapat dilakukan. Kadar lipase serum biasanya meningkat secara lebih spesifik pada pankreatitis bila dibandingkan dengan kadar amilase. Kadar lipase ini dapat menetap hingga 12 hari. Amilase biasanya akan meningkat setelah 6–12 jam onset hingga 3–5 hari (hingga ≥3 kali lipat dari nilai rujukan). Namun, keadaan lain seperti gagal ginjal, kolesistitis, kelainan kelenjar saliva, dan gangguan tuba fallopi juga dapat meningkatkan kadar amilase.[1,2,5]

Pemeriksaan fungsi hati dan empedu juga dapat dilakukan. Alkali fosfatase, bilirubin total, serum glutamic-oxaloacetic transaminase (SGOT), dan serum glutamic-pyruvic transaminase (SGPT) dapat diperiksa untuk mencari tanda pankreatitis akut akibat penyakit batu empedu.[1,2,5]

Pemeriksaan darah lengkap dan C-reactive protein (CRP) bisa dilakukan untuk menilai leukositosis, hemokonsentrasi, dan penanda inflamasi. Profil lipid dapat mengevaluasi kemungkinan etiologi yang mendasari, sementara serum elektrolit, blood urea nitrogen (BUN), kreatinin, dan glukosa dapat menilai derajat komplikasi.[1,2,5]

Pemeriksaan Radiologi

CT scan sangat penting dilakukan pada pankreatitis akut untuk menegakkan diagnosis, menilai ada tidaknya komplikasi intraabdomen, dan menilai derajat keparahan penyakit. Aspirasi perkutan CT-guided dengan pewarnaan Gram dan kultur dilakukan bila ada kecurigaan nekrosis pankreas terinfeksi.[1,2,5]

MRI dan magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP) dapat menjadi pilihan yang lebih menguntungkan daripada CT scan dengan kontras karena memiliki toksisitas yang lebih rendah pada nefron, serta bisa lebih jelas menangkap gambaran acute fluid collection, nekrosis, abses, dan perdarahan. MRI dan MRCP juga lebih sensitif dalam mendeteksi pankreatitis akut yang ringan serta memvisualisasi pankreas dan duktus biliaris.[1,2,5]

Pada USG abdomen, dokter dapat melihat pembesaran difus dan pankreas hipoekoik. Dokter juga dapat menilai ada tidaknya batu empedu yang mungkin menjadi etiologi pankreatitis akut.[1,2,5]

Rontgen abdomen dapat menemukan gambaran sentinel loop (dilatasi segmen usus halus) pada lokasi ileus yang berdekatan dengan pankreas. Dokter juga mungkin menemukan gambaran colon cutoff sign, yaitu gambaran udara pada kolon proksimal hingga fleksura splenikus karena ada spasme fungsional dari kolon desenden akibat penyebaran inflamasi pankreas. Namun, rontgen abdomen tidak bermanfaat dalam penegakkan diagnosis pankreatitis akut.[1,2,5]

Rontgen toraks dapat menemukan gambaran abnormal seperti elevasi hemidiafragma, efusi pleura, atelektasis basal, dan infiltrat paru.[1,2,5]

Kriteria Diagnosis Pankreatitis Akut

Pada umumnya, pankreatitis akut didiagnosis bila ada 2 dari 3 kriteria berikut:

  1. Nyeri hebat di abdomen, yang biasanya terjadi pada regio epigastrium dan dapat menjalar ke punggung
  2. Peningkatan kadar enzim pankreas (amilasi atau lipase) ≥3 kali lipat dari nilai rujukan
  3. Gambaran karakteristik pankreatitis akut pada CT scan dengan kontras, MRI, atau USG transabdominal[1,2,5]

Sistem Skoring untuk Menentukan Tingkat Keparahan Penyakit

Ada beberapa sistem skoring yang digunakan untuk menentukan tingkat keparahan pankreatitis akut, seperti kriteria Atlanta dan sistem skoring Marshall, kriteria Ranson, kriteria Glasgow-Imrie, serta Bedside Index for Severity in Acute Pancreatitis (BISAP). Kriteria Ranson dan kriteria Glasgow-Imrie banyak digunakan pada kondisi rawat inap, tetapi memiliki kekurangan yaitu baru dapat dihitung secara keseluruhan setelah 48 jam pasien masuk rawat.[9]

Semua sistem skoring memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kriteria Ranson menggunakan 11 parameter untuk menentukan tingkat keparahan pankreatitis akut di mana 5 di antaranya diambil waktu awal masuk rawat, sedangkan 6 sisanya diambil setelah 48 jam perawatan.[9,10]

Kriteria Atlanta:

Untuk menentukan tingkat keparahan penyakit, kriteria Atlanta yang direvisi tahun 2013 dapat digunakan:

  • Pankreatitis akut ringan: tidak ada gagal organ dan tidak ada komplikasi lokal
  • Pankreatitis akut sedang-berat: terdapat komplikasi lokal dan/atau gagal organ transien (<48 jam)
  • Pankreatitis akut berat: gagal organ persisten >48 jam, yaitu gagal organ dengan modified Marshall scoring system yang terdapat pada tabel 1 di bawah[2]

Tabel 1. Sistem Skoring Marshall

Sistem organ Skor
0 1 2 3 4
Respiratori (PaO2/FiO2) >400 301–400 201–300 101–200 <101
Renal (serum kreatinin dalam micromol/L)* <134 134–169 170–310 311–439 >439
Kardiovaskular (tekanan darah sistolik dalam mmHg)** >90

<90

Responsif terhadap cairan

<90

Tidak responsif terhadap cairan

<90,

pH <7,3

<90, pH <7,2

Sumber: dr. Afiffa Mardhotillah. 2019.[2]

Keterangan:

*Skor pada pasien penyakit ginjal kronis yang sudah ada sebelumnya tergantung pada tingkat keparahan fungsi renal baseline

**Tanpa penggunaan agen inotropik

Skor >2 pada sistem organ mana pun menandakan kegagalan organ

Kriteria Ranson:

5 parameter yang dinilai pada awal masuk rawat adalah:

  • Usia >55 tahun
  • Leukosit >16.000 sel/mm3
  • Glukosa darah >200 mg/dL
  • SGOT >250 IU/L
  • Serum LDH >350 IU/L

6 parameter yang dinilai setelah 48 jam perawatan adalah:

  • Kalsium serum <8,0 mg/dL
  • Hematokrit turun >10%
  • PaO2 <60 mmHg
  • BUN meningkat ≥5 mg/dL
  • Base deficit >4 mEq/L

  • Kehilangan cairan >6 L[9]

Setiap penemuan yang sesuai dengan parameter dianggap sebagai skor 1. Bila tidak ada, skor dianggap 0. Interpretasi skor kriteria Ranson dapat menunjukkan mortalitas akibat pankreatitis akut, yakni sebagai berikut:

  • 0–2 poin: mortalitas 0–3%
  • 3–4 poin: 15%
  • 5– 6 poin: 40%
  • 7–11 poin: mortalitas mendekati 100%[9]

Skoring BISAP:

Salah satu metode skoring lebih sederhana yang dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan pankreatitis akut adalah skoring BISAP (Bedside Index for Severity in Acute Pancreatitis). Metode ini hanya menilai 5 parameter, yaitu:

  • BUN: >25 mg/dL
  • Impaired Mental Status: nilai GCS (Glasgow Coma Scale) <15

  • SIRS: ada bukti SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome)

  • Age: usia pasien >60 tahun

  • Pleural effusion: ada efusi pleura melalui pencitraan[10]

Tiap parameter memiliki 1 poin. Total skor <2 menunjukkan mortalitas 0–0,5%, total skor 2 menunjukkan mortalitas 2%, sedangkan total skor >2 menunjukkan mortalitas 5–20%. Skoring BISAP memiliki beberapa keunggulan, yaitu dapat segera dihitung dalam 24 jam perawatan serta membutuhkan parameter pengukuran yang lebih sedikit, sehingga memudahkan penilaian.[10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Vege SS, Whitcomm DC, Grover S. Clinical manifestations and diagnosis of acute pancreatitis. UpToDate. 2019. https://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-acute-pancreatitis
2. Pratama H. Tata laksana pankreatitis akut. Cermin dunia kedokteran. 2016;43(3):190-4. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/32
3. Tang JCF, Marcus JT, Anand BS, Berk BS. Acute pancreatitis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/181364-overview
4. Srinivasan G, Venthakrisnan L, Sambandam S, et al. Current concepts in management of acute pancreatitis. J Family Med Prim Care. 2016;5(4):752-8. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5353808/
5. Stiglianoa S, Sternby H, Madariac E, et al. Early management of acute pancreatitis: A review of the best evidence. J Gastrointestin Liver Dis. 2017;49(6). https://doi.org/10.1016/j.dld.2017.01.168
6. Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, et al. Harrison’s manual of medicine 18th ed. New York: McGraw Hill. 2013. http://onemansblog.com/wp-content/uploads/2016/06/Harrisons%20Manual%20of%20Medicine,%2018th%20Edition.pdf
9. Ruan GJ, Mukherjee S. Ranson Criteria. StatPearls Publishing. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482345/
10. Gao W, Yang HX, Ma CE. The Value of BISAP score for predicting mortality and severity in acute pancreatitis: a systematic review and meta-analysis. PLoS One. 2015;10(6):e0130412. doi:10.1371/journal.pone.0130412

Epidemiologi Pankreatitis Akut
Penatalaksanaan Pankreatitis Akut

Artikel Terkait

  • Waktu Tepat untuk Kolesistektomi pada Pankreatitis Bilier
    Waktu Tepat untuk Kolesistektomi pada Pankreatitis Bilier
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 16 Mei 2025, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 5 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
3 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 16 Mei 2025, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.