Diagnosis Anemia Hemolitik
Diagnosis anemia hemolitik sebaiknya dipandu keluhan pasien dan riwayat penyakit keluarga. Pemeriksaan penunjang dapat membantu mencari penyebab hemolisis, misalnya apusan darah tepi dan direct antiglobulin test (DAT). Dari data dasar ini, pemeriksaan penunjang dapat diarahkan lebih spesifik untuk mengonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. [3]
Anamnesis
Gejala anemia hemolitik bervariasi tergantung dari derajat kompensasi anemia, perawatan yang telah dilakukan sebelumnya, dan penyebab yang mendasari anemia hemolitik. Pasien yang mengalami anemia ringan atau telah menderita anemia dalam jangka waktu lama bisa saja asimptomatik karena telah mengalami kompensasi. Jika muncul keluhan, maka dapat berupa pucat, ikterik, pembesaran abdomen akibat splenomegali, rasa cepat lelah, takikardia, dyspnea, angina, dan fatigue. [1,2]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)