Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Defisiensi Faktor X general_alomedika 2023-07-24T14:26:08+07:00 2023-07-24T14:26:08+07:00
Defisiensi Faktor X
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Defisiensi Faktor X

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Etiologi defisiensi faktor X adalah kurangnya kadar faktor X dalam darah yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Jika dilihat berdasarkan penyebabnya, defisiensi faktor X dibagi menjadi kongenital dan didapat (acquired).[6,8-10]

Defisiensi Faktor X Kongenital

Defisiensi faktor X kongenital diturunkan  secara autosomal resesif. Gen yang berperan dalam pembentukan faktor X bertempat di kromosom 13 (13q34). Kelainan pada gen ini akan menyebabkan defisiensi faktor X. Berbagai mutasi telah dihubungkan dengan defisiensi faktor X kongenital, antara lain Gly 366Ser, Arg347His, Phe31Ser, Gly133Arg, Val196Met, Gly204Arg, Glu51Lys, dan Cys364Arg.[6,8,10]

Defisiensi Faktor X Didapat

Pada kondisi defisiensi faktor X yang didapat (acquired), etiologi dapat berupa:

  • Gangguan berat pada hepar, misalnya pada sirosis hepatis atau infeksi hepatitis B dan hepatitis C

  • Defisiensi vitamin K, misalnya akibat konsumsi warfarin atau gangguan pada flora enterik
  • Kondisi medis tertentu, seperti amiloidosis, leukemia, dan lepra[6,7,11-13]

Faktor risiko

Faktor risiko seseorang menderita defisiensi faktor X kongenital adalah memiliki orang tua karier atau menderita defisiensi faktor X. Sementara itu, faktor risiko defisiensi faktor X yang didapat (acquired) antara lain:

  • Gangguan hepar: sirosis hepatis, hepatitis B, hepatitis C
  • Konsumsi Obat: warfarin, heparin, propiltiourasil

  • Defisiensi vitamin K karena mengidap penyakit kronis seperti diabetes mellitus, gagal ginjal kronis, dan gangguan pada saluran pencernaan
  • Leukemia yang menyebabkan produksi berlebihan leukosit yang kemudian membuat sel darah lain yang memegang peranan penting dalam pembekuan darah menjadi terganggu. Hal ini menyebabkan terganggunya produksi faktor X yang kemudian menjadikan defisiensi
  • Amiloidosis menyebabkan defisiensi faktor X karena waktu paruh faktor X menjadi lebih singkat
  • Efek samping antibiotik, seperti ceftriaxone, dalam jangka panjang dapat menurunkan aktivitas enzim hepar mikrosomal karboksilase dan mengganggu metabolisme vitamin K yang berujung pada gangguan pembentukan faktor X[7,9,11]

Referensi

6. Schwartz RA. Factor X deficiency. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/209867-overview .
7. Siddon AJ, Tormey CA. Successful Use of Four Factor-Prothrombin Complex Concentrate for Congenital Factor X Deficiency in the Setting of Neurosurgery. Lab Med. 2016 Aug;47(3):e35-7. doi: 10.1093/labmed/lmw037. Epub 2016 Jul 4. PMID: 27378481; PMCID: PMC4985779.
8. Girolami A, Cosi E, Sambado L, Girolami B, Randi ML. Complex history of the discovery and characterization of congenital factor X deficiency. Semin Thromb Hemost. 2015 Jun;41(4):359-65. doi: 10.1055/s-0034-1544000. Epub 2015 Apr 14. PMID: 25875733.
9. Kulkarni R, James AH, Norton M, Shapiro A. Efficacy, safety and pharmacokinetics of a new high-purity factor X concentrate in women and girls with hereditary factor X deficiency. J Thromb Haemost. 2018 May;16(5):849-857. doi: 10.1111/jth.13983. Epub 2018 Apr 10. PMID: 29460388.
10. Girolami A, Cosi E, Santarossa C, Ferrari S, Girolami B, Lombardi AM. Prevalence of bleeding manifestations in 128 heterozygotes for Factor X deficiency, mainly for FX Friuli, matched versus 128 unaffected family members, during a long sequential observation period (23.5 years). Eur J Haematol. 2016 Dec;97(6):547-553. doi: 10.1111/ejh.12767. Epub 2016 May 30. PMID: 27124643.
11. Escobar MA, Auerswald G, Austin S, Huang JN, Norton M, Millar CM. Experience of a new high-purity factor X concentrate in subjects with hereditary factor X deficiency undergoing surgery. Haemophilia. 2016 Sep;22(5):713-20. doi: 10.1111/hae.12954. Epub 2016 May 24. PMID: 27217097.
12. Othman T, Abdelkarim A, Huynh K, Uche A, Lee J. Inherited Moderate Factor X Deficiency Presenting as Cardiac Tamponade. Case Reports in Hematology, 2019. 1–4. doi:10.1155/2019/9657516
13. Manikkan AT. Factor X deficiency: an uncommon presentation of AL amyloidosis. Ups J Med Sci. 2012;117(4):457-459. doi:10.3109/03009734.2012.690457

Patofisiologi Defisiensi Faktor X
Epidemiologi Defisiensi Faktor X
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.