Epidemiologi Leukemia
Data epidemiologi menunjukkan bahwa leukemia menyumbang sekitar 2,5% dari total insiden seluruh jenis kanker dan 3,1% dari mortalitas seluruh jenis kanker secara global di tahun 2020. Epidemiologi leukemia berdasarkan usia, jenis kelamin, dan geografis sangat bervariasi, karena perbedaan prevalensi, faktor risiko lingkungan dan genetik untuk leukemia yang berbeda.[14,19]
Global
Menurut laporan GLOBOCAN, secara global leukemia merupakan jenis kanker dengan peringkat ke-15 yang paling sering didiagnosis. Insiden leukemia ditemukan lebih tinggi pada individu laki-laki dibandingkan perempuan. Pada tahun 2018, dilaporkan tingkat insiden leukemia pada laki-laki adalah 6,1 per 100.000 dibandingkan dengan 4,3 per 100.000 pada perempuan.[19,20]
Studi epidemiologi leukemia oleh Miranda-Filho et al melaporkan bahwa Acute Myeloid Leukemia (AML) merupakan leukemia yang paling sering terjadi pada individu laki-laki maupun perempuan di negara maju seperti Austria (insiden 2,7 dan 2,2 per 100.000), Australia (2,8 dan 2,0 per 100.000), dan Inggris (2,7 dan 2,0 per 100.000). Studi lainnya di Inggris melaporkan bahwa sekitar 42,8% dari seluruh kasus leukemia terjadi pada individu berusia >65 tahun.[14,20]
Sementara itu, studi epidemiologi leukemia yang dilakukan oleh Dores et al di Amerika Serikat melaporkan bahwa terdapat sekitar 19.520 kasus AML yang didiagnosis pada tahun 2018, di mana data epidemiologi juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan insiden AML yang sangat tajam pada individu setelah usia 75 tahun.[14,20]
Data epidemiologi kasus leukemia pada pediatri menunjukkan bahwa hampir semua kasus leukemia pada populasi anak adalah tipe akut. Sekitar 75% kasus leukemia pada anak-anak terjadi pada usia <15 tahun dengan tingkat insiden puncak 7,8 per 100.000 pada anak usia 2–4 tahun di Amerika Serikat.[19,20]
Indonesia
Data epidemiologi leukemia di Indonesia masih terbatas dan studi epidemiologi tingkat nasional masih perlu dilakukan lebih lanjut. Namun, berdasarkan data yang ada saat ini, leukemia tidak termasuk dalam 5 peringkat tertinggi keganasan di Indonesia. Sesuai laporan Riskesdas 2018, provinsi Sumatera Barat memiliki prevalensi leukemia (2,4%) terbanyak kedua setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (4,9%).[21]
Mortalitas
Mortalitas leukemia diperkirakan sebesar 5.9 per 100,000 pria dan wanita per tahun. Namun, angka ini bisa sangat bervariasi tergantung pada jenis atau subtipe leukemia. Faktor yang meningkatkan mortalitas leukemia adalah infeksi misalnya HIV, penyakit penyerta, dan respons buruk terhadap terapi, baik kemoterapi maupun antibodi mononukleal.[19-21]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji