Pendahuluan Neutropenia
Neutropenia adalah kondisi defek fungsi neutrofil secara kuantitatif, sehingga neutrofil tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagai sistem imun akibat jumlahnya yang terlalu sedikit. Kondisi neutropenia didefinisikan sebagai jumlah neutrofil kurang dari 1.5 x 10/L. Neutropenia dapat berhubungan dengan penyakit, baik oleh infeksi, seperti malaria dan Epstein-Barr virus maupun autoimun seperti pada rheumatoid arthritis dan sarcoidosis.[1,2]
Neutropenia dapat dibagi menjadi akut dan kronik berdasarkan lamanya kondisi neutropenia dengan cut off point tiga bulan. Diagnosis neutropenia terutama berdasarkan hasil pemeriksaan hitung sel darah putih.[2]
Terapi neutropenia dibagi berdasarkan akut dan kronik. Pemberian antibiotik ditujukan untuk mencegah terjadinya syok sepsis. Pada pasien neutropenia kronik, terapi utama adalah granulocyte colony-stimulating factor.[2]
Komplikasi berat yang dapat terjadi pada pasien neutropenia adalah sepsis, syok dan kegagalan multi organ yang menyebabkan kematian. Prognosis neutropenia sendiri bervariasi tergantung pada usia, nilai neutrofil dan etiologi penyebab neutropenia.[1]