Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Neutropenia general_alomedika 2023-06-14T11:08:11+07:00 2023-06-14T11:08:11+07:00
Neutropenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Neutropenia

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Penatalaksanaan neutropenia secara umum dibagi menjadi dua, berdasarkan awitannya apakah bersifat akut atau kronik. Pada neutropenia akut pemberian antibiotik dilakukan sambil mencari etiologi dari neutropenia. Pada kasus kronis, medikamentosa yang diberikan adalah obat dengan golongan. granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF).

Terapi Neutropenia akut

Neutropenia akut umumnya terjadi pada pasien dengan neutropenia berat dengan infeksi berulang. Pasien dapat diberikan terapi antibiotik sambil mencari faktor penyebab terjadinya neutropenia. Antibiotik spektrum luas dapat diberikan pada pasien dengan kondisi infeksi akut dengan neutropenia berat. Terutama pada pasien demam dengan kadar neutrofil 0,2 x 10/L atau kurang, perlu dilakukan perawatan di Rumah Sakit dengan pemberian antibiotik melalui jalur intravena.[2,13]

Pemilihan antibiotik dapat dilakukan berdasarkan penegakan diagnosa penyakit, beratnya penyakit dan hasil kultur pasien. Selain itu, hal yang penting untuk ditekankan pada pasien neutropenia dewasa adalah penghentian sementara obat-obatan yang tidak berhubungan dengan kondisi vital pasien. Efek agranulositosis dari obat-obatan sangat berbahaya bagi pasien. Setiap pasien dewasa atau geriatri dengan neutropenia akut berat harus dicurigai berasosiasi dengan obat-obatan hingga terbukti sebaliknya.[2,13,15]

Tata Laksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi

Neutropenia akut juga dapat terjadi pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi, bila pasien mengalami demam, maka ini menjadi indikasi pemberian antibiotik kepada pasien.

Terapi antibiotik pada pasien Neutropenia dengan febris yang sedang menjalani kemoterapi antara lain adalah:

  • Terapi oral empirik dengan fluoroquinolone contohnya moxifloxacin atau ciprofloxacin yang dikombinasikan bersama amoxicillin/clavulanate pada pasien rawat jalan risiko rendah. Harus dilakukan pemantaun. Bila tetap terjadi demam persisten selama 48 jam, pasien diindikasikan untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit
  • Pada pasien risiko tinggi yang memerlukan Terapi antibiotik intravena, pilihan terapi adalah antibiotik antipseudomonal beta-lactam seperti cefepime, golongan karbapenem (meropenem, faropenem) atau piperacillin dan tazobactam[16-18]

Rekomendasi European Society for Medical Oncology (ESMO) untuk Febrile Neutropenia

ESMO mengeluarkan rekomendasi manajemen neutropenia. Pemberian terapi didasari pada keparahan penyakit, riwayat febrile neutropenia sebelumnya, riwayat penggunaan antibiotik dan G-CSF, mukositis, performance status, dan penyakit kardiovaskular.[19]

Berikan dosis G-CSF 5 μg/kg/hari secara subkutan 24–72 jam setelah hari terakhir kemoterapi sampai nilai ANC meningkat (recovery). Pegfilgrastim diinjeksi 100 μg/kg single dose atau dengan dosis total 6 mg. Dosis ekuivalen filgrastim adalah 5 μg/kg/hari selama 5–10 hari.[19]

Terapi Neutropenia Kronik

Pada Neutropenia kronik, terapi utama adalah dengan pemberian granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF) seperti obat lenograstim. Terapi terutama diindikasikan pada neutropenia kronik dengan kadar neutrofil kurang dari 1 x 10/L yang terus menetap. Terapi G-SCF juga merupakan pilihan terapi untuk mencegah terjadinya neutropenia febris akut pada pasien kemoterapi.[2,10,13]

Dosis terapi dengan G-CSF dapat diberikan secara harian dimulai dengan dosis rendah. Dosis inisial dapat dibedakan berdasarkan jenis neutropenia. [2,5,13] Penulis Dale, mencoba memberikan dosis pada neutropenia idiopatik dapat dimulai dengan dosis 1 mcg/kg/hari, 2 mcg/kg/hari pada neutropenia siklik dan 3 mcg/kg/hari pada neutropenia kongenital. Namun dapat pula diberikan dengan dosis inisial umum yaitu 5 mcg/kg/hari. Pemberian G-CSF dilakukan dengan injeksi subkutan di daerah abdomen, paha, atau lengan atas.[ 13]

Bila dengan inisial terapi target nilai neutrofil belum tercapai, dosis dapat ditingkatkan 1-2 mcg/kg/hari dalam interval 1 hingga 2 minggu; bila dosis telah mencapai lebih dari 10 mcg/kg/hari, peningkatan dosis mingguan dapat dinaikkan menjadi 3 hingga 5 mcg/kg/hari. Dosis maksimum yang dianjurkan adalah 20-30 mcg/kg/hari.[13]

Pemantauan

Pasien yang sedang menjalani terapi, dilakukan pemantauan nilai neutrofilnya setiap minggu setidaknya pada dua bulan pertama. Kemudian setiap bulan selama enam bulan. Bila pasien telah stabil, pemantauan nilai neutrofil dapat dilakukan tiap empat bulan sekali.[13]

 

Referensi

2.Newburger, Peter E and Dale, David C. Evaluation and Management of Patients with Isolated Neutropenia. Semin Hematol. 2013;50(3):198-206. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3748385/#!po=10.8696
10. Lustberg MB. Management of neutropenia in cancer patients. Clin Adv Hematol Oncol. 2012;10(12):825-826. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4059501/
13. Dale, David C. How I diagnose and treat neutropenia. Curr Opin Hematol. 2016;23(1):1-4. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4668211/
15. Palmblad J, Dufour C, Papadaki HA. How we diagnose neutropenia in the adult and elderly patient. Haematologica. 2014;99(7):1130-1133. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4077072/
16. Punnapuzha, Sheena; Edemobi, Paul K. and Elmoheen, Amr. Febrile Neutropenia. 2020. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541102/
17. Lucas AJ, Olin JL, Coleman MD. Management and Preventive Measures for Febrile Neutropenia. P T. 2018;43(4):228-232. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5871243/
18. Baluch A, Shewayish S. Neutropenic Fever. Infections in Neutropenic Cancer Patients. 2019;105-117. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7120136/
19. Klastersky J, de Naurois J, Rolston K, et al. ESMO Guidelines Committee. Management of febrile neutropaenia: ESMO Clinical Practice Guidelines. Ann Oncol. 2016 Sep;27(suppl 5):v111-v118. doi: 10.1093/annonc/mdw325. PMID: 27664247.

Diagnosis Neutropenia
Prognosis Neutropenia

Artikel Terkait

  • Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
    Tatalaksana Febrile Neutropenia Pasca Kemoterapi
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Acyclovir salap apakah masih efektif utk kasus varisela dan herpes zooster?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, apakah dokter2 sekalian masih meresepkannya acyclovir salap pada kasus varisela dan Herpes zooster? Karena sy pernah dengar ada sejawat yg...
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Luka Tidak Sembuh 3 Bulan
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Izin diskusi dok saya bertemu pasien dengan kondisi luka tidak sembuh selama 2-3 bulan riwayat pasien selama 3 bulan ini hanya terapi sendiri tanpa ke...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2025, 21:57
Perawatan Luka KLL yang telah diberi betadine
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter Izin konsul dok, ada pasien kll dengan luka pada dengkul seperti ini, luka sudah diberi betadin cina. Untuk selanjutnya hanya di debri aja atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.