Diagnosis Hipertensi
Diagnosis hipertensi ditegakkan jika terdapat peningkatan tekanan darah dari ambang normalnya. Hipertensi umumnya didefinisikan sebagai tekanan sistolik (SBP) di atas 130 mmHg atau tekanan darah diastolik (DBP) di atas 80 mmHg pada pasien dewasa. Pengukuran tekanan darah oleh petugas kesehatan sebaiknya dilakukan berulang pada 2-3 kunjungan dengan interval 1-4 minggu. Selain itu, apabila memungkinkan dapat dilakukan pengukutan out of office, seperti pengukuran dengan teknik ambulatori, yang dapat membantu mengeksklusi white coat hypertension.
Anamnesis
Sebagian besar pasien dengan hipertensi tidak memiliki gejala apapun. Pada kasus hipertensi esensial, hipertensi bersifat idiopatik atau tidak terdapat penyebab dasar yang bisa diidentifikasi. Pada kasus hipertensi sekunder, dokter perlu mengidentifikasi keluhan-keluhan untuk mengetahui penyebab hipertensi, misalnya penyakit ginjal kronik atau hipertiroid.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)