Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Kelainan Katup Jantung general_alomedika 2024-02-15T10:19:06+07:00 2024-02-15T10:19:06+07:00
Kelainan Katup Jantung
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kelainan Katup Jantung

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Patofisiologi kelainan katup jantung atau valvular heart disease dilaporkan melibatkan proses degeneratif, infeksi, ataupun kelainan kongenital yang menyebabkan stenosis atau regurgitasi katup. Terdapat juga teori bahwa kelainan katup jantung terjadi karena inflamasi berkepanjangan akibat infiltrasi makrofag serta leukosit.[5]

Jantung memiliki 4 ruang, yaitu atrium kanan dan kiri, serta ventrikel kanan dan kiri. Atrium kanan dan ventrikel kanan dipisahkan oleh katup trikuspid, sedangkan atrium kiri dan ventrikel kiri dipisahkan oleh katup bikuspid (katup mitral). Katup aorta mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh. Sementara itu, katup pulmonal mengalirkan darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonal.[6-9]

Kelainan katup jantung disebabkan oleh defek atau kerusakan pada katup aorta, mitral, trikuspid, atau pulmonal. Defek dapat bersifat acquired maupun kongenital. Usia lanjut, riwayat merokok, hiperkolesterolemia, hipertensi, dan diabetes mellitus tipe 2 menjadi beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan ini.[6-9]

Patofisiologi Kelainan Katup Aorta

Ada dua jenis kelainan katup aorta, yaitu regurgitasi aorta dan stenosis aorta.

Regurgitasi Aorta

Pada regurgitasi aorta, terjadi insufisiensi katup aorta yang menyebabkan aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri pada fase diastolik.[5]

Stenosis Aorta

Pada stenosis aorta, ada fase inisiasi mirip dengan aterosklerosis yang ditandai dengan kerusakan endotel, infiltrasi lipid, dan inflamasi. Pada fase berikutnya (propagasi), sel interstisial katup memiliki fenotipe mirip osteoblas dan memicu siklus kalsifikasi katup yang mirip dengan pembentukan tulang skeletal. Hal ini menyebabkan penyempitan katup, sehingga aliran darah dari ventrikel kiri menuju aorta berkurang ketika sistol.[6]

Patofisiologi Kelainan Katup Mitral

Ada dua jenis kelainan katup mitral, yaitu regurgitasi mitral dan stenosis mitral.

Regurgitasi Katup Mitral

Regurgitasi katup mitral (MR) primer merupakan kelainan predominan yang terjadi pada katup mitral akibat degenerasi miksomatosa yang menyebabkan kerusakan pada katup mitral. Sementara itu, MR sekunder disebabkan oleh patologi jantung lainnya.[8]

Aliran retrograde dari ventrikel kiri ke atrium kiri menyebabkan peningkatan aliran siklik pada volume ventrikel kiri. Akibatnya, remodelling ventrikel kiri terjadi sebagai usaha untuk menjaga cardiac output. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi penurunan fraksi ejeksi dan pasien mengalami gejala gagal jantung.[8,9]

Stenosis Katup Mitral

Stenosis katup mitral dapat terjadi akibat infeksi Streptococcus beta hemolyticus grup A atau akibat penyakit degeneratif yang menyebabkan penyempitan katup mitral ketika terbuka. Penyempitan ini menghambat aliran darah ke ventrikel kiri, sehingga terjadi peningkatan tekanan pada dinding atrium kiri.[8,9]

Peningkatan tekanan pada dinding atrium kiri menyebabkan hipertensi pulmonal. Ketika terjadi berkepanjangan, terjadi dilatasi atrium kiri untuk dapat menampung volume darah yang meningkat. Dilatasi ini meningkatkan risiko aritmia atrial dan gagal jantung kongestif.[8,9]

Patofisiologi Kelainan Katup Trikuspid

Ada dua jenis kelainan katup trikuspid, yaitu regurgitasi atau stenosis trikuspid.

Stenosis Katup Trikuspid

Stenosis katup trikuspid dapat menyebabkan peningkatan tekanan atrium kanan dan pembengkakan jantung kanan. Hal ini meningkatkan gradien antara atrium kanan dan ventrikel kanan ketika diastol. Hal ini juga diperberat ketika inspirasi dan beraktivitas, serta berkurang ketika ekspirasi.[10]

Regurgitasi Katup Trikuspid

Regurgitasi katup trikuspid menyebabkan aliran balik darah dari ventrikel kanan menuju atrium kanan saat sistol. Pada kasus ringan-sedang, tidak ada perubahan hemodinamik bermakna. Namun, kasus berat dapat menyebabkan gagal jantung kongestif kanan.[11]

Patofisiologi Kelainan Katup Pulmonal

Ada dua jenis kelainan katup pulmonal, yaitu regurgitasi atau stenosis pulmonal.

Stenosis Katup Pulmonal

Stenosis katup pulmonal terisolasi terbagi menjadi obstruksi valvular, subvalvular, dan supravalvular. Stenosis pulmonal valvular merupakan tipe stenosis yang paling sering dijumpai. Pada tipe ini, komisura katup pulmonal sebagian berfusi dan daun katup menjadi tipis, sehingga menyebabkan anomali struktur berbentuk seperti kubah ketika sistol.[12]

Stenosis pulmonal subvalvular adalah defek yang menyebabkan obstruksi pada regio infundibular. Penyebab utamanya adalah penyempitan fibromuskular dari aliran darah pada ventrikel kanan. Hal ini sering berhubungan dengan kelainan tetralogy of Fallot. Stenosis subvalvular sekunder dapat disebabkan oleh stenosis valvular primer, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kanan.[12]

Stenosis pulmonal supravalvular sering kali disebut sebagai stenosis pulmonal perifer. Hal ini merupakan obstruksi fungsional yang berasal dari arteri pulmonal. Sumbatan dapat terjadi pada arteri utama, titik bifukasio, pada bagian distal cabang dari arteri, atau kombinasi dari semuanya. Tipe supravalvular berhubungan dengan atrial septal defects, ventricular septal defects, patent ductus arteriosus, dan tetralogy of Fallot.[12]

Regurgitasi Katup Pulmonal

Kerusakan pada penutupan katup pulmonal menyebabkan terganggunya aliran darah menuju arteri pulmonalis dan regurgitasi kembali ke ventrikel kanan ketika diastol. Ventrikel akan mengalami kelebihan volume yang masih dapat terkompensasi. Seiring berjalannya waktu, terjadi dilatasi ventrikel dengan tujuan untuk meningkatkan isi sekuncup dan menjaga curah jantung pada siklus sistol selanjutnya.[13]

Jika regurgitasi katup pulmonal tidak diatasi, kelebihan volume kronis pada ventrikel kanan dapat menyebabkan gagal jantung kanan. Disfungsi sistolik dapat terjadi akibat penurunan curah jantung sehingga menyebabkan pusing, perasaan mau jatuh, dan sinkop. Peningkatan tekanan dan volume dari ventrikel kanan menyebabkan gejala klasik dari gagal jantung kanan.[13]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Pepi Nurapipah

Referensi

5. Bartoli-Leonard F, Aikawa E. Heart Valve Disease: Challenges and New Opportunities. Frontiers in Cardiovascular Medicine 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7642276/
6. Zheng KH, Tzolos E, Dweck MR. Pathophysiology of Aortic Stenosis and Future Perspectives for Medical Therapy. Cardiology Clinics 2020;38:1–12.
7. Shah SM, Shah J, Lakey SM, Garg P, Ripley DP. Pathophysiology, emerging techniques for the assessment and novel treatment of aortic stenosis. Open Heart 2023;10:e002244.
8. Harky A, Botezatu B, Kakar S, Ren M, Shirke MM, Pullan M. Mitral valve diseases: Pathophysiology and interventions. Progress in Cardiovascular Diseases 2021;67:98–104.
9. Vahanian A, Beyersdorf F, Praz F, Milojevic M, Baldus S, Bauersachs J, et al. 2021 ESC/EACTS Guidelines for the management of valvular heart disease: Developed by the Task Force for the management of valvular heart disease of the European Society of Cardiology (ESC) and the European Association for Cardio-Thoracic Surgery (EACTS). European Heart Journal 2022;43:561–632.
10. Golamari R, Shams P, Bhattacharya PT. Tricuspid Stenosis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499990/
11. Mulla S, Asuka E, Bora V, Siddiqui WJ. Tricuspid Regurgitation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526121/
12. Heaton J, Kyriakopoulos C. Pulmonic Stenosis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560750/
13. Saji AM, Sharma S. Pulmonary Regurgitation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557564/

Pendahuluan Kelainan Katup Jantung
Etiologi Kelainan Katup Jantung

Artikel Terkait

  • Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
    Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
  • Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
    Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
  • Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
    Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
  • Serba-serbi Pembedahan Minimal Invasif Katup Mitral Jantung
    Serba-serbi Pembedahan Minimal Invasif Katup Mitral Jantung
  • Pembedahan Dini untuk Regurgitasi Trikuspid Parah yang Terisolasi – Telaah Jurnal Alomedika
    Pembedahan Dini untuk Regurgitasi Trikuspid Parah yang Terisolasi – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Februari 2025, 13:59
Tata laksana pada pasien stenosis mitral
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, Izin diskusi nya dok, px wanita 54 thun riwayat stenosis mitral dari spjp dn di berikan obat bisoprolol 1x1/2, furosemid 1x1/2, atorvastatin 1x1,...
Anonymous
Dibalas 24 Agustus 2024, 11:46
Pasien CHF dengan regurgitasi mitral
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dokter, izin konsul. Saya mendapat pasien di IGD, Tn. T usia 52 tahun datang keluhan batuk sesak dan pusing, ada riwayat HT dan DM.Pemeriksaan...
dr. Gabriela
Dibalas 04 April 2024, 09:12
Jurnal Paling Zonk di Bulan April 2024
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter,Bulan kemarin kita sudah bahas 1 jurnal zonk yang kalau tidak kita telaah baik-baik, dapat menjerumuskan kita ke dalam omong kosong ilmiah. Yuk,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.