Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Supraventricular Tachycardia general_alomedika 2023-10-09T09:31:57+07:00 2023-10-09T09:31:57+07:00
Supraventricular Tachycardia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Supraventricular Tachycardia

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Diagnosis supraventricular tachycardia atau SVT dicurigai pada pasien dengan gejala klinis nyeri dada, dyspnea, atau palpitasi. Diagnosis ditegakkan melalui EKG berupa temuan denyut jantung >100 kali/menit, abnormalitas gelombang P dan interval PR, yang disertai gambaran pre-eksitasi seperti gambaran sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW) atau penyempitan gelombang QRS.[1-3]

Anamnesis

Pada anamnesis, pasien dengan SVT biasanya mengeluhkan palpitasi. Gejala tersebut merupakan gejala paling sering pada SVT. Rasa berdebar pada pasien SVT biasanya terjadi tiba-tiba dan sangat cepat. Bedakan dari kasus onset perlahan yang merupakan tachycardia sinus normal, serta bedakan dari kasus palpitasi ireguler yang merupakan fibrilasi atrium.[2,13,16,17]

Supraventricular tachycardia dapat terjadi setelah ada faktor pemicu, seperti konsumsi kafein dan alkohol, posisi tubuh merunduk, gerakan tubuh yang tiba-tiba, adanya stres, serta aktivitas fisik berlebih.[2,13,16,17]

Beberapa gejala lainnya yang dapat ditemukan pada pasien SVT adalah:

  • Nyeri dada
  • Dyspnea
  • Ansietas
  • Rasa ringan pada kepala (lightheadedness)

  • Sinkop[2,13,16,17]

Sinkop merupakan gejala yang jarang terjadi. Gejala ini terjadi akibat refleks otonom yang tidak sempat merespons penurunan tekanan darah, terutama bila denyut jantung sangat cepat dan terjadi pada waktu yang lama.[2,13,16,17]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik ditujukan untuk mengevaluasi tanda ketidakstabilan hemodinamik yang dapat membahayakan pasien. Pada kondisi SVT atau paroxysmal SVT (PSVT) murni tanpa kelainan jantung struktural, pemeriksaan fisik dapat menunjukkan hasil yang normal. Namun, pasien yang memiliki penyakit jantung struktural atau disfungsi ventrikel sering menunjukkan ketidakstabilan hemodinamik karena jaringan miokard tidak mendukung terjadinya tachycardia yang lama.[16]

Keadaan Umum dan Tanda Vital

Seluruh pasien yang dicurigai mengalami SVT atau PSVT harus dievaluasi kestabilan hemodinamiknya. Tanda-tanda ketidakstabilan hemodinamik seperti napas cepat atau sesak napas, penampilan pucat atau sianosis, nyeri dada, akral dingin, hipotensi, dan penurunan kesadaran perlu diwaspadai dan dimanajemen segera.[2,3,13,16]

Pemeriksaan Kepala-Leher

Pemeriksaan SVT di daerah kepala-leher dimaksudkan untuk mengetahui beberapa tanda ketidakstabilan hemodinamik. Contohnya adalah mukosa bibir atau lidah yang tampak pucat atau sianosis karena hipoperfusi, napas cuping hidung karena sesak napas berat, atau pulsasi vena jugularis karena kontraksi atrium dan ventrikel yang asinkron (atrium berkontraksi saat katup atrioventrikular masih menutup).[2,13,16]

Pemeriksaan Thoraks

Pasien SVT atau PSVT yang tidak memiliki kondisi patologis lain pada jantungnya menunjukkan hasil pemeriksaan jantung dan paru yang normal. Satu-satunya tanda SVT pada kelompok pasien ini adalah tachycardia dengan ritme jantung yang reguler saat auskultasi jantung. Namun, pada pasien SVT atau PSVT yang sudah menunjukkan ketidakstabilan hemodinamik, dapat terdengar suara ronki basal bilateral sebagai tanda gagal jantung dan suara gallop S3.[3,16]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding SVT dapat berupa subtipe-subtipe dari SVT itu sendiri, misalnya sinus tachycardia yang abnormal, atrial tachycardia, atrial flutter, junctional tachycardia, atrioventricular nodal reentrant tachycardia (AVNRT), dan accessory pathway-mediated reentrant tachycardia (Mahaim tachycardia). Subtipe SVT pada pasien dapat dipastikan dengan pemeriksaan EKG.[2,18-20]

Sinus Tachycardia Abnormal

Sinus tachycardia yang abnormal adalah denyut jantung sinus >100 denyut per menit pada saat istirahat, yang bukan disebabkan oleh respons fisiologis yang sesuai dan bukan disebabkan oleh etiologi primer seperti hipertiroidisme dan anemia.[2,18]

Atrial Tachycardia

Atrial tachycardia dibagi menjadi dua tipe, yaitu focal dan multifocal atrial tachycardia. Focal atrial tachycardia adalah SVT yang berasal dari satu titik pada atrium dan bersifat reguler, dengan aktivitas atrium yang teratur dan gelombang P yang jelas serta segmen isoelektrik tipikal antara gelombang P. Pada waktu tertentu, iregularitas dapat terlihat, terutama saat onset dan terminasi. Pemetaan atrium menunjukkan adanya sebuah titik sumber.[2,19]

Multifocal atrial tachycardia adalah SVT yang bersifat ireguler dan ditandai dengan adanya tiga gelombang P dengan morfologi yang jelas dan/atau adanya pola aktivasi atrium pada kecepatan berbeda. Ritme ini selalu bersifat ireguler.[2,19]

Atrial Flutter

Gelombang atrial flutter berasal dari sekitar annulus trikuspid dan bergerak pada bagian atas sepanjang septum atrium dan pada bagian bawah sepanjang dinding kanan atrium. Setelah itu, gelombang menjalar melalui bagian cavotricuspid isthmus di antara annulus katup trikuspid dan katup serta tonjolan Eustachian.[2,20]

Junctional Tachycardia

Gelombang ini merupakan supraventricular tachycardia non-reentrant yang berasal dari perbatasan atrioventrikular (termasuk bundle of His).[2]

Atrioventricular Nodal Reentrant Tachycardia

Gelombang ini merupakan tachycardia reentrant yang melibatkan dua jalur fungsional yang berbeda, yang biasa disebut jalur cepat dan lambat. Jalur cepat biasanya terletak dekat dengan bagian apikal segitiga Koch dan jalur lambat terletak pada inferoposterior dari jaringan nodus atrioventrikular (AV).[2]

Accessory Pathway-mediated Reentrant Tachycardia

Gelombang ini adalah tachycardia melalui jalur AV ekstranodal yang menghubungkan miokard atrium dengan ventrikel melalui lekukan AV.[2]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk SVT yang terutama adalah elektrokardiografi atau EKG. Setelah itu, dokter juga bisa melakukan echocardiography untuk mencari tahu etiologi struktural atau melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mencari etiologi lain.

Pemeriksaan Elektrokardiografi

Elektrokardiografi (EKG) merupakan pemeriksaan baku emas untuk diagnosis SVT. Hasil pemeriksaan EKG pada SVT biasanya berupa tachycardia dengan gelombang QRS yang sempit (<120 milidetik). Namun, pada beberapa kasus, bisa jadi gelombang QRS lebar (>120 milidetik), misalnya pada kasus yang berhubungan dengan riwayat bundle branch block. Pada kasus dengan gelombang QRS lebar, biasanya pasien dapat dianggap menderita ventricular tachycardia.[10,11]

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pemasangan EKG Holter, yaitu alat yang bersifat portabel dan dipasangkan pada pasien selama 24–48 jam untuk memonitor gelombang yang dihasilkan jantung. Holter bermanfaat jika gejala kelainan ritme pada pasien tidak langsung ditemukan pada pemeriksaan EKG di fasilitas kesehatan.[2,3,10]

Pasien yang menggunakan Holter tidak boleh melepas alat selama penggunaan. Alat juga tidak boleh terkena air, sehingga pasien harus mandi sebelumnya. Selain itu, pasien diminta untuk mencatat kegiatannya selama pemeriksaan dengan tujuan untuk memastikan kecurigaan adanya kegiatan tertentu yang memicu kelainan jantung pada pasien. Saat ini EKG Holter yang bisa bersinkronisasi dengan telepon genggam sedang dikembangkan, untuk memonitor gelombang jantung secara real-time.[2,3,10]

Echocardiography

Echocardiography dapat dilakukan untuk memastikan kondisi struktur jantung pada pasien supraventricular tachycardia.[2]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium sebenarnya bukan digunakan untuk penegakkan diagnosis SVT, melainkan untuk mencari kemungkinan etiologi lainnya. Contohnya adalah kadar elektrolit yang abnormal, hipertiroidisme, atau anemia.[3]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

1. Brugada J, Katritsis DG, Arbelo E, et al; ESC Scientific Document Group. 2019 ESC Guidelines for the management of patients with supraventricular tachycardiaThe Task Force for the management of patients with supraventricular tachycardia of the European Society of Cardiology (ESC). Eur Heart J. 2020 Feb 1;41(5):655-720.
2. Page RL, et al. 2015 ACC/AHA/HRS Guideline for the Management of Adult Patients With Supraventricular Tachycardia. A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. 2016;67(13):p.e27-e115.
3. Gugneja M. Paroxysmal Supraventricular Tachycardia: Background, Etiology, Epidemiology. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/156670-overview?icd=login_success_email_match_norm#a4
10. Hafeez Y, Quintanilla Rodriguez BS, Ahmed I, Grossman SA. Paroxysmal Supraventricular Tachycardia. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507699/
11. Özer S, Çetin M, Özyıldız AG, et al. A New Scoring System Detecting the Supraventricular Tachycardia Inducibility and Radiofrequency Ablation With High Specificity in Electrophysiological Study. J Saudi Heart Assoc. 2020;32(2):134-140. doi:10.37616/2212-5043.312

13. Kotadia ID, Williams SE, O’Neill M. Supraventricular tachycardia: An overview of diagnosis and management. Clin Med. 2020;20(1):43-47. doi:10.7861/clinmed.cme.20.1.3
16. Wetzel GT. Atrioventricular Node Reentry Supraventricular Tachycardia: Background, Pathophysiology, Etiology. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/898876-overview#a3
17. Yetkin E, Ozturk S, Cuglan B, Turhan H. Clinical presentation of paroxysmal supraventricular tachycardia: evaluation of usual and unusual symptoms. Cardiovasc Endocrinol Metab. 2020;9(4):153-158. doi:10.1097/XCE.0000000000000208
18. Henning A, Krawiec C. Sinus Tachycardia. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553128/
19. Liwanag M, Willoughby C. Atrial Tachycardia. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542235/
20. Rodriguez Ziccardi M, Goyal A, Maani CV. Atrial Flutter. In: StatPearls. StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540985/

Epidemiologi Supraventricular Ta...
Penatalaksanaan Supraventricular...

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Penanganan Kasus SVT dengan Modified Valsalva Maneuver di IGD Laporan Kasus - Pemenang Kompetisi Poster Dr. RACE Kategori Laporan Kasus
    Penanganan Kasus SVT dengan Modified Valsalva Maneuver di IGD Laporan Kasus - Pemenang Kompetisi Poster Dr. RACE Kategori Laporan Kasus
  • Fisiologi Manuver Valsalva dan Aplikasi Klinisnya
    Fisiologi Manuver Valsalva dan Aplikasi Klinisnya
  • Etripamil Intranasal untuk Atrioventricular Nodal Dependent Takikardia Supraventrikular Paroksismal – Telaah Jurnal Alomedika
    Etripamil Intranasal untuk Atrioventricular Nodal Dependent Takikardia Supraventrikular Paroksismal – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:48
Penatalaksanaan pasien SVT unstable di fasilitas terbatas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, sy pernah mendapati pasien dgn SVT unstable (hipotensi) dgn keterbatasan alat defib/kardioversi. Sebelum dilakukan rujukan, apakah tetap indikasi...
Anonymous
Dibalas 26 September 2022, 16:58
Pasien Anak Laki laki usia 7 tahun dengan dada berdebar, nyeri di area dada tengah
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, mohon bantuannya pada EKG pasien berikut. Pasien Anak Laki laki 7 thn, BB 33,5 kg keluhan Dada dirasa berdebar-debar, sesak napas +, nyeri dada...
Anonymous
Dibalas 06 Juni 2021, 10:18
Interpretasi elektrokardiogram (EKG) dengan supraventricular tachycardia (SVT) unstable
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo dokter,Tn A 60 thn dengan SVT unstable dokTD 80/palpasi, N 195x RR 28, sebagai GP RS tipe D yg harus dilakukan apa ya dok sebelum dirujuk?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.