Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Plantar Fasciitis general_alomedika 2023-03-02T14:49:00+07:00 2023-03-02T14:49:00+07:00
Plantar Fasciitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Plantar Fasciitis

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Penatalaksanaan plantar fasciitis yang diutamakan adalah dengan pendekatan konservatif, yang dimaksud antara lain dengan penggunaan obat-obatan antinyeri, latihan peregangan, fisioterapi, dan aplikasi alat untuk menyokong kaki. Manajemen obesitas dan inflamasi sistemik juga diperlukan pada pasien yang memiliki kondisi tersebut. Mayoritas pasien mengalami perbaikan bermakna dengan pendekatan ini.

Perlu dicatat bahwa basis bukti terkait modalitas tata laksana plantar fasciitis masih terbatas. Meski demikian, modalitas yang bersifat sederhana dan noninvasif perlu didahulukan sebagai terapi lini pertama.[7]

Penyesuaian Alas Kaki

Di Indonesia, masyarakat umumnya senang menggunakan selop. Pada pasien plantar fasciitis, selop perlu diganti dengan sepatu yang memiliki penyokong. Ketika pasien plantar fasciitis turun dari ranjang, sebaiknya pasien tidak bertelanjang kaki atau menggunakan selop, karena dapat memperburuk gejala atau menyebabkan rekurensi. Pada pasien yang bekerja atau tinggal di bangunan dengan lantai semen, sarankan penggunaan sepatu dengan sol yang lembut atau memiliki alas yang mampu menyerap guncangan.[7]

Istirahat

Membatasi aktivitas fisik dan olahraga dapat membantu meringankan gejala. Perlu ditekankan bahwa pembatasan yang dimaksud adalah menghindari beban berlebihan dan benturan berulang di area yang sakit, bukan istirahat total yang tidak menggerakkan sendi sama sekali.[10]

Aplikasi Es

Aplikasi es ke area yang sakit selama 20 menit, diulang setiap 6 jam, dapat mengurangi rasa sakit. Teknik pemijatan es atau rolling ice juga disarankan sebelum memulai olahraga.[10]

Latihan Peregangan

Latihan peregangan sangat membantu mengurangi keluhan. Latihan bisa dilakukan dimana saja. Beberapa contoh gerakan peregangan yang bisa dilakukan adalah calf-plantar fascia stretch, foot/ankle circles, toe curls, dan  toe towel. Gerakan peregangan harus dilakukan secara perlahan dan dibatasi senyaman pasien. Jangan melakukan peregangan secara paksa sampai menimbulkan rasa sakit di area plantar.[11]

Obat Pereda Nyeri

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jangka pendek seperti ibuprofen dapat direkomendasikan untuk menghilangkan rasa sakit. Meski demikian, OAINS memiliki risiko jika digunakan jangka panjang, misalnya meningkatkan risiko ulkus peptikum. Penggunaan disarankan tidak lebih dari dua minggu.[10]

Pilihan obat antinyeri yang dapat digunakan, seperti:

  • Paracetamol 500-1.000 mg per oral atau 10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 4.000 mg per hari.

  • Natrium diklofenak 50 mg per oral 2-3 kali sehari. Dosis maksimal 150 mg per hari.

  • Meloxicam 7,5 mg hingga 15 mg per oral 1 kali sehari. Dosis maksimal 15 mg per hari.

  • Ketoprofen 50 mg 4 kali sehari atau 75 mg 3 kali sehari. Dosis maksimal 300 mg per hari

Tape Support

Penggunaan tape pada plantar fasciitis sering dikenal dengan teknik "low-dye taping". Teknik ini bermanfaat, terutama jika pasien mengalami rasa sakit pertama kali di pagi hari. Aplikasi tape jangan terlalu ketat, dan disarankan menggunakan bahan yang hipoalergenik.[5,17]

Injeksi Steroid

Injeksi steroid (glukokortikoid) di titik nyeri berguna untuk mengurangi keluhan nyeri, tetapi efeknya hanya beberapa minggu.  Titik nyeri yang dimaksud adalah bagian dari telapak kaki yang nyeri saat dilakukan penekanan pada posisi jari-jari kaki difleksikan.[4] Injeksi steroid disarankan jika modalitas di atas telah dicoba dan tidak menghasilkan perbaikan, atau jika nyeri dan disabilitas menetap selama lebih dari 3-4 minggu.[7]

Injeksi steroid berulang harus dihindari, karena dapat memicu atrofi dan ruptur fasia plantar. Namun belum ada studi adekuat mengenai berapa kali jumlah maksimal injeksi steroid yang boleh diberikan dalam setahun untuk menghindari komplikasi tersebut.[7]

Contoh steroid yang dapat dipilih adalah dexamethasone  1-4 mg/ml; hydrocortisone 10-25 mg; dan methylprednisolone 20-40 mg. Frekuensi dosis injeksi steroid adalah 2 kali dengan jarak antar suntikan adalah 3 bulan.[15,16]

Terapi Lainnya

Terdapat pilihan modalitas lain untuk plantar fasciitis, namun lebih memerlukan biaya dan belum terbukti efektif. Meski demikian, modalitas ini tidak berbahaya sehingga dapat dipertimbangkan dan disesuaikan dengan preferensi pasien.[7,18,19,20]

Penggunaan Ortotis

Ortotis atau tambahan pelindung kaki yang bisa digunakan pada kasus plantar fasciitis adalah penggunaan sepatu khusus yang sudah dirancang dengan membentuk lengkungan untuk menyangga telapak kaki. Contohnya adalah beberapa sepatu olahraga (seperti sepatu lari) yang sudah dirancang secara khusus untuk mencegah microtear. Ortotis lain yang bisa digunakan adalah insole, baik yang berbahan silikon atau rigid, untuk membentuk lengkung telapak kaki saat menggunakan sepatu.[12]

Shock Wave Therapy

Shock wave therapy (SWT) adalah salah satu modalitas fisioterapi yang sering diresepkan untuk plantar fasciitis. Tetapi, perlu diketahui bahwa terdapat studi yang menunjukkan SWT tidak memberi manfaat. Meskipun beberapa tinjauan sistematik menunjukkan SWT lebih baik dibandingkan plasebo, seluruh uji klinis yang ada melaporkan bahwa manfaat SWT lebih rendah dibandingkan injeksi steroid.[18-20]

Modalitas Lain

Modalitas lain yang belum terbukti efikasinya untuk plantar fasciitis mencakup injeksi platelet-rich plasma dan toksin botulinum, cryosurgery, radioterapi, electric dry needling, dan terapi laser.[7]

Pembedahan

Fasciotomi merupakan tindakan pembedahan untuk plantar fasciitis. Pembedahan adalah pilihan terapi terakhir. Pembedahan direkomendasikan jika semua terapi konservatif gagal dan keluhan nyeri terus-menerus muncul selama 6-12 bulan.[7]

Referensi

4. Lim AT, How CH, Tan B. Management of plantar fasciitis in the outpatient setting. Singapore Med J. 2016;57(4):168–70; quiz 171.
5. Buchbinder R. Patient education: Heel and foot pain (caused by plantar fasciitis). UptoDate. 2021. http://www.uptodate.com/contents/patient-information-heel-pain-caused-by-plantar-fasciitis
7. Buchbinder R. Plantar fasciitis. UptoDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/plantar-fasciitis
10. Morrissey D, Cotchett M, Said J’Bari A, Prior T, Griffiths IB, Rathleff MS, et al. Management of plantar heel pain: a best practice guide informed by a systematic review, expert clinical reasoning and patient values. Br J Sports Med. 2021;55(19):1106–18.
11. Schuitema D, Greve C, Postema K, Dekker R, Hijmans JM. Effectiveness of mechanical treatment for plantar fasciitis: A systematic review. Vol. 29, Journal of sport rehabilitation. United States; 2020. p. 657–74.
12. Whittaker GA, Munteanu SE, Menz HB, Tan JM, Rabusin CL, Landorf KB. Foot orthoses for plantar heel pain: a systematic review and meta-analysis. Br J Sports Med. 2018;52(5):322–8.
18. Mahindra P, Yamin M, Selhi HS, et al. Chronic Plantar Fasciitis: Effect of Platelet-Rich Plasma, Corticosteroid, and Placebo. Orthopedics 2016; 39:e285.
19. Monto RR. Platelet-rich plasma efficacy versus corticosteroid injection treatment for chronic severe plantar fasciitis. Foot Ankle Int 2014; 35:313.
20. Vahdatpour B, Mokhtarian A, Raeissadat SA, et al. Enhancement of the Effectiveness of Extracorporeal Shock Wave Therapy with Topical Corticosteroid in Treatment of Chronic Plantar Fasciitis: A Randomized Control Clinical Trial. Adv Biomed Res 2018; 7:62.

Diagnosis Plantar Fasciitis
Prognosis Plantar Fasciitis

Artikel Terkait

  • Injeksi Kortikosteroid pada Plantar Fasciitis
    Injeksi Kortikosteroid pada Plantar Fasciitis
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.