Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Heat Stroke general_alomedika 2023-02-07T08:55:44+07:00 2023-02-07T08:55:44+07:00
Heat Stroke
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Heat Stroke

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Patofisiologi heat stroke berkaitan dengan gangguan termoregulasi yang menyebabkan  pasien tidak dapat mengompensasi kehilangan panas dalam tubuh, sehingga terjadi peningkatan suhu inti tubuh. Suhu inti tubuh yang meningkat dapat menyebabkan efek sitotoksik dan respons inflamasi secara langsung, di mana akhirnya dapat menyebabkan kegagalan multi organ jika siklus tersebut tidak segera ditangani.[1,7]

Pada kondisi normal, termoregulasi secara efisien akan meningkatkan suhu inti tubuh hanya 1°C untuk setiap 25‒30°C perubahan suhu lingkungan. Selain itu, protein heat-shock akan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh kondisi hipertermia.[7]

Tubuh dapat menghilangkan panas tubuh melalui peningkatan curah jantung, vasokonstriksi splanchnic circulation, dan berkeringat. Suhu inti tubuh harus dipertahankan pada kisaran suhu yang efektif untuk protein heat-shock bekerja. Namun, jika kelembaban lingkungan >75% dan suhu di luar tubuh melebihi suhu kulit, transfer panas tubuh melalui pendinginan evaporatif, radiasi, konduksi, dan konveksi menjadi tidak efektif.[7]

Respons Inflamasi

Hipertermia menyebabkan respons stres dalam tubuh. Protein heat-shock teraktivasi serta kadar sitokin proinflamasi dan antiinflamasi berubah, sehingga tubuh merespons dengan cara mengaktivasi sel endotelial, leukosit, dan sel epitelial untuk melindungi jaringan dari kerusakan.[1]

Hipertermia yang berkepanjangan dapat menyebabkan perubahan fisiologis tubuh, seperti kegagalan sirkulasi, hipoksemia, dan peningkatan kebutuhan metabolisme tubuh. Selain itu, adanya panas sebagai efek dari hipertermia dapat secara langsung bersifat sitotoksik, yang menyebabkan gangguan regulasi reaksi inflamasi.[1]

Respons inflamasi yang terjadi pada heat stroke mirip dengan respons yang terjadi pada systemic inflammatory response syndrome (SIRS). Pelepasan sitokin dan protein dengan mobilitas tinggi, yaitu high-mobility group box 1 (HMGB1) pada SIRS juga menyebabkan aktivasi berlebihan dari leukosit dan sel endotelial.[1]

Sama seperti syok septic, SIRS juga mengakibatkan penurunan klinis yang cepat, yang mengarah ke disseminated intravascular coagulation (DIC), kegagalan multiorgan, hingga kematian. Oleh karena itu, heat stroke dianggap sebagai suatu bentuk hipertermia yang berhubungan dengan multiple organ dysfunction syndrome (MODS), yang didominasi oleh ensefalopati.[1]

Integritas Gastrointestinal dan Endotoksemia

Heat stroke juga dapat menyebabkan penurunan aliran darah intestinal. Kemudian terjadi iskemia gastrointestinal, serta penurunan viabilitas dan permeabilitas sel usus. Hal ini akan meningkatkan stress oksidatif dan nitrosative, yang menyebabkan kerusakan membran sel. Endotoksin dan patogen dapat masuk ke dalam sirkulasi sistemik dan menyebabkan endotoksemia.[1-3]

Apabila individu berada terpapar trauma panas, terjadi peningkatan status metabolik dan menyebabkan peningkatan suhu inti tubuh. Hal ini menyebabkan keringat dan peningkatan cardiac output. Peningkatan cardiac output menyebabkan peningkatan aliran darah kulit dan penurunan aliran darah viseral.[1]

Apabila trauma panas tetap terjadi dan tubuh tidak lagi dapat mengompensasi, maka terjadi penurunan tekanan vena sentral, peningkatan suhu inti tubuh, dan akhirnya terjadi anoksia sel, peningkatan permeabilitas gastrointestinal, dan reaksi inflamasi. Segala perubahan dan respons yang terjadi pada tubuh menyebabkan gangguan multi organ.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Epstein Y, Yanovich R. Heatstroke. The New England Journal of Medicine. 2019;380:2449-59
2. Mehta CSR. Heat Stroke. MJAFI. 2003;59:140-143.
3. Hifumi T, Kondo Y, et al. Heat Stroke. Journal of Intensive Care 2018;6:30.
7. Morris A, Patel G. Heat Stroke. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537135/

Pendahuluan Heat Stroke
Etiologi Heat Stroke

Artikel Terkait

  • Demam vs Heat Stroke: Bagaimana Cara Membedakannya?
    Demam vs Heat Stroke: Bagaimana Cara Membedakannya?
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • 5 Alasan Tidak Perlu Mengobati Demam
    5 Alasan Tidak Perlu Mengobati Demam
  • Demam Tidak Selalu Harus Diberikan Antipiretik
    Demam Tidak Selalu Harus Diberikan Antipiretik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Bagaimana peran dokter umum di era ai
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Di tengah gencaran ai di era sekarang masyarakat menjadi lebih mudah untuk melakukan self diagnosis dan pengobatan sendiri. Bagaimana peran dokter umum di...
dr.Meidina
Dibalas 16 jam yang lalu
Gambaran USG Ovarium - ALOPALOOZA OBGYN
Oleh: dr.Meidina
2 Balasan
ALO Dokter, Pasien saya perempuan usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut dan perdarahan abnormal selama 3 minggu terakhir. Pada saat saya...
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Candidosis Vulvovaginalis dari PERDOSKI
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Maaf saya izin buka diskusi saja, Saya Melihat dari PERDOSKI terbaru bahwa candidosis Vulvovaginalis masuk dalam kategori Infeksi menular seksual dan terapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.