Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pneumothorax general_alomedika 2023-02-02T10:38:28+07:00 2023-02-02T10:38:28+07:00
Pneumothorax
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Pneumothorax

Oleh :
dr. Dyah Ayu Kusumoputri Buwono
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan tentang pneumothorax mencakup anjuran untuk membatasi aktivitas, berhenti merokok, dan menghindari faktor risiko rekurensi.

Edukasi Pasien

Pasien dapat dianjurkan harus membatasi beberapa aktivitas ketika sedang dalam masa pemulihan pneumothorax. Banyaknya aktivitas yang harus dibatasi tentu berhubungan dengan derajat pneumothorax yang dialami.[3,18]

Pembatasan Aktivitas Pasca Pneumothorax

Secara umum, pembatasan aktivitas meliputi aktivitas yang menyebabkan paru bekerja dengan berat, seperti menyelam, berkendara dengan pesawat terbang, serta  memainkan alat musik tiup hingga 1 minggu pasca resolusi pneumothorax spontan dan 2 minggu pasca pneumothorax traumatik.[3,18]

Berhenti Merokok

Merokok meningkatkan risiko pneumothorax. Sampaikan pada pasien untuk berhenti merokok dengan harapan mencegah rekurensi di masa depan.[3,18,22]

Risiko Rekurensi

Jelaskan pada pasien mengenai risiko rekurensi. Rekurensi umum terjadi terutama pada kasus pneumothorax spontan. Risiko rekurensi dilaporkan sebesar 30% untuk pneumothorax spontan primer dan 43% pada pneumothorax spontan sekunder[3,21,22]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan penyakit meliputi kontrol faktor risiko pneumothorax. Penanganan penyakit paru yang tepat, terutama penyakit yang meningkatkan risiko pneumothorax sekunder harus ditangani dengan tepat demi mencegah pneumothorax sekunder.[18]

Pencegahan Rekurensi

Upaya pencegahan rekurensi pneumothorax berupa penundaan olahraga dengan gerakan ekstrim hingga tercapai resolusi total, larangan merokok serta larangan menyelam seumur hidup kecuali telah menjalani prosedur pleurektomi.

Selain itu, penerbangan berisiko dapat menimbulkan hipoksia akibat perubahan tekanan atmosfer pada ketinggian tertentu. Beberapa sumber menyarankan pasien diperbolehkan untuk melakukan perjalanan udara paling cepat 6 bulan pasca resolusi penuh pneumothorax yang dibuktikan dengan gambaran radiologi. Ada pula yang menyarankan penundaan perjalan udara hingga 1 tahun pasca pneumothorax. Akan tetapi jika telah menjalani pleurodesis, tidak ada larangan terbang karena risiko rekurensi yang rendah.

Kehamilan juga berisiko menimbulkan rekurensi. Pemantauan dan perencanaan persalinan oleh tim multidisiplin diperlukan.[22,23]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

3. DeMaio A, Semaan R. Management of Pneumothorax. Clin Chest Med. 2021 Dec;42(4):729-738. doi: 10.1016/j.ccm.2021.08.008. PMID: 34774178.
18. Paskaradevan J, Sayad E, Sockrider M. What Is a Spontaneous Pneumothorax? Am J Respir Crit Care Med, 2020. vol. 202, pp. 33–34.
21. McKnight CL, Burns B. Pneumothorax. [Updated 2022 Nov 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441885/
22. Slobodan M, Marko S, Bojan M. Pneumothorax-Diagnosis and Treatment (Review Article). Sanamed 2015; 10(3): p. 225-227
23. Nicholson TT, Sznajder JI. Fitness to fly in patient with lung disease. Annals ATS. 2014:11(10):1614-22

Prognosis Pneumothorax

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
    Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
  • Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
    Rontgen vs USG Toraks untuk Diagnosis Pneumothorax
  • Chest Tube Bukan Terapi Lini Pertama pada Pneumotoraks Spontan Primer
    Chest Tube Bukan Terapi Lini Pertama pada Pneumotoraks Spontan Primer
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 4 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 39 menit yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 5 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.