Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Ruptur Limpa general_alomedika 2023-10-06T19:46:31+07:00 2023-10-06T19:46:31+07:00
Ruptur Limpa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Ruptur Limpa

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Etiologi ruptur limpa (spleen rupture) atau ruptur lien yang paling sering adalah trauma, seperti kecelakaan lalu lintas. Ruptur limpa akibat trauma dapat terjadi langsung atau beberapa saat kejadian trauma. Meski demikian, ruptur limpa dapat terjadi akibat kondisi nontrauma, misalnya infeksi mononukleosis atau splenomegali.[1,2]

Etiologi

Penyebab ruptur limpa dapat karena riwayat traumatik atau nontraumatik. Ruptur limpa juga dapat terjadi akibat penyebab khusus, misalnya iatrogenik setelah tindakan kolonoskopi.

Etiologi Traumatik

Ruptur limpa traumatik dapat terjadi langsung setelah kejadian trauma atau beberapa saat setelahnya. Ruptur traumatik paling umum disebabkan oleh cedera traumatik seperti kecelakaan lalu lintas. Penyebab ruptur traumatik lain adalah pukulan langsung ke abdomen, terjatuh, trauma tumpul, hingga trauma tajam.  Pada orang dewasa, trauma tumpul pada bagian lateral toraks kiri dapat menyebabkan ruptur limpa karena adanya fraktur tulang rusuk.[1,2,5-7]

Etiologi Nontraumatik

Ruptur limpa nontraumatik merupakan kondisi yang jarang terjadi. Ruptur ini umumnya berkaitan dengan kondisi idiopatik atau kondisi patologis lain yang mendasarinya. Ruptur limpa nontraumatik memiliki risiko mortalitas hingga 12%. Kondisi patologis seperti infeksi mononukleosis, malaria, demam dengue, toxoplasmosis, limfoma, leukemia, pankreatitis, kista limpa, hipertensi portal, hingga infark limpa dikatakan berkaitan dengan kejadian ruptur limpa.[1,2,5-7]

Ruptur Limpa Karena Penyebab Khusus

Selain itu, terdapat beberapa studi yang melaporkan adanya kejadian ruptur limpa iatrogenik setelah tindakan kolonoskopi. Cedera dan ruptur limpa setelah prosedur kolonoskopi mungkin terjadi karena adanya tarikan pada ligamen splenokolik atau pada adhesi antara kolon dan limpa, atau trauma langsung oleh endoskop.

Terdapat studi yang juga melaporkan adanya hubungan antara infeksi COVID-19 dengan cedera atau ruptur pada limpa. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya kerusakan berat pada jaringan limpa dan nodus limfatikus oleh trombosis mikrovaskular dan nekrosis.[1,2,5-7]

Faktor Risiko

Ruptur limpa nontraumatik memiliki mortalitas yang cukup tinggi. Faktor-faktor seperti splenomegali, usia di atas 40 tahun, adanya keganasan, terlambatnya diagnosis dan tata laksana memiliki risiko yang lebih berat. Terjadinya ruptur limpa juga berkaitan dengan prosedur kolonoskopi. Faktor risiko yang mempengaruhi antara lain adanya penyakit limpa sebelumnya, splenomegali, adhesi intraabdomen, dan antikoagulan oral.[8,9]

Referensi

1. Akoury T, Whetstone DR. Splenic Rupture. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525951/
2. Bjerke S, Bjerke J. Splenic Rupture. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/432823-overview
5. Steele DC, Mohamed AM, et al. Splenic rupture following Colonoscopy. Digestive diseases and sciences. 2017 Jan 1;62(1):72-5.
6. Shaukat I, Khan R, et al. Atraumatic splenic rupture due to covid-19 infection. Clinical infection in practice. 2021 Apr 1;10:100042.
7. Palmiere C, Tettamanti C, Scarpelli MP, Tse R. The forensic spleen: Morphological, radiological, and toxicological investigations. Forensic science international. 2018 Oct 1;291:94-9.
8. Liu J, Feng Y, et al. Diagnosis and treatment of atraumatic splenic rupture: experience of 8 cases. Gastroenterology research and practice. 2019 Jan 28;2019.
9. Barbeiro S, Atalaia-Martins C, et al. Splenic rupture as a complication of colonoscopy. GE-Portuguese Journal of Gastroenterology. 2017;24(4):188-92.

Patofisiologi Ruptur Limpa
Epidemiologi Ruptur Limpa

Artikel Terkait

  • Tekanan Pulsasi sebagai Tanda Awal Perdarahan pada Pasien Trauma
    Tekanan Pulsasi sebagai Tanda Awal Perdarahan pada Pasien Trauma
  • Manajemen Trauma Tumpul Limpa: Operatif Vs Nonoperatif
    Manajemen Trauma Tumpul Limpa: Operatif Vs Nonoperatif
Diskusi Terbaru
Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
Dibalas 2 jam yang lalu
Akun SEMPAT di RETAS
Oleh: Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
2 Balasan
Pemberitahuan:Hari ini akun saya sempat diretas dan memposting konten terkait contact center yang tidak jelas.Saya baru menyadarinya sekitar pukul 10 pagi,...
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Kedua jempol kaki kebas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi pasien dok, usia pria 29 tahun mengeluh kedua kaki kebas sejak sekitar 1 bulan. Tidak ada kesemutan, tidak ada nyeri menjalar, deformitas (-),...
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Jumlah pasien konsultasi online
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter mau tanya kpd sejawat freelance apakah juga merasa kalau jumlah pasien online akhir2 ini semakin berkurang?tidak seperti dulu  satu shift bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.