Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Ruptur Limpa general_alomedika 2023-10-06T19:46:18+07:00 2023-10-06T19:46:18+07:00
Ruptur Limpa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ruptur Limpa

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Patofisiologi ruptur limpa (spleen rupture) atau ruptur lien berkaitan dengan robeknya lapisan seperti kapsul yang melapisi limpa, sehingga menyebabkan perdarahan ke dalam rongga abdomen. Ruptur limpa umumnya berkaitan dengan kejadian trauma pada abdomen, tetapi pada beberapa kasus dapat terjadi secara spontan atau nontraumatik.[1-4]

Ruptur Limpa Traumatik

Limpa merupakan organ dengan vaskularisasi yang tinggi sehingga berisiko menyebabkan perdarahan hebat saat terjadi ruptur. Mekanisme utama yang paling umum terjadi pada cedera limpa traumatik (50% sampai 75%) adalah akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Mekanisme lain mencakup trauma tumpul langsung pada perut atau jatuh. Perlu diketahui bahwa ruptur traumatik dapat muncul segera setelah cedera atau secara tertunda.[1]

Ruptur Limpa Nontraumatik

Penyakit-penyakit seperti infeksi mononukleosis, malaria, demam dengue, dan gangguan hematologi dapat menyebabkan splenomegali, infiltrasi limfotik, hingga perdarahan subkapsular. Hal ini dapat menyebabkan menipisnya dan tertariknya lapisan kapsul yang meningkatkan kerentanan struktur limpa untuk ruptur. Selain itu, splenomegali menyebabkan perlindungan limpa oleh tulang iga berkurang, sehingga lebih rentan untuk ruptur.[2-4]

Referensi

1. Akoury T, Whetstone DR. Splenic Rupture. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525951/
2. Bjerke S, Bjerke J. Splenic Rupture. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/432823-overview
3. de Souza LJ, de Azevedo J, et al. Evidence of dengue virus replication in a non-traumatic spleen rupture case. Archives of virology. 2017 Nov;162(11):3535-9.
4. Bartlett A, Williams R, Hilton M. Splenic rupture in infectious mononucleosis: a systematic review of published case reports. Injury. 2016 Mar 1;47(3):531-8.

Pendahuluan Ruptur Limpa
Etiologi Ruptur Limpa

Artikel Terkait

  • Tekanan Pulsasi sebagai Tanda Awal Perdarahan pada Pasien Trauma
    Tekanan Pulsasi sebagai Tanda Awal Perdarahan pada Pasien Trauma
  • Manajemen Trauma Tumpul Limpa: Operatif Vs Nonoperatif
    Manajemen Trauma Tumpul Limpa: Operatif Vs Nonoperatif
Diskusi Terbaru
Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
Dibalas 2 jam yang lalu
Akun SEMPAT di RETAS
Oleh: Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
2 Balasan
Pemberitahuan:Hari ini akun saya sempat diretas dan memposting konten terkait contact center yang tidak jelas.Saya baru menyadarinya sekitar pukul 10 pagi,...
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Kedua jempol kaki kebas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi pasien dok, usia pria 29 tahun mengeluh kedua kaki kebas sejak sekitar 1 bulan. Tidak ada kesemutan, tidak ada nyeri menjalar, deformitas (-),...
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Jumlah pasien konsultasi online
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter mau tanya kpd sejawat freelance apakah juga merasa kalau jumlah pasien online akhir2 ini semakin berkurang?tidak seperti dulu  satu shift bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.