Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hipotiroid Kongenital general_alomedika 2024-03-18T13:20:16+07:00 2024-03-18T13:20:16+07:00
Hipotiroid Kongenital
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hipotiroid Kongenital

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Diagnosis hipotiroid kongenital berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat simtomatik hingga usia bayi 8 minggu. Di daerah endemik kretinisme atau defisiensi iodium akan didapatkan banyak bayi dengan hipotiroid kongenital. Diagnosis primer ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang laboratorium kadar serum TSH (thyroid stimulating hormone) dan fT4 (free thyroxine).

Anamnesis

Pada bayi baru lahir sampai usia 8 minggu keluhan hipotiroid kongenital tidak spesifik. Bayi dengan hipotiroid kongenital biasanya lahir dengan usia kehamilan cukup bulan atau lebih bulan. Selain itu, lebih sering terjadi pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2000 gram atau lebih dari 4500 gram.

Pada anamnesis, bisa terdapat keluhan bayi atau anak yang serak saat menangis, memiliki masalah saat diberikan minum/malas menetek, kurang aktif, konstipasi, kulit tampak kuning dan kering, serta pertumbuhan tidak optimal yaitu berat badan susah naik atau pendek.

Perlu ditanyakan faktor risiko, di antaranya riwayat keluarga dengan gangguan tiroid baik hipotiroid maupun hipertiroid, atau retardasi mental, penyakit ibu saat hamil, dan riwayat ibu mengonsumsi obat antitiroid, usia kehamilan kurang bulan, bayi berat lahir rendah, adanya kelainan kongenital lain, dan bayi kembar.[2,3,9]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik bayi dengan hipotiroid kongenital bisa didapatkan adanya:

  • Ubun-ubun besar yang lebar atau terlambat menutup
  • Dull face dan makroglosia

  • Kulit kering, teraba dingin, mottling/cutis marmorata, dan jaundice

  • Hernia umbilikalis
  • Tampak kurang aktif, hipotoni, dan pucat
  • Myxedema
  • Goiter atau pembesaran kelenjar tiroid

Sebagian bayi dapat disertai kelainan bawaan lain, seperti sindrom Down dan penyakit jantung bawaan[3, 10]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding hipotiroid kongenital termasuk goiter, defisiensi iodium, panhipopituitarisme, dan thyroxine binding globulin deficiency:[2,3]

Goiter

Goiter ditandai dengan membesarnya kelenjar tiroid yang dapat terlihat di leher bagian depan, baik difus atau nodular. Pada goiter, fungsi tiroid bisa normal (goiter nontoksik), overaktif (goiter toksik), atau kurang aktif (hipotiroid goiter).[2,3]

Defisiensi Iodium

Defisiensi iodium yang parah dapat mengganggu sintesis hormon tiroid, dan dapat menyebabkan pembesaran tiroid/goiter. Anak dengan defisiensi iodium biasanya berasal dari daerah endemik penyakit defisiensi iodium.[2,3]

Tanda utama defisiensi iodium adalah pembesaran difus kelenjar tiroid yang lama kelamaan menjadi multinodular. Pasien anak biasanya mengalami pembesaran tiroid yang difus, sementara pada dewasa bermanifestasi sebagai goiter nodular.  Pasien dengan hipotiroid karena defisiensi iodium berat, dapat menunjukkan gejala kulit kering, edema periorbital, dan fase relaksasi reflek tendon dalam yang terlambat. [2,3]

Penegakan diagnosis dengan memeriksa median iodium dalam urin tampung 24 jam. Pemeriksaan fungsi tiroid dapat menunjang diagnosis. Pada insufisiensi yodium yang ringan, fungsi tiroid biasanya masih dalam batas normal. Namun, pasien eutiroid dan defisiensi iodium dapat memberikan hasil pemeriksaan serum TSH normal atau meningkat, T3 normal atau sedikit meningkat, dan T4 normal atau menurun.[2,3]

Hanya pada defisiensi iodium ekstrim yang dapat menyebabkan hipotiroid, dengan hasil pemeriksaan serum TSH meningkat, serta T3 dan T4 menurun.[2,3]

Panhipopituitarisme

Manifestasi klinis panhipopituitarisme antara lain mikropenis, defek midline, atrofi optik, hipoglikemia, dan pertumbuhan yang terganggu. Pada pemeriksaan hormon didapatkan hasil defisiensi TSH.[2,3]

Thyroxine Binding Globulin Deficiency

Pada pemeriksaan hormone, thyroxine binding globulin deficiency memberikan hasil level TSH, free T4, dan free T3 yang normal, tetapi total T4 dan total T3 rendah. Level serum thyroglobulin dapat meningkat pada sepertiga pasien.[2,3]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penyaring/skrining hipotiroid kongenital direkomendasikan untuk dilakukan pada semua bayi baru lahir, yaitu dengan memeriksa kadar TSH (thyroid stimulating hormone).

Pemeriksaan Kadar Hormon Tiroid

Waktu terbaik adalah saat bayi berusia 48−72 jam. Diagnosis ditegakkan bila kadar TSH tinggi dan fT4 (free thyroxine) rendah, dengan pedoman sebagai berikut:

  • TSH ≥20 mU/L dan fT4 rendah didiagnosis sebagai hipotiroid kongenital primer, dan harus segera diterapi
  • TSH ≥10 mU/L pada bayi usia ≥2 minggu adalah abnormal, dan harus diberikan terapi
  • Jika tidak diterapi, pemeriksaan TSH dan fT4 harus diulang pada 2 minggu dan 4 minggu kemudian, di mana terapi diberikan jika kadar TSH dan fT4 tetap memberikan hasil tidak normal[1-3]

Kadar TSH skrining yang tinggi sebaiknya dikonsultasikan pada tim endokrin anak.[2,3]

Pemeriksaan Skrining Kertas Saring

Program Skrining hipotiroid kongenital yang telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia menggunakan kertas saring sebagai media skrining. Pemeriksaan dilakukan dengan meneteskan darah dari tumit bayi ke kertas saring. [2,3]

Pemeriksaan ini mengukur kadar hormon TSH. Hasil skrining menggunakan kertas saring yang positif (TSH ≥ 20 mU/L) harus dikonfirmasi dengan darah serum sebelum dimulai terapi.[2,3]

Pemeriksaan Pencitraan

Pemeriksaan radiologi skintigrafi dan ultrasonografi tiroid dapat dilakukan untuk melihat kelainan kelenjar tiroid, seperti ada tidaknya kelenjar tiroid, ukuran kelenjar tiroid, atau ektopik kelenjar tiroid.[2,3]

Referensi

1. Wassner AJ, Cherella CE. Congenital hypothyroidism: insights into pathogenesis and treatment. Int. J. Pediatr Endocrinol. 2017. DOI 10.1186/s13633-017-0051-0
2. Yati NP, Utari A, Tridjaja B. Diagnosis dan tata laksana hipotiroid kongenital. IDAI. 2017.
3. Daniel MS. Congenital hypothyroidism. 2017. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/919758-overview
9. Zhou J, Luo J, Lin J, Zeng Y, Qiu X, Zhu W, Liu G. Perinatal risk factors for congenital hypothyroidism: a retrospective cohort study performed at a tertiary hospital in China. Medicine 2020;99:26(e20838).
10. Razavu Z, Yavarikia A, Torabian S. Congenital anomalies in infant with congenital hypothyroidism. Oman Med. J. 2012;27(5): 364-367.

Epidemiologi Hipotiroid Kongenital
Penatalaksanaan Hipotiroid Konge...

Artikel Terkait

  • Kontroversi Waktu Pemberian Levotiroksin Pada Hipotiroid
    Kontroversi Waktu Pemberian Levotiroksin Pada Hipotiroid
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 5 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 9 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 10 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.