Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Omfalokel general_alomedika 2022-11-08T13:07:12+07:00 2022-11-08T13:07:12+07:00
Omfalokel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Omfalokel

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pada omfalokel atau omphalocele terbagi menjadi beberapa tahap, hal ini dikarenakan kondisi ini biasanya sudah diketahui sebelum bayi lahir, sehingga penatalaksanaan yang diberikan sifatnya bertahap, yakni dapat dimulai sejak asuhan perinatal, kemudian pada saat kelahiran yakni resusitasi dan manajemen neonates, hingga tindakan operatif.[3,14-17]

Asuhan Perinatal

Asuhan perinatal yang dapat diperhatikan pada kasus bayi dengan omfalokel adalah pemilihan metode persalinan pada bayi. Jenis metode persalinan yang lebih dianjurkan (apakah sectio caesarea atau persalinan pervaginam) hingga saat ini tidak ada.

Hanya saja tindakan sectio caesarea lebih disarankan apabila ukuran omfalokel cukup besar, karena berisiko terjadi trauma pada hepar atau robeknya kantung omfalokel jika persalinan dilakukan pervaginam.[14-17]

Resusitasi dan Manajemen Neonatus

Resusitasi neonatus berupa ABC (airway breathing circulation) segera dilakukan setelah bayi dilahirkan. Karena defek pada omfalokel diselubungi oleh kantung, maka gangguan suhu tubuh dan evaporasi cairan seperti pada bayi dengan gastroskisis jarang ditemukan. Defek omfalokel dapat ditutup dengan kasa yang sudah direndam cairan salin normal yang dihangatkan.[14-17]

Apabila kantung pada omfalokel robek, maka penatalaksanaan akan sama seperti pada bayi dengan gastroskisis, yaitu, saat bayi dilahirkan, bayi harus dibersihkan dan berada dalam keadaan kering dan hangat. Akses intravena untuk dilakukan resusitasi cairan dan pemberian antibiotik profilaksis sudah harus dipersiapkan dan diberikan. Tindakan berikutnya yakni melakukan dekompresi gaster apabila terdapat distensi saluran cerna.[14-17]

Selanjutnya, apabila bayi sudah dalam kondisi stabil, bagian organ intraabdominal yang terpapar dengan lingkungan luar dapat ditutup dengan kasa yang sudah direndam cairan salin normal hangat. Kasa tersebut diletakkan pada sisi tengah dinding abdomen, kemudian bayi diposisikan tidur menghadap ke arah kanan pengusutan mesentery. Lalu, organ yang sudah ditutup, dibungkus dengan plastik.[14-17]

Pembedahan

Tujuan utama dilakukannya tindakan pembedahan atau operatif adalah mengembalikan organ intraabdomen ke dalam rongga abdomen untuk mengurangi risiko kerusakan visera akibat trauma langsung atau peningkatan tekanan intraabdominal. Pilihan yang dapat dipertimbangkan yakni penutupan primer rongga abdomen atau penutupan secara bertahap.[14-17]

Apabila ukuran defek kecil, eksisi atau inversi dari defek dengan penutupan fascia dan kulit dapat dengan mudah dilakukan. Namun, apabila defek berukuran >5 cm, maka reduksi secara berkala menggunakan silo dapat dipertimbangkan. Cara melakukannya adalah 1‒2 kali sehari dengan memendekkan silo dengan ligasi bertahap.[14-17]

Cara lain yang dapat dilakukan yakni Escharotic Therapy. Terapi ini melalui cara epitelisasi gradual dari kantung omfalokel. Terapi ini lebih sering digunakan pada bayi prematur dengan hipoplasia paru, penyakit jantung bawaan, dan anomali penyerta lain.[14-17]

Terapi ini menggunakan silver sulfadiazine yang diberikan secara topikal di atas kantung omfalokel. Setelah dioleskan, maka proses sikasitrasi akan mulai terjadi. Kemudian, silver sulfadiazine akan diganti menjadi fiber sintetik yang fungsinya untuk mempertahankan kantung supaya tetap dalam keadaan kering selama proses epitelisasi berlangsung. Escharotic Therapy dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan.[14-17]

Pada saat epitelisasi selesai, terapi dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya, yakni tindakan operasi. Selain silver sulfadiazine zat lain yang juga dapat digunakan yakni mercurochrome, povidone iodine, alkohol, silver nitrate, gentian violet, dan aqueous eosin.[14-17]

Terapi Suportif

Terapi suportif mulai diberikan apabila penutupan primer pada pasien omfalokel telah dilakukan. Sebagian besar bayi memerlukan ventilasi mekanik selama beberapa hari, sehingga perlu di rawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Saat itulah, edema pada dinding abdomen dan usus akan mulai berkurang dan tekanan intraabdominal akan menurun.[18,19]

Selang nasogastrik tetap diperlukan untuk dekompresi gaster. Pemberian makanan dapat segera dilakukan apabila nasogastric output tidak lagi bilious (kehijauan), dengan volume minimal, dan fungsi usus sudah kembali normal.[18,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Zahouani T, Mendez MD. Omphalocele. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519010/
14. Zama M, Gallo S, et al. Early reconstruction of the abdominal wall 
in giant omphalocele. Br J Plast Surg. 2004; 57:749- 53. 

15. Mehrabi V, Mehrabi A, et al. Staged repair of giant recurrent omphalocele and gastroschisis “camel-litter method”- a new technique. Acta Med Iran. 2012; 50(6): 388-94.
16. Van Eijck FC, de Blaauw I, et al. Closure of giant omphaloceles by the abdominal wall component separation technique in infants. J Pediatr Surg. 2008; 43: 246- 50.
17. Bedi NK, Grewal AG. A simple technique for the repair of a complex case of exomphalos major. Int Surg J. 2014; 1(2): 102-107.
18. Maksoud-Filho JG, Tannuri U, et al. The outcome of newborns with abdominal wall defects according to the method of abdominal closure: the experience of a single center. Pediatr Surg Int. 2016; 22: 503- 7.
19. Emily R, Lagay C, et al. Neonatal abdominal defects. SFNM. 2011; 16(1) : 164-172.

Diagnosis Omfalokel
Prognosis Omfalokel
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 6 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 9 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 10 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.