Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Tongue-Tie general_alomedika 2023-07-28T12:01:34+07:00 2023-07-28T12:01:34+07:00
Tongue-Tie
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Tongue-Tie

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Penatalaksanaan tongue-tie atau ankyloglossia dengan komplikasi seperti gangguan menyusui meliputi tindakan seperti frenotomi dan frenuloplasti. Tongue-tie yang tidak menyebabkan gangguan dapat diobservasi saja tanpa intervensi khusus. Sedangkan pada tongue-tie simtomatik, observasi dilakukan 24–48 jam, dan bila tidak ada perbaikan, dilakukan penilaian lanjut dengan skor Hazelbaker’s Assessment Tool for Lingual Frenulum Function (ATLFF) ulang.

Observasi pada Tongue-Tie Simptomatik

Seluruh pasien dengan tongue-tie simtomatik memerlukan intervensi konservatif awal selama 24-48 jam. Intervensi dapat berupa suplementasi dengan ASI perah, frekuensi menyusui lebih sering, perbaikan posisi dan perlekatan menyusui, serta kontak bayi dengan kulit ibu diperbanyak.

Bila setelah intervensi tidak ada perbaikan, lakukan penilaian skor Hazelbaker’s Assessment Tool for Lingual Frenulum Function (ATLFF) ulang. Skor ATLFF dan tipe tongue-tie akan menentukan pendekatan terapi. Menurut pedoman Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemilihan tata laksana dilakukan sebagai berikut:

Ankyloglossia Membranosa Tipis dan Lentur dengan Skor ATLFF 11–14

Pada pasien ankyloglossia membranosa tipis dan lentur dengan skor ATLFF 11–14, dilakukan observasi oleh dokter anak. Pada saat menyusu, dari waktu ke waktu akan terjadi pergerakan lidah yang diikuti peregangan frenulum.

Pada saat pemantauan, umumnya bisa didapatkan peregangan frenulum karena gerakan lidah saat menyusu. Jika iya, maka sering kali anak tidak memerlukan terapi lanjutan. Selama dilakukan pemantauan rutin, ibu tetap diberikan dukungan untuk menyusui dan konseling menyusui.[1,3]

Pada kelompok ini, frenotomi tidak disarankan karena tidak ada bukti ilmiah adekuat yang mendukung manfaat frenotomi sebagai upaya pencegahan kesulitan menyusui.[1]

Ankyloglossia Membranosa dengan Skor ATLFF <11 atau Skor Tampilan Frenulum <8 Tipis

Pada ankyloglossia membranosa dengan skor ATLFF <11 atau skor tampilan frenulum < 8 tipis, dilakukan frenotomi sederhana, tanpa anestesi dan tanpa jahitan, dapat dikerjakan oleh dokter anak.[1]

Ankyloglossia Submukosa

Pada ankyloglossia submukosa, rujuk ke spesialis bedah mulut, bedah anak, atau THT-KL untuk frenektomi atau frenuloplasti. Jangan lakukan frenotomi karena meningkatkan risiko perdarahan dan terbentuknya jaringan parut.[1]

Konseling Menyusui dan Manajemen Laktasi

Bayi dengan tongue-tie dapat mengalami kesulitan menyusui, seperti menyusu sangat lama, sering terputus-putus, sulit melekat pada payudara, dan sulit menghisap ASI. Penambahan berat badan juga bisa sangat lambat dan tidak sesuai kurva pertumbuhan. Selain itu, ibu bisa mengeluhkan nyeri atau lecet pada puting, hingga mastitis. Hal ini memerlukan konsultasi dengan konselor laktasi.

Konseling menyusui dan manajemen laktasi bertujuan untuk mengajarkan ibu memperbaiki posisi dan perlekatan saat menyusui, menganjurkan ibu untuk menyusu lebih sering, kontak kulit ke kulit lebih sering, dan memberikan suplementasi ASI perah pada bayi.

Bila dengan tata laksana ini gangguan menyusu teratasi, ibu tetap diberikan dukungan untuk menyusui saja tanpa perlu intervensi medis lain. Akan tetapi, bila gangguan menyusu tidak teratasi setelah diberikan konseling menyusu yang adekuat selama 48 jam, diperlukan penilaian ulangan skor ATLFF sebagai pertimbangan untuk dilakukan tindakan frenotomi.[1,3]

Frenotomi

Frenotomi diindikasikan pada anak dengan tongue-tie simptomatik yang tidak mengalami perbaikan setelah konseling menyusui dan manajemen laktasi adekuat.[1,2]

Tidak ada batasan waktu terbaik untuk tindakan frenotomi, namun sebagian besar frenotomi dilakukan pada usia 1 hingga 18 hari. Tindakan frenotomi dapat meningkatkan keberhasilan menyusui pada hari yang sama atau dalam waktu lima hari setelah dilakukannya tindakan.[3,7,8]

Gambar 2. Frenotomi. Sumber: Elvira Ferrés-Amat, et al., 2016. Gambar 2. Frenotomi. Sumber: Elvira Ferrés-Amat, et al., 2016.

Tindakan frenotomi dilakukan dengan cara retraksi lidah ke arah superior, sehingga frenulum lingual terlihat jelas yang selanjutnya diikuti dengan insisi menggunakan gunting iris steril. Insisi dilakukan dekat bagian ventral lidah, menghindari pembukaan kelenjar sublingual dan submandibular. Lokasi insisi frenotomi tidak memerlukan penjahitan, dan bayi dapat langsung makan setelah prosedur dilakukan.[8]

Frenuloplasti

Frenuloplasti diindikasikan untuk tata laksana tongue-tie pada anak usia 1–2 tahun, usia yang lebih tua, atau pada remaja, dan tongue-tie tipe submukosa. Frenuloplasti merupakan prosedur yang jarang dilakukan karena memerlukan pembiusan umum. Tindakan frenuloplasti memiliki kelebihan dibandingkan dengan frenotomi, karena memiliki risiko yang lebih kecil untuk terbentuknya jaringan parut atau memerlukan tindakan operasi ulang.[1,3,8]

Persiapan Rujukan

Kasus tongue-tie yang memerlukan tindakan perlu dirujuk ke dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan dukungan menyusui. Pada kasus tongue-tie tipe submukosa yang memerlukan tindakan frenektomi atau frenuloplasti (Z-plasti), diperlukan rujukan ke dokter bedah mulut, bedah anak, atau THT-KL.[1]

Tongue-tie dapat menyebabkan anak mengalami gangguan artikulasi, pada beberapa huruf seperti ‘r’ dan ‘s’. Pasien dengan tongue-tie yang mengalami gangguan artikulasi memerlukan evaluasi dan terapi oleh terapis wicara.[3,7]

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. PPK IDAI - Diagnosis dan Tata Laksana Ankyloglossia (Tongue-Tie). 2017. https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Panduan-Praktik-Klinis-Tongue-tie.pdf 
2. Walsh J, Tunkel D. Diagnosis and Treatment of Ankyloglossia in Newborns and Infants: A Review. JAMA Otolaryngol Head Neck Surg. 2017 Oct 1;143(10):1032-1039. doi: 10.1001/jamaoto.2017.0948. PMID: 28715533..
3. Becker S, Mendez MD. Ankyloglossia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482295/ 
7. Charisi C, Koutrouli A, Moschou A, Arhakis A. Aetiology, Diagnosis and Treatment of Ankyloglossia. Balk J Dent Med. 2017; 141-145.
8. Shay S, Mandelbaum R, Shapiro N. Tongue Tie in Infancy. Curr Treat Options Peds. 2016; 2:246-255.

Diagnosis Tongue-Tie
Prognosis Tongue-Tie

Artikel Terkait

  • Domperidone sebagai Galactagogue terhadap Produksi ASI
    Domperidone sebagai Galactagogue terhadap Produksi ASI
  • Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
    Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
  • Pedoman Menyusui Bayi dengan Bibir Sumbing dan atau Langit-Langit
    Pedoman Menyusui Bayi dengan Bibir Sumbing dan atau Langit-Langit
  • Kontroversi Seputar Lip Tie
    Kontroversi Seputar Lip Tie
  • Pentingnya Suplementasi Vitamin D pada Bayi ASI Eksklusif
    Pentingnya Suplementasi Vitamin D pada Bayi ASI Eksklusif

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Juli 2024, 22:08
Ibu menyusui ternyata hamil lagi
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya dok, Apakah wanita yang sedang menyusui lalu mengetahui bahwa sudah mengandung lagi, usia anak 1 tahun 6 bulan, boleh kah ibu...
Anonymous
Dibalas 04 Mei 2024, 08:25
Bisul kecil pada puting ibu menyusui
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien ibu menyusui berusia 24 tahun dengan keluhan muncul benjolan kecil menyerupai bisul pada ujung puting payudara kanan dialami...
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2024, 11:53
Jenis obat apa saja yang boleh diberikan bersamaan dengan ASI?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, jenis obat apa saja yang boleh diberikan bersamaan dengan ASI dan apa yang kurang efektif jika diberikan bersamaan?Terimakasih

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.