Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Maloklusi annisa-meidina 2024-02-21T14:43:51+07:00 2024-02-21T14:43:51+07:00
Maloklusi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Maloklusi

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Patofisiologi maloklusi atau malocclusion mungkin melibatkan faktor herediter seperti risiko dento-fasial abnormal yang diwariskan, kelainan kongenital seperti makroglosia, atau trauma saat masa neonatal maupun postnatal. Selain itu, patofisiologi juga dapat melibatkan kelainan jumlah dan bentuk gigi, frenulum letak terlalu tinggi, premature loss gigi desidui, atau prolonged retention gigi desidui.[3-7]

Proses patofisiologi yang berbeda dapat menghasilkan tipe maloklusi yang berbeda pula. Ada 3 tipe maloklusi, yaitu intra-arch malocclusion, inter-arch malocclusion, dan skeletal malocclusion. Intra-arch malocclusion adalah maloklusi yang terjadi pada gigi secara individual. Contoh intra-arch malocclusion adalah rotasi (torsi), tilting, bodily movement, bodily version, dan transposisi.[3-7]

Inter-arch malocclusion adalah maloklusi yang terjadi antar lengkung gigi maksila dan mandibula. Inter-arch malocclusion dapat dibedakan menjadi 3 subtipe, yaitu sagital, vertikal, dan transversal. Contoh maloklusi sagital adalah kondisi pada klasifikasi Angle. Contoh maloklusi vertikal adalah open bite dan deep bite. Sementara itu, kondisi yang termasuk dalam maloklusi transversal adalah cross bite dan scissor bite.[3-7]

Referensi

3. Abate A, et al. Relationship between breastfeeding and malocclusion: A systematic review of the literature. Nutrients. 2020;12(12):1-15. doi: 10.3390/nu12123688
4. Matsuda S, et al. Can malocclusion provide clinicians with information for differential diagnosis of temporomandibular joint diseases?: A review. Medicine (Baltimore). 2022;101(33):E29247. doi: 10.1097/MD.0000000000029247
5. Ribeiro-Lages MB, et al. Is there association between dental malocclusion and bruxism?: A systematic review and meta-analysis. Journal of Oral Rehabilitation. 2020;47(10):1304–1318. doi: 10.1111/joor.12971
6. Avelar Fernandez CC, et al. Dental anomalies in different growth and skeletal malocclusion patterns. Angle Orthodontist. 2018;88(2):195–201. doi: 10.2319/071917-482.1
7. Amr-Rey O, et al. Association between malocclusion and articulation of phonemes in early childhood. Angle Orthodontist. 2022;92(4):505–511. doi: 10.2319/043021-342.1

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Pendahuluan Maloklusi
Etiologi Maloklusi
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya
Dibalas 19 jam yang lalu
Daftarkan Gratis e-Course ber SKP Terbaru
Oleh: dr.Eurena Maulidya
1 Balasan
ALO Dokter.Dokter, tahu nggak? Udah cek berapa Alomedika Point dokter? Segera tukar Alomedika Point sebelum masa kadaluarsa! Dengan 25.000 Alomedika Point...
dr.Gaza Muhammad Anjartama
Dibalas 12 jam yang lalu
RJP untuk pasien fraktur tulang dada
Oleh: dr.Gaza Muhammad Anjartama
1 Balasan
Izin bertanya dokter.Jika ada kasus korban henti jantung dan henti nafas. Kemudian ketika diperiksa ada jejas di dada dan curiga ada fraktur tulang dada....
Anonymous
Dibalas 09 Oktober 2025, 13:25
Jika pasien mengatakan ia lebih muda dari umurnya, apakah ada masalah kejiwaan?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya ada kasus...seorang pasien yg mengaku umurnya lebih muda dari yg asli...bahkan sampai 9 thn lebih muda....yg saya pertanyakan, apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.