Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hiperurisemia general_alomedika 2022-12-14T15:05:39+07:00 2022-12-14T15:05:39+07:00
Hiperurisemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hiperurisemia

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Patofisiologi hiperurisemia berkaitan dengan segala kondisi yang dapat meningkatkan kadar asam urat di tubuh, termasuk peningkatan produksi ataupun penurunan ekskresi. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin pada manusia. Pembentukan asam urat berasal dari dua rute, yakni melalui asupan makanan secara oral dan melalui biosintesis.[1,4]

Makanan yang tinggi purin dan dapat meningkatkan kadar asam urat misalnya jeroan, bir, dan makanan laut. Selain itu, produksi endogen purin dapat dipercepat dengan aktivitas sintesis phosphoribosylpyrophosphate (PRPP) dan juga defek pada enzim pengatur hipoksantin phosphoribosyltransferase (HPRT).[1,4]

Metabolisme Purin dan Hiperurisemia

Kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) adalah penyebab gout dan batu ginjal karena pembentukan dan deposisi kristal monosodium urat. Asam urat pada konsentrasi melebihi 6,8 mg/dl dapat menyebabkan bentukan kristal secara spontan. Selain itu, solubilitas asam urat juga menurun dengan peningkatan kadar natrium, penurunan suhu, dan penurunan pH.

Asupan purin yang tinggi dan alkohol akan meningkatkan kebutuhan ekskresi purin. Selain itu, peningkatan asupan fruktosa juga dilaporkan akan meningkatkan kadar serum asam urat. Purin akan diubah menjadi hipoxanthin, kemudian menjadi xanthin, dan akhirnya asam urat. Ekskresi asam urat utamanya terjadi melalui urin, dan hanya sekitar sepertiga akan diekskresikan di feses.

Asam urat beredar dalam tubuh tidak berikatan dengan protein. Asam urat akan difiltrasi secara bebas di glomerulus, tetapi 90% akan direabsorpsi. Jumlah purin dari diet yang tinggi, degradasi purin endogen yang meningkat, dan ekskresi asam urat di ginjal dan intestinal yang menurun akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat serum.[5]

Referensi

1. George C, Minter DA. Hyperuricemia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459218/.
4. Kuwabara M. Hyperuricemia, Cardiovascular Disease, and Hypertension. Pulse (Basel). 2016;3(3-4):242-252. doi:10.1159/000443769
5. Gustafsson D, Unwin R. The pathophysiology of hyperuricaemia and its possible relationship to cardiovascular disease, morbidity and mortality. BMC Nephrol. 2013;14:164. doi:10.1186/1471-2369-14-164

Pendahuluan Hiperurisemia
Etiologi Hiperurisemia

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Penatalaksanaan Hiperurisemia Simtomatik pada Penyakit Ginjal Kronis
    Penatalaksanaan Hiperurisemia Simtomatik pada Penyakit Ginjal Kronis
  • Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia
    Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Muljadi Hartono MPH
Dibalas 29 September 2024, 14:03
Pedoman diagnosis dan tatalaksana hiperusemia & gout akut, oleh Perhimpunan Rheumatologi Indonesia
Oleh: dr.Muljadi Hartono MPH
1 Balasan
menarik
ISBN-Hiperurisemia-Artritis-Gout_download.pdf
dr.Amanda Diannisa Azzahra
Dibalas 29 Juli 2024, 19:03
Pengobatan Asam Urat Asimptomatik
Oleh: dr.Amanda Diannisa Azzahra
4 Balasan
Alo dokter, izin membuka diskusi, dari yang saya baca dari buku Saku Reumatologi dari Perhimpunan Reumatologi Indonesia, tidak disarankan pemberian obat asam...
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 13:08
Pengobatan asam urat untuk pasien dengan obat rutin ACE inhibitor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien laki-laki, usia 62 tahun, obese, dengan riwayat CHF > 1 thn yll. Pasien rutin mengonsumsi obat di antaranya: miniaspi 1x80...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.