Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Parkinsonisme eurena-maulidyaalomedika-com 2025-02-18T09:41:12+07:00 2025-02-18T09:41:12+07:00
Parkinsonisme
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Parkinsonisme

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi parkinsonisme melibatkan jaras ekstrapiramidal dalam otak, yang terdiri dari area motorik kortikal, serebellum, ganglia basalis, dan nukleus subkortikal yang terkait. Jaras ini, atau yang biasanya disebut jaras nigrostriatal, bermula dari substansia nigra batang otak sampai dengan striatum di ganglia basalis, mengatur gerakan normal, spontanitas, dan gerakan halus.[1,6]

Struktur nigrostriatal ini meliputi hubungan kompleks antara struktur anatomi dan neurotransmitter yang berfungsi sebagai penyeimbang impuls stimulasi dan inhibisi. Beberapa neurotransmitter yang terlibat dalam jaras nigrostriatal adalah dopamin, serotonin, asetilkolin, gamma aminobutyric acid (GABA), dan glutamat.[1,6]

Dalam ganglia basalis, hubungan resiprokal antara dopamin dan asetilkolin berperan dalam mengatur pergerakan. Ikatan dopamin pada reseptor D2 akan menghambat pelepasan asetilkolin pasca sinaps dan berfungsi eksitatorik. Sebaliknya, peningkatan asetilkolin akan mengaktivasi neuron GABA yang menyebabkan inhibisi gerakan.[1,6]

Pemberian agen penghambat dopamin, misalnya antipsikotik, akan mempengaruhi hubungan resiprokal ini. Dopamin yang menurun tidak lagi menghambat asetilkolin sehingga terjadi pelepasan asetilkolin berlebihan pasca sinaps dan menyebabkan gangguan pergerakan yang khas pada parkinsonisme, seperti akinesia, bradikinesia, rigiditas, dan tremor.[1,3,6]

Tidak hanya agen penghambat dopamin, infark subkortikal pada pasien dengan hipertensi kronis menyebabkan iskemia jaras talamokortikal. Kerusakan pada struktur ini menurunkan impuls motorik pada ganglia basalis dan menyebabkan gangguan pergerakan. Penekanan struktur otak pada hidrosefalus tekanan normal juga dapat menyebabkan gangguan pergerakan.[3]

Tidak semua hambatan dopamin menyebabkan parkinsonisme. Penelitian menunjukkan bahwa ikatan reseptor D2 >78% meningkatkan risiko terjadinya gejala ekstrapiramidal. Pasien yang baru pertama kali terpapar antipsikotik, terutama generasi pertama, akan lebih mudah mengalami parkinsonisme. Sementara ikatan reseptor D2 secara kronis akan menyebabkan peningkatan reseptor dopamin dan dapat menimbulkan gerakan hiperkinetik, yaitu tardif diskinesia.[1,6]

Referensi

1. Boland R, Verduin ML. Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry. Wolters Klower; 2024.
3. Sánchez-Manso. ISPTCSJC. Parkinsonism. StatPearls; 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542224/
6. Stahl SM, Grady MM. Stahl′s Essential Psychopharmacology: Neuroscientific Basis and Practical Applications. Mens Sana Monographs. 2021;8:146.

Pendahuluan Parkinsonisme
Etiologi Parkinsonisme

Artikel Terkait

  • Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
    Deteksi Demensia Pada Pasien Parkinson Dengan MoPaRDS
  • Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
    Gut-Brain Axis: Mitos atau Fakta
  • Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
    Inflammatory Bowel Disease Meningkatkan Risiko Parkinson
  • Cedera Otak Traumatik dan Peningkatan Risiko Terjadinya Penyakit Parkinson
    Cedera Otak Traumatik dan Peningkatan Risiko Terjadinya Penyakit Parkinson
  • Red Flags Tremor
    Red Flags Tremor

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 Februari 2025, 17:06
Membedakan Penyebab Tremor
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, mohon diskusinya nih.. Bagaimana ya cara membedakan tremor yang disebabkan oleh Parkinson dari tremor akibat Penyakit Wilson? Apakah cukup dari...
dr. Timotius Agung Soripada
Dibalas 04 September 2024, 13:44
Hubungan antara penggunaan NSAID dengan munculnya parkinson
Oleh: dr. Timotius Agung Soripada
1 Balasan
Alo teman sejawat, saya mhn informasi apakah ada hubungan antara penggunaan NSAID dengan penyakit Parkinson?
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 13:41
Pasien lansia 130 tahun dengan parkinson
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi dok Pasien lansia usia 130 tahun dengan parkinson, keluhan saat ini, demam disertai batuk dan nyeri menelan, sehingga penurunan nafsu makan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.