Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Carpal Tunnel Syndrome irfan 2024-06-13T11:17:49+07:00 2024-06-13T11:17:49+07:00
Carpal Tunnel Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Carpal Tunnel Syndrome

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Etiologi carpal tunnel syndrome atau sindrom terowongan karpal saat ini diketahui bersifat idiopatik. Namun terdapat beberapa kondisi yang menjadi etiologi risiko terjadinya CTS. Etiologi risiko tersebut dapat dibagi menjadi etiologi mekanis, anatomis dan fisiologis. Sedangkan faktor risiko dapat dibagi menjadi faktor risiko yang berhubungan dengan pekerjaan dan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

Etiologi

Etiologi CTS berdasarkan faktor yang mendasarinya dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor mekanis, anatomis dan fisiologis. Ketiga faktor ini saling berhubungan dan tidak jarang timbul secara Bersama dalam menimbulkan CTS pada pasien.

Faktor Mekanis

Aktivitas gerakan tangan repetitif, gerakan yang membutuhkan tenaga dari tangan dan pergelangan tangan dan efek dari bekerja dengan memegang alat berat yang menimbulkan getaran terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya CTS.  Umumnya CTS akan terjadi pada tangan dominan pasien. Namun tidak jarang CTS terjadi pada kedua tangan khususnya bila pasien memiliki anatomi kanal yang sempit.[2]

Faktor Anatomis

Faktor anatomis seperti terowongan karpal yang lebih sempit pada orang-orang tertentu dapat menjadi faktor terjadinya CTS. Selain itu, kelainan anatomi seperti arteri media persisten, kista ganglion dan tumor yang menempati ruang terowongan karpal (space occupying lesion) dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan cairan interstisial dan menekan nervus medianus.[2,6]

Selain itu, kelainan anatomi yang terjadi akibat trauma seperti perdarahan, kerusakan anatomi pergelangan tangan dan pembentukan skar dapat menyebabkan terjadinya restriksi volume kanal sehingga akan terjadi penekanan nervus medianus.[2]

Kondisi CTS yang diakibatkan oleh trauma bersama kondisi lain yang lebih jarang contohnya artritis septik, pseudogout, topaceous gout, infeksi jaringan lunak, tendinitis kalsifikasi, tumoral calcinosis, dan sinovitis villonodular terpigmentasi dapat digolongkan sebagai kondisi CTS akut dan membutuhkan penanganan segera yang umumnya berupa operasi.[6]

Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis yang abnormal seperti pada pasien obesitas, toksisitas obat, alkoholisme, diabetes, hipotiroidisme, artritis rematik, amyloidosis primer, dan gagal ginjal dapat menyebabkan penyakit CTS.[2,6]

Mekanisme terjadinya CTS pada gagal ginjal dan artritis rematik adalah sebagai efek sekunder dari pembentukan formasi pannus dan deposisi amyloid yang menyebabkan peningkatan tekanan terowongan karpal. Sementara itu, CTS yang terjadi pada kasus toksisitas obat, alkoholisme, serta diabetes terjadi akibat kerusakan secara langsung pada nervus medianus.[2,6]

Pada saat hamil, perempuan dapat mengalami CTS yang bersifat sementara dan umumnya akan sembuh dengan sendirinya dimasa post partum. Onset gejala CTS pada perempuan yang sedang hamil umumnya terjadi pada trimester tiga dan berhubungan dengan retensi cairan yang terjadi pada pasien tersebut. Kondisi ini hanya memerlukan penatalaksanaan yang bersifat konservatif.[2]

Faktor Risiko

Terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya CTS yang terbagi dalam faktor risiko yang terkait pekerjaan dan tidak terkait pekerjaan.

Faktor Risiko yang Terkait Pekerjaan

Carpal tunnel syndrome lebih banyak dijumpai pada pekerja berat yang menggunakan tangan seperti pada:

  • Operator mesin drill (vibrasi)
  • Buruh konstruksi
  • Supir
  • Mekanik automotif
  • Tukang daging
  • Porter stasiun
  • Pekerjaan lain yang mengharuskan genggaman kuat[1,7]

Carpal tunnel syndrome juga ditemui pada pekerja yang melakukan gerakan tangan repetitif walaupun ringan, seperti pada:

  • Koki
  • Operator komputer (atau pemain eSport)
  • Penjahit
  • Tukang kebun
  • Juru ketik
  • Tukang cat baliho[7,8]

Faktor Risiko yang tidak Terkait Pekerjaan

  • Usia antara 46-60 tahun
  • Jenis kelamin: perempuan lebih berisiko dibandingkan laki-laki
  • Obesitas
  • Ras kulit putih
  • Penderita Diabetes, Hipotiroid, Mukopolisakaridosis
  • Penyakit autoimun (contohnya artritis rematik)
  • Kehamilan[1,6,9,10]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahma

Referensi

1. Sevy JO, Sina RE, Varacallo M. Carpal Tunnel Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448179/
2. Yunoki M, Kanda T, et al. Importance of Recognizing Carpal Tunnel Syndrome for Neurosurgeons: A Review. Neurol Med Chir (Tokyo). 2017 Apr 15;57(4):172-183. doi: 10.2176/nmc.ra.2016-0225.
6. Wright AR, Atkinson RE. Carpal Tunnel Syndrome: An Update for the Primary Care Physician. Hawaii J Health Soc Welf. 2019 Nov; 78(11 Suppl 2): 6–10.
7. Mahto AK, Omar S. Carpal Tunnel Syndrome : Prevalence and Association with Occupation among Presenting Cases in a Tertiary Care Hospital in North East Bihar. Int J Sci c Study. 2015;3(5):108–11.
8. Wahab KW, et al. Carpal Tunnel Syndrome and Other Entrapment Neuropathies. Oman Med J. 2017 Nov; 32(6): 449–454.
9. Ostergaard PJ, et al. Non-operative Treatment of Carpal Tunnel Syndrome. Curr Rev Musculoskelet Med. 2020 Apr; 13(2): 141–147.
10. Ashworth NL. Medscape. Carpal Tunnel Syndrome. 2024. https://emedicine.medscape.com/article/327330-overview#a6

Patofisiologi Carpal Tunnel Synd...
Epidemiologi Carpal Tunnel Syndrome

Artikel Terkait

  • Injeksi Kortikosteroid dengan Panduan USG untuk Terapi Carpal Tunnel Syndrome
    Injeksi Kortikosteroid dengan Panduan USG untuk Terapi Carpal Tunnel Syndrome
  • Terapi Fisik Manual Lebih Efektif dibandingkan Pembedahan untuk Carpal Tunnel Syndrome - Telaah Jurnal
    Terapi Fisik Manual Lebih Efektif dibandingkan Pembedahan untuk Carpal Tunnel Syndrome - Telaah Jurnal
  • Penanda Anatomis untuk Melokalisasi Nervus Medianus saat Melakukan Injeksi pada Terowongan Karpal
    Penanda Anatomis untuk Melokalisasi Nervus Medianus saat Melakukan Injeksi pada Terowongan Karpal
  • Red Flag Tangan Kesemutan
    Red Flag Tangan Kesemutan
  • Efikasi Pemakaian Bidai untuk Carpal Tunnel Syndrome
    Efikasi Pemakaian Bidai untuk Carpal Tunnel Syndrome

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 April 2024, 19:09
Obat CTS yang aman untuk ibu menyusui
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsul pasien saya, perempuan 25 th dg keluhan kesemutan pada semua jari tangan, disertai nyeri pada pergelangan tangan ketika ditekuk....
Anonymous
Dibalas 19 Juli 2022, 15:12
Mouse untuk pasien dengan carpal tunnel syndrome - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Hendra, Sp. OT,Ijin bertanya dok. Sekarang ini ada mouse logitech yang terbaru untuk carpal tunnel syndrome. Apakah mouse ini betul berguna untuk...
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2021, 14:01
Risiko Rekurensi CTS Berulang Pasca Operasi - Bedah Saraf Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Petra, Sp.BS, ijin bertanya dok, pada pasien CTS apakah ada kemungkinan rekurensi setelah tindakan operasi? Apalagi jika kemungkinan penyebab...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.