Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Bakterial Vaginosis general_alomedika 2022-10-26T16:15:42+07:00 2022-10-26T16:15:42+07:00
Bakterial Vaginosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Bakterial Vaginosis

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Patofisiologi bakterial vaginosis adalah disbiosis mikrobiota vagina, di mana terjadi pergeseran flora normal vagina dari Lactobacillus sp. menjadi bakteri anaerob. Pergeseran flora normal dalam vagina ini belum diketahui secara pasti penyebabnya.[6-8]

Fisiologi dan Mikrobiota Vagina

Kondisi ekosistem vagina memiliki siklus yang sangat dinamik. Vagina dalam kondisi fisiologis bersifat asam (pH 4,5). Kondisi asam ini disebabkan oleh Lactobacillus sp yang memproduksi hidrogen peroksida dan menjaga kondisi asam vagina. Kadar pH yang rendah dalam vagina juga disebabkan oleh pemecahan glikogen pada epitel vagina, fermentasi karbohidrat, dan pembentukan asam laktat.[6-8]

Kondisi asam berfungsi mencegah bakteri anaerob fakultatif ataupun obligat berkembang biak dan mencegah infeksi menular seksual. Namun, kadar pH dalam vagina meningkat saat terjadi menstruasi.[6-9]

Kondisi basa membuat jumlah Lactobacillus sp. berkurang, sehingga  bakteri anaerob normal flora vagina meningkat. pH vagina menurun kembali setelah siklus menstruasi selesai, sehingga kolonisasi bakteri Lactobacillus sp kembali meningkat dan jumlah mikrobiota lain menurun.[6-9]

Lactobacillus sp.

Lactobacillus sp. merupakan flora normal yang mendominasi vagina dan berada dalam jumlah banyak, yaitu L. crispatus, L. jensenii, L. gasseri, L.doderlein, dan L. iners. Lactobacillus sp. berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota vagina dan meregulasi ekspresi gen mikrobiota. Lactobacillus sp. juga memproduksi peroksida yang menjadikan kondisi vagina bersifat asam.[6-10]

Pergeseran Flora Normal

Bakterial vaginosis terjadi akibat peningkatan polimikrobial anaerob fakultatif atau obligat. Pergeseran flora normal ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi beberapa teori memperkirakan bahwa hal ini dapat dipicu oleh hubungan seksual, manipulasi vagina, dan faktor genetik.[6,8,11]

Hubungan Seksual

Hubungan seksual diperkirakan dapat mencetuskan pergeseran bakteri dalam vagina. Sperma pada umumnya memiliki pH basa (+7,2), sehingga ketika terjadi paparan ke dalam vagina dapat meningkatkan kadar pH, membuat jumlah bakteri Lactobacillus dalam vagina menurun, dan membuat perkembangbiakan bakteri BVAB (bacterial vaginosis associated bacterium).

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa bakterial vaginosis juga dapat terjadi tanpa adanya hubungan seksual, sehingga teori bakterial vaginosis merupakan infeksi menular seksual masih kontroversial.[6,8]

Manipulasi Vagina

Manipulasi vagina, seperti mencuci vagina dengan sabun (vaginal douching), pemakaian tampon, dan fitofarmaka dapat meningkatkan pH vagina, sehingga lingkungan asam vagina tidak lagi terjaga.[6,8]

Faktor Genetik

Faktor genetik memegang peranan penting dalam menentukan peta mikrobiota dalam vagina. Urutan genomik (genomic sequence) seseorang juga menentukan derajat keparahan dan disparitas gejala bakterial vaginosis. Polimorfisme pada gen Mannose-binding lectin (MBL)-2, single nucleotide polymorphism (SNP) pada gen Toll-like receptor 2, dan gen IL-1b meningkatkan risiko bakterial vaginosis.[6,7,11]

Biofilm Vagina

Biofilm vagina adalah lapisan terbungkus matriks yang terbentuk dari sekumpulan bakteri dan melekat pada epitelium vagina. Pada bakterial vaginosis, terjadi pembentukan biofilm, misalnya oleh Gardnerella vaginalis dan Atopobium vaginalis.

Pembentukan biofilm ini juga memicu pertumbuhan bakteri anaerob obligat lain dan meningkatkan risiko infeksi. Mikrobiota pada biofilm vagina juga dapat naik ke dalam endometrium dan menyebabkan berbagai komplikasi, seperti persalinan preterm dan penyakit radang panggul. [6-8,13,14]

Gardnerella vaginalis memiliki faktor virulensi vaginolisin yang membuatnya mudah menempel pada epitel vagina dan membentuk biofilm. Setelah menempel dan membentuk biofilm, G.vaginalis juga akan mengeluarkan bakteriosin yang bersifat antagonis terhadap Lactobacillus.[6,8,11]

Terbentuknya biofilm juga menyebabkan simbiosis dengan bakteri anaerob lain, sehingga menyebabkan dominasi bakteri anaerob dalam vagina. Kumpulan polimikroba ini juga menyebabkan proteolisis yang menurunkan aktivitas reduksi-oksidasi, sehingga membuat pH vagina meningkat dan Lactobacillus mengalami supresi.[6,8,11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

6. Muzny CA, Schwebke JR. Pathogenesis of Bacterial Vaginosis: Discussion of Current Hypotheses. J Infect Dis. 2016;214:S1–5.
7. Onderdonk AB, Delaney ML, Fichorova RN. The Human Microbiome during Bacterial Vaginosis. Am Soc Microbiol. 2016;29:223–38.
8. Paavonen J, Brunham RC. Bacterial Vaginosis and Desquamative Inflammatory Vaginitis. N Engl J Med. 2018;379:2246–54.
9. Hay P. Bacterial vaginosis [version 1; referees: 2 approved]. F1000Research. 2017;6:257–75.
10. Pardede SO. Vulvovaginitis pada anak. Sari Pediatr. 2006;8:75–83.
11. Nasioudis D, Linhares IM, Ledger WJ, Witkin SS. Bacterial vaginosis: a critical analysis of current knowledge. BJOG. 2017;124:61–9.
13. Bradshaw CS, Sobel JD. Current Treatment of Bacterial Vaginosis - Limitations and Need for Innovation. J Infect Dis. 2016;214:S14–20.
14. Gunardi WD. Peranan biofilm dalam kaitannya dengan penyakit infeksi. Meditek. 2014;15(39A):1-9.

Pendahuluan Bakterial Vaginosis
Etiologi Bakterial Vaginosis

Artikel Terkait

  • Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
    Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
  • Peran Povidone Iodine sebagai Antiseptik untuk Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan
    Peran Povidone Iodine sebagai Antiseptik untuk Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2024, 20:03
Bakterial vaginosis dd candidiasis pada ibu hamil trimester 2
Oleh: Anonymous
1 Balasan
malam alo dokter, izin diskusi dok.. ibu hamil trimester 2 mengeluhkan adanya keputihan disertai gatal, dx Bakterial Vaginosis dd candidiasis, diberi vagizol...
Anonymous
Dibalas 15 Februari 2024, 15:57
Keputihan pada anak usia 6 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo doktersaya ingin bertanya pada kasus keputihan anak usia 6 tahunkeluhan nyeri BAK dan keputihan berwarna putih kadang kekuninganpada pemeriksaan fisik...
Anonymous
Dibalas 26 Desember 2022, 16:07
Luka seperti sariawan di vagina disertai keputihan kuning kehijauan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusiPasien wanita, 24th. Baru menikah. Keluhan keputihan kuning kehijauan dan berbau. Gatal di vagina (+). Terdapat luka di vagina,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.