Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Distosia Bahu monika-natalia 2023-02-14T08:45:50+07:00 2023-02-14T08:45:50+07:00
Distosia Bahu
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Distosia Bahu

Oleh :
dr. Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Diagnosis distosia bahu terutama adalah keluhan terhentinya proses persalinan setelah kepala bayi lahir, baik setelah ibu mengejan dengan baik ataupun dengan bantuan traksi yang cukup kuat.[2,9]

Anamnesis

Diagnosis distosia bahu berdasarkan prosedur kebidanan ditegakkan bila waktu untuk melahirkan kepala ke tubuh bayi > 60 detik setelah ibu mengejan dengan baik atau dengan bantuan traksi yang cukup kuat pada kala II persalinan.[2,12]

Anamnesis Antenatal

Selama antenatal care, sebaiknya telah direncana apakah persalinan nanti akan pervaginal dengan/tanpa analgesik epidural. Anamnesis untuk mencari faktor risiko distosia bahu di antaranya:

  • Riwayat melahirkan bayi besar (makrosomia) pada persalinan sebelumnya
  • Riwayat penyakit diabetes melitus, termasuk diabetes gestasional sebelumnya
  • Riwayat sectio caesarea sebelumnya[13]

Pemeriksaan Fisik

Tanda klinis yang khas dari distosia bahu adalah turtle sign, di mana kepala bayi secara tiba-tiba masuk kembali ke dalam perineum ibu setelah keluar dari vagina, yang disertai pipi bayi menonjol (seperti kepala kura-kura yang kembali ke dalam cangkangnya). Hal ini terjadi karena bahu depan bayi terperangkap oleh tulang pubis ibu.[2]

Pemeriksaan Fisik Antenatal

Distosia bahu umumnya dialami oleh ibu hamil dengan obesitas dan/atau hiperglikemia. Oleh karena itu, beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan selama antenatal adalah:

  • Indeks massa tubuh (IMT)
  • Kadar gula darah ibu selama hamil
  • Pelvimetri untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan jenis panggul[13]

Diagnosis Banding

Distosia bahu dapat didiagnosis banding dengan kondisi makrosomia,  malformasi,

Makrosomia

Makrosomia adalah kondisi bayi lahir dengan berat ≥4.000 gram. Makrosomia merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan distosia bahu. Namun, bayi makrosomia juga dapat mengalami perpanjangan waktu persalinan seperti pada distosia bahu. Perpanjangan waktu persalinan pada makrosomia tidak memerlukan berbagai manuver seperti pada distosia bahu.[14]

Malformasi

Persalinan macet (distosia) sering disimpulkan sebagai distosia bahu. Sebenarnya, ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan persalinan macet, seperti makrosefali atau spina bifida.[15]

Tumor Jalan Lahir

Tumor jalan lahir menyebabkan persalinan macet karena dapat mempersempit jalan lahir bayi pada proses persalinan. Tumor yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah kanker endometrium, kanker serviks, keganasan pada vagina (squamous cell carcinoma), serta tumor ovarium maupun pada jaringan yang berdekatan (tumor adnexa).[16]

Referensi

2. Miarnasari, E. Prijatna, A. Shoulder Dystocia. CME FK UMS. 2022: 252-264
9. Wahyuni, A. Asuhan Persalinan Normal dan Distosia Bahu. 2015. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
12. Santos, P. Hefele, JG. et al. Population-Based Risk Factors for Shoulder Dystocia. J Obstet Gynecol Neonatal Nurs. 2018; 47(1): 32-42
13. Daly, MV. Bender, C. et al. Outcomes Associated with A Structured Prenatal Counseling Program for Shoulder Dystocia with Brachial Plexus Injury. American Journal of Obstetrics & Gynecology. 2012; 7(2): 123.E1-123.E5
14. Nasution, HW. Factors Related to the Event of Macrosomia in Infants at the Atikah Clinic for the Period of 2018-2020. International Journal of Public Health Excellence. 2022; 1(1): 35-40
15. Lestari, D. Hubungan antara Usia Ibu dengan Kejadian Penyulit Persalinan di RSUD Banyumas. 2015. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah
16. Nurhayati, W. Hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Partus Lama di Puskesmas Temayang Kabupaten Bojonegoro. 2022. Jombang: Institut Teknologi Sains dan Kesehatan Insan Cendekia Medika
17. SOGC. Advances in Labour and Risk Management (ALARM) Course Syllabus. Shoulder Dystocia. 2016. Ottawa: Ontario
18. Sentilhes, L. et al. Shoulder Dystocia: Guideline for Clinical Practice from the French College of Gynecologists and Obstetricians (CNGOF). European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. 2016; 203: 156-161
19. SOGC. Advances in Labour and Risk Management (ALARM) Course Syllabus. 2010;13: 1-13

Epidemiologi Distosia Bahu
Penatalaksanaan Distosia Bahu

Artikel Terkait

  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 6 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 1 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 57 menit yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.