Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Distosia Bahu monika-natalia 2023-02-14T08:48:21+07:00 2023-02-14T08:48:21+07:00
Distosia Bahu
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Distosia Bahu

Oleh :
dr. Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Prognosis distosia bahu ditentukan oleh komplikasi yang timbul pada ibu maupun pada bayi. Komplikasi terberat yang bisa terjadi adalah kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan pasca melahirkan, akibat laserasi jalan lahir maupun perburukan kontraksi uterus. Sementara, kematian bayi umumnya disebabkan oleh hipoksia hingga asfiksia berat akibat persalinan yang terlalu lama.[20,21]

Komplikasi Maternal

Persalinan pervaginam dengan distosia bahu dapat menyebabkan ibu mengalami komplikasi berikut:

  • Perdarahan pasca melahirkan
  • Laserasi jalan lahir derajat III dan IV
  • Simfisiolisis atau diastasis pubis
  • Fistula rekto-vaginal
  • Ruptur uterus[22]

Komplikasi Janin atau Bayi

Distosia bahu dapat menyebabkan persalinan macet (distosia), sehingga lama persalinan memanjang. Kasus ini berisiko janin atau bayi mengalami hipoksia, asfiksia, hingga kematian janin.

Selain itu, berbagai manuver yang dilakukan dalam tata laksana distosia bahu dapat menyebabkan komplikasi fraktur klavikula, fraktur humerus, dan paralisis pleksus brakialis pada bayi.[22]

Prognosis

Kasus distosia bahu ini memang tidak sering terjadi, tetapi dapat membahayakan ibu dan janin apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Berbagai komplikasi yang berbahaya seperti asfiksia bayi dan perdarahan jalan lahir pada ibu yang tidak segera ditangani dapat mengakibatkan mortalitas pada ibu dan bayi.[1]

Referensi

1. Akbar, H. Prabowo, AY. Rodiani. Kehamilan Aterm dengan Distosia Bahu. Medula. 2017; 7(4): 1-7.
20. Davis, DD. Roshan, A. et al. Shoulder Dystocia. Treasure Island: StatPearls Publising. 2022.
21. Hill, MG. Cohen, WR. Shoulder Dystocia: Prediction and Management. Womens Health (Lond). 2016; 12(2): 251-261
22. Hill, DA. Lense, J. et al. Shoulder Dystocia: Managing an Obstetric Emergency. American Academy of Family Physicians. 2020;102(2): 84-90

Penatalaksanaan Distosia Bahu
Edukasi dan Promosi Kesehatan Di...

Artikel Terkait

  • Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
    Induksi Persalinan pada Kehamilan Postterm Sebaiknya Dilakukan sebelum Usia Gestasi 42 Minggu
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 3 jam yang lalu
Telinga masih nyeri walau sudah diirigasi - ALOPALOOZA THT
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter,Diskusi pasien dengan keluhan nyeri telinga kiri sejak 1 hari. Setelah pemeriksaan otoskopi, diputuskan untuk dilakukan irigasi telinga. Akan...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 12 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Juni 2025! 🩺
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter🩺Bulan Juni telah tiba, pertanda kita telah melewati semester pertama tahun 2025 ini. Dokter jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi...
Anonymous
Dibalas kemarin, 06:50
Perlukah rontgen paru untuk diagnosis tuberkulosis berulang?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien anak 22 bulan, dengan keluhan bb seret 5 bulan, tidak ada keluhan lain. Hasil lab menunjukkan neutrofil dan limfosit rendah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.