Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Inkompetensi Serviks general_alomedika 2024-05-14T15:50:22+07:00 2024-05-14T15:50:22+07:00
Inkompetensi Serviks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Inkompetensi Serviks

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Diagnosis inkompetensi serviks perlu dicurigai pada wanita hamil dengan riwayat keguguran berulang atau kelahiran prematur tanpa penyebab yang jelas. Faktor risiko termasuk riwayat intervensi yang melibatkan serviks, cedera pada serviks, atau infeksi serviks sebelumnya.

Untuk mengonfirmasi diagnosis, pemeriksaan ultrasonografi transvaginal dapat digunakan untuk mengevaluasi panjang dan ketebalan serviks serta keberadaan pembukaan internal serviks tanpa adanya kontraksi rahim yang berkaitan dengan persalinan.[8,9]

Anamnesis

Beberapa temuan anamnesis yang mungkin muncul pada pasien dengan inkompetensi serviks meliputi riwayat keguguran spontan berulang atau persalinan prematur tanpa adanya tanda-tanda persalinan yang jelas seperti kontraksi atau pendarahan. Selain itu, pasien mungkin juga melaporkan adanya perubahan pada cairan vagina, seperti peningkatan keputihan yang abnormal atau pendarahan ringan.

Riwayat obstetrik dan ginekologi pasien juga penting untuk dievaluasi, termasuk riwayat tindakan medis yang melibatkan serviks sebelumnya, seperti kuretase atau konisasi, yang dapat meningkatkan risiko inkompetensi serviks. Perhatikan pula faktor risiko yang mungkin terkait dengan inkompetensi serviks, seperti riwayat infeksi saluran reproduksi atau trauma pada area panggul.[3]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dapat dilakukan pada saat kehamilan maupun di luar masa kehamilan.

Pada Saat Kehamilan

Pada saat kehamilan, dapat dilakukan pemeriksaan inspekulo untuk melihat ada tidaknya pembukaan atau dilatasi serviks. Apabila ditemukan adanya dilatasi sebesar 2 cm atau lebih yang disertai penipisan serviks dan penonjolan selaput ketuban, maka kemungkinan besar pasien mengalami inkompetensi serviks.[2,4,5]

Di Luar Masa Kehamilan

Terdapat 2 pemeriksaan yang dapat dilakukan, yaitu pemeriksaan bimanual dan percobaan dilatasi serviks. Pada pemeriksaan bimanual, dapat ditemukan adanya pembukaan serviks hingga setinggi ostium uteri internum.

Sementara itu, percobaan dilatasi serviks dapat menggunakan dilator dengan diameter 6–8 mm atau kateter folley yang dimasukkan ke dalam kavum uteri dan balon dikembangkan. Dilator atau kateter tersebut kemudian ditarik. Jika dapat ditarik tanpa adanya nyeri dan hambatan, maka kemungkinan pasien mengalami inkompetensi serviks.[2,4,5]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding untuk inkompetensi serviks meliputi beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gejala serupa atau komplikasi kehamilan yang mirip, seperti persalinan prematur atau infeksi saluran reproduksi.

Kontraksi Rahim

Kontraksi rahim yang terjadi sebelum waktu yang diharapkan dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan inkompetensi serviks, seperti nyeri perut bawah dan punggung bagian bawah. Namun, perbedaannya terletak pada temuan fisik, yakni tidak terjadi dilatasi dan penipisan serviks.[1,2,5]

Infeksi Saluran Reproduksi

Infeksi seperti servisitis atau endometritis dapat menyebabkan gejala seperti peningkatan keputihan, nyeri panggul, dan demam. Namun, perbedaan dengan inkompetensi serviks adalah tidak adanya riwayat keguguran spontan berulang atau persalinan prematur di masa lalu, serta tidak adanya penipisan atau dilatasi serviks sebelum kehamilan aterm.[1,2,5]

Persalinan Prematur

Persalinan prematur bisa menjadi komplikasi inkompetensi serviks, tetapi bisa juga terjadi akibat kondisi medis lainnya. Pada persalinan prematur, kontraksi uterus yang teratur dan progresif dimulai sebelum minggu ke-37 kehamilan, disertai dengan pendataran, pembukaan, dan penipisan serviks.[1,2,5]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakan diagnosis inkompetensi serviks adalah USG dan pengukuran kadar fetal fibronectin (fFN). Pada USG akan ditemukan pemendekan panjang serviks, dan gangguan pada fFN mampu menentukan risiko persalinan prematur.[1,2,5]

USG

Pengukuran panjang serviks melalui USG, terutama USG transvagina, dilaporkan bermanfaat dalam mendiagnosis inkompetensi serviks. Serviks yang pendek, biasanya didefinisikan sebagai < 25 mm, dilaporkan berhubungan dengan risiko persalinan prematur. Pada USG juga bisa ditemukan funnelling, yaitu gambaran penipisan serviks yang dimulai pada orifisium interna menuju ke arah kaudal.

Pada wanita hamil yang asimptomatik, USG transvagina serial dapat bermanfaat dalam diagnosis dan evaluasi. Pengukuran panjang serviks melalui USG biasanya dimulai sejak usia kehamilan 16 minggu dan diulangi setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 26-28 minggu.

Pada wanita yang tidak memiliki riwayat persalinan prematur, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan pengukuran panjang serviks melalui USG transabdominal antara usia gestasi 18-22 minggu. Apabila ada kecurigaan pemendekan serviks, lakukan USG transvaginal.[1,2,5]

Fetal Fibronectin

Fetal fibronectin (fFN) adalah glikoprotein berukuran besar yang bermanfaat dalam meningkatkan adhesi sel plasenta ke uterus. Apabila terdapat gangguan adhesi plasenta, fFN akan dilepaskan ke dalam sekresi servikovagina.

Penggunaan fFN sebagai prediktor persalinan prematur dilaporkan efektif, sayangnya hanya terbatas pada usia kehamilan 22-34 minggu dan selama selaput ketuban intak dan dilatasi serviks < 3 cm.

Pengambilan sampel fFN dilakukan dengan apusan pada forniks posterior vagina sebelum dilakukan pemeriksaan bimanual vagina atau USG transvagina. Berbagai studi melaporkan bahwa hasil pengukuran panjang vagina dari USG < 30 mm yang dikombinasikan dengan fFN, mampu meningkatkan nilai prediktif terkait persalinan prematur.[1,2,5]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sebelum tindakan sirklase serviks atau cervical cerclage. Hal ini karena 50% kasus inkompetensi serviks berhubungan dengan invasi bakteri. Sebelum prosedur dilaksanakan, pasien harus menjalani beberapa tes seperti urinalisis dan skrining bakterial vaginosis. Infeksi harus segera ditangani sebelum tindakan dilakukan.[1,2,5]

Pemeriksaan Di Luar Masa Kehamilan

Histerogram merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis inkompetensi serviks. Pertama, kavum uteri diisi dengan kontras. Setelah terisi penuh, apabila didapatkan gambaran berupa jalur yang lebar maka dapat dikatakan sebagai inkompetensi serviks. Hasil histerogram yang normal yaitu terdapat gambaran seperti benang antara kavum uteri dengan ujung kanul dari kontras tersebut.[1,2,5]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Agnes Tjakrapawira

Referensi

1. Putera DGAS, Tokan LB. A 36 Years Old Woman Suspected With Cervix Incompetence at Prof. W. Z. Johaness Hospital Kupang, East Nusa Tenggara, Indonesia. Cendana Medical Journal. 2023; 11(2): 301-307
2. Roman A, Suhag A, Berghella V. Overview of Cervical Insufficiency: Diagnosis, Etiologies, and Risk Factors. Clin Obstet Gynecol. 2016 Jun;59(2):237-40. doi: 10.1097/GRF.0000000000000184.
3. Brown, R. Gagnon, R. Delisle, MF. No 373 Cervical Insufficiency and Cervical Cerclage. Journal Obstetrics and Gynecology Canada. 2019 ; 41(2):233-247
4. Li, W. et al. Diagnosis and Treatment of Cervical Incompetence Combined with Intrauterine Adhesions. Ann Transl Med. 2020; 8(4): 54
5. Thakur, M. Mahajan, K. Cervical Insufficiency. 2022 Dec 17. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2024
8. Wijaya, KE. Rodiani. Wanita Hamil G4P3A0 Hamil 32 Minggu Inpartu Kala I Fase Laten Janin Tunggal Hidup Presentasi Bokong dengan Bad Obstetric History. JK Unila. 2021; 5(1): 45-49
9. Tufail, N. et al. Cervical Incompetence; Role of Cervical Cerclage in Cervical Incompetence. The Professional Medical Journal. 2019; 26(5): 831-835

Epidemiologi Inkompetensi Serviks
Penatalaksanaan Inkompetensi Ser...

Artikel Terkait

  • Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
    Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
  • Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
    Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
  • Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
    Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
  • Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
    Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
  • Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas
    Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 13 November 2020, 10:58
Live Webinar Alomedika - Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur. Sabtu, 14 November 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
3 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Webinar dengan topik “Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur”. Topik akan dibawakan oleh "dr. Putri...
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 11 September 2020, 22:50
Live Webinar Alomedika - Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan BBLR 3. Minggu 13 September 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan rangkaian terakhir Live Webinar Alomedika yang berjudul "Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan Berat Badan Lahir...
dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
Dibalas 02 Januari 2020, 15:47
Risiko terjadinya birth defect pada Ibu yang mengalami flu dengan demam dan tanpa demam
Oleh: dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
4 Balasan
Alodokter izin bertanya Dok, saya menemukan artikel dan riset dan CDC tahun 2017 yang mengatakan jika ibu terkena flu disertai demam pada trimester 1 maka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.