Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Prolaps Uterus general_alomedika 2023-07-18T09:55:58+07:00 2023-07-18T09:55:58+07:00
Prolaps Uterus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Prolaps Uterus

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Penatalaksanaan berupa pembedahan pada prolaps uterus ringan yang asimtomatik biasanya tidak diperlukan. Namun, keputusan melakukan pembedahan dapat dipertimbangkan setelah diskusi dengan pasien. Secara umum, tata laksana prolaps uterus dapat dibagi menjadi dua, yaitu konservatif dan pembedahan.[1,6,7]

Observasi

Observasi dapat dilakukan pada kebanyakan kasus prolaps uterus, karena kebanyakan pasien asimptomatik atau derajat ringan-sedang. Namun, pasien dengan prolaps yang telah keluar melewati liang vagina, umumnya membutuhkan intervensi.

Kontraindikasi manajemen observasi pada prolaps uterus antara lain:

  • Hidrouteronefrosis akibat gangguan pengosongan vesika urinaria
  • Infeksi saluran kemih rekuren atau refluks uretra akibat obstruksi vesika urinaria

  • Erosi dan infeksi berat pada vagina atau serviks

Hal yang dilakukan pasien dalam tata laksana observasi adalah penghentian merokok, menghindari mengangkat benda berat, mencegah konstipasi, dan mengurangi berat badan.[9,12]

Latihan Otot Dasar Panggul

Latihan otot dasar panggul (senam Kegel) dilaporkan dapat menghambat progresivitas dan meringankan gejala prolaps uterus ringan dan inkontinensia urine. Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa latihan ini tidak dapat mengembalikan uterus ke dalam rongga panggul.

Latihan yang disarankan adalah 45-60 kali latihan dalam sehari, dibagi dalam 2-3 set.[7,9]

Pessaries

Pessaries atau pesarium adalah alat berbentuk seperti donat yang terbuat dari plastik atau karet yang diletakkan di sekitar atau di bawah serviks. Alat ini akan menyokong uterus agar tetap berada pada tempatnya. Sebelum memasang pessaries, uterus perlu dikembalikan pada posisi semula terlebih dulu.

Komplikasi akibat penggunaan pessaries cukup jarang terjadi jika penggunaan dan perawatan dilakukan secara baik. Komplikasi yang bisa muncul mencakup infeksi, perdarahan, erosi vagina, ulserasi vagina, dan impaksi.[7]

Operasi

Tindakan operatif untuk prolaps uterus dapat dilakukan dengan atau tanpa histerektomi atau histeropeksi. Pemilihan pembedahan perlu dilakukan berdasarkan kondisi medis pasien dan preferensi pasien, termasuk keinginan dan harapan terkait fungsi seksual dan body image.

Colpocleisis

Colpocleisis dilaporkan memiliki angka kesembuhan paling tinggi dan morbiditas paling rendah dibandingkan pilihan terapi pembedahan lain. Tindakan ini dapat menjadi opsi yang baik bagi wanita yang tidak menginginkan hubungan seksual per vaginam lagi. Jika pasien masih mengharapkan fungsi vagina, tindakan rekonstruksi diperlukan.[9]

Histerektomi Vagina

Histerektomi vagina banyak dipilih untuk penanganan prolaps uterus. Pada tindakan ini, ligamen uterosakral dan kardinal dipertahankan sehingga dapat digunakan sebagai penyokong liang vagina. Ligamen uterosakral sebaiknya dijahit sehingga cul-de-sacmemendek atau dihilangkan. Walau demikian, histerektomi per vaginam telah dilaporkan memiliki tingkat komplikasi yang tinggi, termasuk kejadian eversi dari vagina.[5,7]

Histerektomi Abdominal

Pada kondisi tertentu, misalnya pada pasien dengan penyakit radang panggul atau riwayat operasi intraabdomen untuk penyebab inflamatorik, histerektomi per vaginam tidak disarankan. Pada kasus ini, histerektomi dilakukan per abdominal dan dapat diikuti dengan colporrhaphy vagina anterior dan posterior jika perlu.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Aboseif C, Liu P. Pelvic Organ Prolapse. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563229/
5. Jefferis H, Jackson SR, Price N. Management of uterine prolapse: is hysterectomy necessary? Obstet Gynaecol. 2016;18(1):17–23.
6. Kow N, Goldman HB, Ridgeway B. Management options for women with uterine prolapse interested in uterine preservation. Curr Urol Rep. 2013 Oct;14(5):395-402.
7. Barsoom RS. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/797295-overview#a4
9. Iglesia CB, Smithling KR, Columbia D. Pelvic Organ Prolapse. American Family Physician. 2017;96 (3) https://www.aafp.org/afp/2017/0801/afp20170801p179.pdf
12. Barber MD, Maher C. Epidemiology and outcome assessment of pelvic organ prolapse. Int Urogynecol J Pelvic Floor Dysfunct. 2013;24(11):1783–90.

Diagnosis Prolaps Uterus
Prognosis Prolaps Uterus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 09 Mei 2025, 22:03
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.