Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prolaps Uterus general_alomedika 2023-07-18T09:34:40+07:00 2023-07-18T09:34:40+07:00
Prolaps Uterus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Prolaps Uterus

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Prolaps uterus adalah herniasi organ uterus ke dalam liang vagina akibat kegagalan atau gangguan pada penyokong anatomisnya. Prolaps uterus termasuk bagian dari prolaps organ panggul (POP). Kondisi ini dapat menyebabkan disfungsi traktus genital dan berkurangnya kualitas hidup.[1]

Normalnya, organ dalam panggul seperti uterus, kandung kemih, dan rektum tertahan di dalam karena disokong oleh ligamen dan otot yang merupakan bagian dari dinding panggul. Jika struktur penyangga tersebut melebar karena peregangan berlebih, maka prolaps dapat terjadi.[1,2]

shutterstock_1742221451

Etiologi prolaps uterus umumnya melibatkan defek pada dinding panggul, misalnya akibat melahirkan, tumor, gangguan saraf sakrum, dan neuropati diabetik. Kondisi medis lain yang bisa menyebabkan prolaps uterus adalah peningkatan tekanan intraabdomen, misalnya akibat obesitas, penyakit paru kronik, dan konstipasi. Penyebab lain yang lebih jarang adalah abnormalitas jaringan ikat, misalnya pada sindrom Marfan.[3]

Prolaps uterus perlu dicurigai jika pasien mengeluhkan adanya tonjolan di vagina, perasaan penuh pada vagina, kesulitan koitus, nyeri perut bagian bawah, dan gangguan berkemih atau buang air besar. Gali juga faktor risiko pasien seperti usia tua, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat pekerjaan.  Pada pemeriksaan vagina, tentukan derajat prolaps uterus yang dialami pasien.

Pemeriksaan penunjang lanjutan dapat diperlukan, tergantung pada skenario klinis masing-masing pasien. Pemeriksaan yang mungkin bermanfaat misalnya urinalisis atau pemeriksaan urodinamik.[2,3]

Pilihan terapi prolaps uterus  dapat dibagi menjadi penanganan konservatif dan pembedahan dengan atau tanpa histerektomi. Untuk penanganan konservatif, dapat dimulai dengan latihan otot dasar panggul sederhana maupun penggunaan pesarium. Sementara itu, pada pasien yang memerlukan pembedahan, pemilihan teknik operasi dilakukan berdasarkan kondisi klinis keseluruhan dan preferensi pasien. Preservasi uterus perlu diupayakan jika memungkinkan.[4-6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Aboseif C, Liu P. Pelvic Organ Prolapse. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563229/
2. Doshani A, Teo RE, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine prolapse. BMJ. 2007;335(7624):819-823. doi:10.1136/bmj.39356.604074.BE
3. Lazarou G. Uterine Prolapse. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/264231-overview
4. Pere M, Gomelsky A. Uterine Prolapse and Preservation Methods: a Literature Review. Curr Bladder Dysfunct Rep, 2017. 12, 1–7. https://doi.org/10.1007/s11884-017-0400-0
5. Jefferis H, Jackson SR, Price N. Management of uterine prolapse: is hysterectomy necessary? Obstet Gynaecol. 2016;18(1):17–23.
6. Kow N, Goldman HB, Ridgeway B. Management options for women with uterine prolapse interested in uterine preservation. Curr Urol Rep. 2013 Oct;14(5):395-402.

Patofisiologi Prolaps Uterus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.