Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Prolaps Uterus general_alomedika 2023-07-18T09:39:14+07:00 2023-07-18T09:39:14+07:00
Prolaps Uterus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Prolaps Uterus

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Diagnosis prolaps uterus perlu dicurigai pada pasien yang mengeluhkan ada tonjolan atau rasa penuh pada vagina. Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa sebagian besar pasien prolaps uterus bersifat asimtomatik.[9]

Anamnesis

Kebanyakan pasien prolaps uterus bersifat asimtomatik. Apabila muncul gejala, derajatnya bisa bervariasi tergantung berat-ringan prolaps dan aktivitas pasien.[9]

Gejala

Gejala yang paling spesifik mengarahkan pada prolaps uterus adalah melihat atau merasakan adanya tonjolan yang keluar ke atau melebihi liang vagina. Tonjolan dan rasa tidak nyaman bisa diperparah dengan kegiatan mengangkat beban, berdiri, dan aktivitas fisik berat.

Pasien dengan prolaps uterus komplit bisa mengeluhkan keluar cairan dari vagina karena adanya erosi epitel.[7,9,11]

Faktor Risiko

Selain daripada itu, tanyakan juga faktor risiko yang berhubungan dengan prolaps uterus, misalnya usia tua, obesitas, riwayat operasi panggul, sindrom Marfan, atau gangguan neuromuskular.[7,11]

Gejala Tambahan

Kebanyakan pasien dengan prolaps uterus memiliki gejala yang berhubungan dengan gangguan area panggul, seperti stres inkontinensia urine, overactive bladder, dan inkontinensia alvi. Selain itu, obstruksi urine bisa muncul akibat penekanan pada uretra.

Prolaps uterus juga bisa mengganggu fungsi seksual, body image, dan kualitas hidup.[7,9]

Pemeriksaan Fisik

Jika pasien dicurigai mengalami prolaps uterus, pemeriksaan panggul perlu dilakukan untuk mengevaluasi lokasi dan derajat prolaps.

Inspeksi

Lakukan inspeksi pada liang vagina dan perineum sembari pasien melakukan manuver Valsava.[7,9,11]

Spekulum

Lakukan pemeriksaan dengan spekulum untuk memvisualisasi apeks vagina dan panjang liang vagina. Lakukan kembali manuver Valsava.

Periksa dinding anterior dan posterior vagina. Lakukan pengukuran prolaps dan tentukan derajat prolaps menggunakan sistem Baden-Walker.

Periksa adanya tanda infeksi, hematuria, dan gangguan pengosongan vesika jika diperlukan.[7,9,11]

Digital Rectal Examination

Digital rectal examination atau colok dubur dilakukan untuk menilai tonus sfingter ani. Jika tidak didapatkan tonjolan atau temuan tidak sesuai dengan klinis pasien, lakukan pemeriksaan sambil berdiri atau minta pasien mengejan.[7,9,11]

Pemeriksaan Abdomen

Pemeriksaan abdomen diperlukan jika tumor abdomen atau panggul dicurigai menyebabkan terjadinya prolaps.[7]

Penentuan Derajat Prolaps

Derajat prolaps uterus dapat ditentukan menggunakan sistem Baden-Walker. Berdasarkan sistem ini, prolaps uterus dibagi menjadi:

  • Derajat 0: Posisi normal, tidak ada prolaps
  • Derajat 1: Korpus uterus berada di titik manapun di liang vagina, tetapi belum sampai himen
  • Derajat 2: Korpus uterus berada pada himen
  • Derajat 3: Korpus uterus sudah turun melewati himen, namun belum seluruh bagian korpus terlihat
  • Derajat 4: Eversi total atau procidentia[7,9]

Diagnosis Banding

Secara umum, diagnosis prolaps uterus cukup mudah ditegakkan. Namun, telah ada kasus misdiagnosis dilaporkan.

Pertimbangkan penyebab tonjolan vagina lainnya saat mengevaluasi pasien dengan prolaps uterus. Beberapa diagnosis banding yang perlu dipertimbangkan mencakup kista vagina, polip serviks, pemanjangan serviks, dan divertikulum uretra ukuran besar.[1]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan tergantung pada gejala pasien, derajat prolaps, dan rencana tata laksana. Sebagian pasien yang menjalani terapi pembedahan mengalami stres inkontinensia urine.

Pemeriksaan urodinamik dapat membantu menentukan pasien mana yang akan mendapat manfaat lebih dari prosedur antiinkontinensia. Pada kasus prolaps rekuren, proktografi defekasi atau MRI dinamik panggul dapat bermanfaat.[1,9]

Pap smear atau biopsi mungkin diperlukan pada pasien yang didiagnosis banding dengan keganasan.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Aboseif C, Liu P. Pelvic Organ Prolapse. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563229/
7. Barsoom RS. Uterine Prolapse in Emergency Medicine. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/797295-overview#a4
9. Iglesia CB, Smithling KR, Columbia D. Pelvic Organ Prolapse. American Family Physician. 2017;96 (3) https://www.aafp.org/afp/2017/0801/afp20170801p179.pdf
11. Barber MD. Pelvic organ prolapse. BMJ. 2016;354(July):1–9. https://doi.org/10.1136/bmj.i3853

Epidemiologi Prolaps Uterus
Penatalaksanaan Prolaps Uterus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.