Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Teratoma Ovarium general_alomedika 2023-08-09T10:26:43+07:00 2023-08-09T10:26:43+07:00
Teratoma Ovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Teratoma Ovarium

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Diagnosis teratoma ovarium sering secara tidak sengaja, karena tumor ovarium ini biasanya tanpa gejala hingga ukurannya cukup besar. Pemeriksaan penunjang berupa USG dapat menegakkan diagnosis. Penunjang lain yang dapat bermanfaat adalah penanda tumor dan analisis histopatologi.[2,7,8]

Anamnesis

Kebanyakan kasus teratoma ovarium bersifat asimtomatik dan ditemukan secara tidak sengaja saat melakukan pemeriksaan fisik abdomen, USG abdomen, atau operasi untuk indikasi lainnya. Jika muncul gejala, dapat berupa nyeri abdomen, massa abdomen, perut terasa bengkak, dan perdarahan uterus abnormal.

Nyeri akut biasanya dieksaserbasi oleh ruptur atau torsio tumor. Gejala yang timbul berkaitan dengan ukuran, kompresi jaringan atau organ sekitar, torsio ovarium, atau peritonitis.

Pada anamnesis, juga perlu digali faktor risiko dan riwayat keluarga kanker ovarium dan kanker payudara untuk mengidentifikasi kemungkinan diagnosis banding.[2,7,8]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan abdomen, dapat teraba masa pada perut atau panggul kanan atau kiri bawah. Selain itu, dapat pula ditemukan distensi abdomen. Bila teraba massa, maka perlu dinilai mobilitas, konsistensi, ukuran, permukaan, dan ada-tidak nyeri saat perabaan.

Tumor sel germinal ovarium sebagian besar ditemukan unilateral. Perlu dilakukan juga pemeriksaan vaginal, limfadenopati lokal, dan ascites.[7,8]

Diagnosis Banding

Diagnosis teratoma ovarium mencakup abses tuboovarium dan kehamilan ektopik.[4]

Abses Tuboovarium

Abses tuboovarium adalah massa pada tuba atau ovarium yang dipenuhi dengan pus. Abses tuboovarium mayoritas terjadi akibat penyakit radang panggul yang tidak ditata laksana adekuat. Pasien bisa mengeluhkan nyeri adneksa, demam, duh vagina, dan massa. Abses tuboovarium bisa dibedakan dengan teratoma ovarium melalui USG dan pemeriksaan histopatologi.[4]

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kondisi dimana hasil konsepsi tumbuh dan berkembang di tempat yang tidak seharusnya. Pasien akan menunjukkan tanda dan gejala kehamilan seperti keterlambatan menstruasi dan hasil pemeriksaan kehamilan positif, disertai dengan nyeri abdomen dan perdarahan per vaginam. Temuan berupa hasil konsepsi di tuba atau ovarium dapat membedakan kehamilan ektopik dengan teratoma ovarium.[4]

Pemeriksaan Penunjang

Berbagai pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk mendiagnosis teratoma ovarium, mencakup USG, penanda tumor, dan pemeriksaan histopatologi.

USG

Teratoma ovarium sering ditemukan secara insidental saat pasien menjalani pemeriksaan USG untuk indikasi lain. Pemeriksaan ini merupakan modalitas radiologi pilihan untuk menegakkan diagnosis teratoma ovarium. USG transvaginal lebih sensitif dibandingkan dengan USG pelvis.

Pada teratoma matur, akan tampak massa adneksa kistik dengan beberapa komponen mural, serta lesi yang umumnya unilokular. Spektrum fitur USG teratoma ovarium meliputi :

  • Masa echogenic difus atau parsial dengan posterior sound attenuation karena bahan sebasea dan rambut di dalam rongga kista
  • Mural hyperechoic nodul rokitansky
  • Komponen echogenic akibat kalsifikasi atau gigi
  • Adanya fluid-fluid level

  • Beberapa pita tipis echogenic yang disebabkan oleh rambut di rongga kista
  • Jika dilakukan USG Doppler, tidak ditemukan vaskularisasi internal[1,8]

Penanda Tumor

Dapat ditemukan peningkatan ringan serum alfa fetoprotein (AFP) pada teratoma ovarium kistik imatur. Jika ditemukan peningkatan signifikan, dapat dicurigai sebagai mixed germ cell tumour. Peningkatan kadar serum human chorionic gonadotropin (HCG) dapat diasosiasikan dengan pseudo-pubertas prekoksial.[7]

Pengukuran serum CA-125 tidak perlu dilakukan pada semua wanita pramenopause jika diagnosis kista ovarium sederhana telah ditegakkan melalui USG. Laktat dehidrogenase (LDH), AFP, dan hCG harus diukur pada semua wanita di bawah usia 40 tahun dengan massa ovarium kompleks karena terdapat kemungkinan tumor sel germinal.[8]

Pemeriksaan Histopatologi

Hasil pemeriksaan histopatologi bergantung pada jenis teratoma ovarium. Perlu diketahui bahwa mayoritas teratoma ovarium adalah teratoma matur.

Teratoma Imatur:

Pada gambaran makroskopik, tumor berdiameter besar (7‒35 cm), dengan berat rerata 2.500 gram. Konsistensi padat, pada sayatan akan tampak daging warna abu-abu hingga merah muda, disertai fokus nekrosis dan perdarahan. Dapat pula terlihat komponen tulang dan kartilago, rambut, kista berisi cairan musinosum, serosum, dan darah pada beberapa kasus.

Pada gambaran mikroskopik, ciri khas teratoma imatur adalah terdapat jaringan embrionik, terutama neuroektodermal. Jaringan imatur lain dari ektodermal, endodermal, dan mesodermal juga ditemukan. Berbagai tingkat atipia dapat ditemukan pada teratoma imatur.[7]

Tabel 1. Derajat Teratoma Ovarium Imatur

Derajat Keterangan
0 Semua jaringan matur dan berdiferensiasi baik, aktivitas mitosis yang jarang
1

Sebagian besar sel berdiferensiasi baik, terdapat fokus jaringan embrional yang kecil dan jarang

Imaturitas dan neuroepithelium terbatas pada low power field (x40) pada semua slide

2

Terdapat sebagian jaringan embrional, sel atipik, dan terjadi mitosis

Imaturitas dan neuroepitelium tidak melebihi tiga low power field pada satu slide

3

Terdapat banyak jaringan embrional, sel atipik, dan terjadi mitosis

Imaturitas dan neuroepitelium menempati lebih sama dengan empat low power field pada satu slide

Sumber: Jessica Elizabeth. 2021.[7]

Teratoma Matur:

Pada gambaran makroskopik, 10-17% tumor ditemukan bilateral, dengan ukuran 3 mm hingga 32 cm. Tumor berbentuk bulat, berkapsul, permukaan licin dengan pembuluh darah yang menonjol menyerupai jala. Pada sayatan akan tampak bahan sebaseus kuning kecoklatan. Kista dapat berisi gigi, rambut, tulang, kartilago, jaringan tiroid, dan jaringan lemak.

Pada gambaran mikroskopik, ditemukan sel dewasa atau matur yang berasal dari semua lapisan germinal, terbanyak dari ektodermal tetapi juga mencakup mesodermal dan endodermal.[7]

CT Scan

CT Scan abdomen memiliki sensitivitas tinggi untuk diagnosis, tetapi tidak rutin dilakukan. Pada umumnya, gambar CT scan teratoma ovarium akan menampilkan area lemak, fat-fluid level, kalsifikasi, protuberansia Rokitansky, dan simpul rambut.

Adanya komponen padat yang menonjol yang mengandung kalsifikasi dan fokus kecil lemak merupakan gambaran sugestif teratoma imatur. Komponen kistik mungkin mengandung bahan sebaseus, serosa, musinosa, atau lemak, dan dapat disertai perdarahan.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Sahin H, Abdullazade S, et al. Mature cystic teratoma of the ovary: a cutting edge overview on imaging features. Insights Imaging. 2017 Jan 19;8(2):227–41.
2. Penick ER, Hamilton CA, et al. Germ Cell, Stromal and Other Ovarian Tumors. Clinical Gynecologic Oncology. 2018. p. 290–313.
4. Hamilton CA. Cystic Teratoma: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/281850-overview#a5
7. Lintong PM. Keanekaragaman Teratoma Ovarium. J Biomedik. 2011 Mar;3(2):31–42.
8. RCOG. Management of Suspected Ovarian Masses in Premenopausal Women. Royal College of Obstetricians & Gynaecologist, 2011. Green Top Guideline no.62. https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/gtg_62.pdf

Epidemiologi Teratoma Ovarium
Penatalaksanaan Teratoma Ovarium
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 09 Mei 2025, 22:03
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.