Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Teratoma Ovarium general_alomedika 2023-08-09T10:27:48+07:00 2023-08-09T10:27:48+07:00
Teratoma Ovarium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Teratoma Ovarium

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Penatalaksanaan teratoma ovarium secara definitif adalah dengan pembedahan. Saat ini, pendekatan laparoskopi dianggap sebagai baku emas penatalaksanaan, kecuali untuk kista yang sangat besar. Ooforektomi menjadi tindakan bedah pilihan pada wanita pascamenopause dan perimenopause dengan kista multipel di ovarium yang sama atau dengan teratoma besar di mana tidak ada banyak jaringan ovarium yang patut dipertahankan.[9]

Pembedahan

Laparoskopi adalah metode pilihan untuk penatalaksanaan teratoma ovarium karena memiliki risiko kehilangan darah intraoperatif yang lebih sedikit, nyeri pasca operasi yang lebih rendah, masa tinggal di rumah sakit yang lebih singkat, lebih sedikit adhesi pasca operasi, hasil kosmetik yang lebih baik, dan morbiditas yang lebih rendah.

Namun, laparoskopi sendiri memiliki waktu operasi yang lebih lama, risiko tumpahnya isi kista lebih besar, dan angka kekambuhan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan laparotomi. Pada massa yang lebih besar dengan komponen padat, seperti teratoma kistik matur, maka laparotomi lebih dipilih.

Ukuran kista maksimum sebagai batasan untuk memilih laparotomi masih kontroversial. Beberapa peneliti merekomendasikan laparotomi untuk teratoma kistik matur yang berdiameter >10 cm.

Royal College of Obstetricians and Gynaecologist merekomendasikan agar kemungkinan perlu dilakukan ooforektomi didiskusikan dengan pasien sebelum operasi. Pro dan kontra dari pengangkatan ovarium harus didiskusikan, dengan mempertimbangkan preferensi pasien dan skenario klinis spesifik.

Kistektomi ovarium mungkin merupakan teknik pilihan pada wanita yang lebih muda, kecuali pasien memilih ooforektomi. Ooforektomi harus menjadi operasi standar pada wanita pascamenopause dan perimenopause dengan banyak kista di ovarium yang sama atau dengan teratoma kistik matur besar.[8,9]

Medikamentosa

Tata laksana medikamentosa berupa kemoterapi adjuvan biasanya diberikan pada pasien dengan teratoma imatur. Jika tumor primer berada pada derajat 2-3 dan jika implantasi peritoneal atau rekurensi berada pada derajat 1-3, maka direkomendasikan kemoterapi menggunakan triple agent.

Beberapa pilihan kombinasi regimen kemoterapi adalah:

  • Vincristine, dactinomycin, siklofosfamid (VAC)

  • Vinblastine, bleomycin, cisplatin (VBP)

  • Bleomycin, etoposide, cisplatin (BEP)[2]

Berobat Jalan

Tidak ada konsensus berbasis bukti mengenai ukuran teratoma ovarium yang menjadi indikasi operasi, namun beberapa studi menetapkan diameter teratoma 5‒6 cm sebagai batas maksimum dilakukannya manajemen ekspektatif dengan evaluasi menggunakan sonografi transvaginal (TVS).[9]

Direkomendasikan untuk melakukan TVS selama kecepatan pertumbuhan kista tidak melebihi 2 cm per tahun, morfologi massa menunjukkan penyakit jinak atau ada alasan kuat untuk menghindari intervensi bedah, misalnya risiko tinggi morbiditas dan mortalitas perioperatif.[9]

Pedoman American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa massa adneksa yang didiagnosis selama kehamilan memiliki risiko yang sangat rendah untuk transformasi keganasan dan komplikasi, sehingga dapat dipertimbangkan untuk dilakukan manajemen ekspektatif. Intervensi bedah diindikasikan pada kehamilan hanya jika terjadi nyeri akut.[10]

Persiapan Rujukan

Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia, teratoma ovarium termasuk ke kompetensi nomor 2, yang berarti seorang dokter umum mampu membuat diagnosis dan menentukan rujukan yang paling tepat untuk pasien. Pada kasus ini, rujukan yang tepat adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi.[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Penick ER, Hamilton CA, et al. Germ Cell, Stromal and Other Ovarian Tumors. Clinical Gynecologic Oncology. 2018. p. 290–313.
8. RCOG. Management of Suspected Ovarian Masses in Premenopausal Women. Royal College of Obstetricians & Gynaecologist, 2011. Green Top Guideline no.62. https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/gtg_62.pdf
9. Sinha A, Ewies AA. Ovarian Mature Cystic Teratoma: Challenges of Surgical Management. Obstet Gynecol Int. 2016;2016:2390178. doi: 10.1155/2016/2390178. Epub 2016 Mar 24. PMID: 27110246; PMCID: PMC4823513.
10. American College of Obstetricians and Gynecologists. ACOG Practice Bulletin. Management of adnexal masses. Obstet Gynecol. 2007 Jul;110(1):201–14.
11. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. 2012.

Diagnosis Teratoma Ovarium
Prognosis Teratoma Ovarium
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.