Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Dislokasi Lensa general_alomedika 2022-12-01T11:36:46+07:00 2022-12-01T11:36:46+07:00
Dislokasi Lensa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Dislokasi Lensa

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Patofisiologi dislokasi lensa atau ektopia lentis dapat dibagi menjadi dua, yaitu traumatik dan nontraumatik. Pada dislokasi traumatik, perubahan posisi lensa disebabkan energi dari luar. Sedangkan dislokasi nontraumatik dapat disebabkan penyakit sistemik maupun genetik.[1,4]

Traumatik

Dislokasi traumatik disebabkan adanya energi yang besar dari luar, sehingga terjadi ekspansi mendadak daerah ekuator bola mata yang menyebabkan ruptur serat zonula Zinn. Zonula Zinn merupakan bagian dari badan siliar berupa jaringan fibrosa yang berfungsi memegang lensa. Berbagai mekanisme trauma dapat menimbulkan gangguan dan disfungsi serat zonula. Selain itu, melalui mekanisme trauma tertentu misalnya pada saat pembedahan katarak dapat terjadi ruptur pada kapsul lensa posterior yang mengakibatkan dislokasi lensa.[1,4-7]

Komponen penyusun serat zonula Zinn yang utama adalah fibrilin. Terdapat 3 jenis fibrilin yakni fibrilin 1 (dikode oleh gen FBN1), fibrilin 2 (gen FBN2), dan fibrilin 3 (gen FBN3). FBN1 adalah gen yang terletak pada kromosom 15q21.1. Fibrilin 1 yang dikode oleh FBN1 merupakan komponen terbanyak pada serat zonula. Protein fibrilin 1 terdiri atas calcium binding domain dan cysteine rich domain. Oleh karena itu, fibrilin 1 berperan penting dalam memperkuat serat zonula, menjadikannya lebih resisten terhadap degradasi sehingga mampu mempertahankan posisi lensa kristalin dengan baik.[8]

Nontraumatik

Dislokasi lensa nontraumatik umumnya terjadi akibat kelainan pembentukan dan fungsi zonula maupun letak lensa, yang timbul karena suatu kelainan mata atau penyakit sistemik.

Pada sindroma Marfan, terjadi kelainan gen FBN1 yang mengkode protein fibrilin-1 yang membentuk serat zonula. Akibatnya zonula pada pasien sindroma Marfan menjadi lebih rapuh dan rentan mengalami ruptur spontan atau akibat trauma yang ringan.[2,4,6]

Referensi

1. American Academy of Ophthalmology. Basic and clinical science course: Lens and cataract 2015-2016. San Fransisco: AAO; 2016.
2. Zadeh N, Bernstein JA, et al. Ectopia lentis as the presenting and primary feature in Marfan syndrome. American Journal of Medical Genetics Part A. 2011. 155(11), 2661–2668. doi:10.1002/ajmg.a.34245
4. Eifrig CW. Ectopia lentis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1211159-overview
5. Wang M, Gao Y, et al. Monocular lens dislocation due to vomiting – a case report. BMC Ophthalmology. 2018;18:3. https://bmcophthalmol.biomedcentral.com/track/pdf/10.1186/s12886-017-0651-8
6. Simon MA, Origlieri CA, et al. New management strategies for ectopia lentis. Journal of Pediatric Ophthalmology & Strabismus. 2015;52(5):269-281. doi: 10.3928/01913913-20150714-02
7. Soh YQ, Ting DSW, Wong EYM. Diagnosis and management of posteriorly dislocated lenses. EyeNet Magazine. 2017. https://www.aao.org/eyenet/article/management-of-posteriorly-dislocated-lenses
8. Chandra A, Charteris D. Molecular pathogenesis and management strategies of ectopia lentis. Eye (Lond). 2014;28(2):162-168. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3930276/

Pendahuluan Dislokasi Lensa
Etiologi Dislokasi Lensa

Artikel Terkait

  • Red Flag Penglihatan Kabur
    Red Flag Penglihatan Kabur
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.