Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Dislokasi Lensa general_alomedika 2022-12-01T11:37:02+07:00 2022-12-01T11:37:02+07:00
Dislokasi Lensa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Dislokasi Lensa

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi dislokasi lensa atau ektopia lentis yang tersering adalah trauma. Namun, dislokasi lensa juga bisa disebabkan oleh faktor nontraumatik, seperti kelainan mata atau penyakit sistemik.

Penyebab Traumatik

Trauma tumpul mata akibat lemparan bola atau pukulan merupakan penyebab paling umum yang ditemukan. Trauma tumpul yang keras di sekitar orbita dan kepala juga bisa menimbulkan dislokasi lensa. Pernah dilaporkan sebuah kasus dislokasi lensa setelah muntah yang diduga terjadi karena peningkatan tekanan intraokular mendadak yang kemudian mengganggu fungsi zonula.[5,9]

Kasus dislokasi lensa juga pernah dilaporkan pada pasien dermatitis atopik yang secara kronis mengusap mata. Dislokasi lensa juga dapat terjadi secara iatrogenik intraoperasi akibat ruptur kapsul posterior.[5,9]

Kelainan Mata

Ektopia lentis simpleks dapat terjadi sebagai suatu kelainan mata kongenital maupun terjadi secara spontan saat dewasa. Kelainan tersebut merupakan kelainan herediter yang diturunkan secara autosomal dominan atau resesif. Mutasi terjadi pada gen ADAMTSL4 di kromosom 1 (resesif) dan gen FBN1 di kromosom 15 (dominan).

Mutasi gen-gen tersebut menyebabkan degenerasi dan kelainan struktur serat zonula sehingga mudah terjadi dislokasi lensa. Selain struktur zonula yang abnormal, lensa kristalin pada ektopia lentis biasanya hipoplastik dan memiliki diameter yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan diameter lingkar badan siliar sehingga lensa cenderung terletak tidak tepat di tengah.

Kelainan gen yang sama, yakni mutasi gen FBN1 dapat ditemukan pada penyakit sistemik seperti sindrom Marfan. Pada ektopia lentis simpleks dislokasi lensa biasanya terjadi bilateral dan dislokasi paling sering terjadi ke arah superotemporal.

Ektopia lentis et pupillae merupakan kelainan kongenital yang mana pupil tidak di tengah dan tidak simetris. Dislokasi lensa biasanya asimetris dan terjadi ke arah berlawanan dengan kelainan posisi pupil. Iris tampak atrofi dan memiliki kemampuan dilatasi yang inadekuat.

Kelainan dan penyakit mata lain yang berkaitan dengan dislokasi lensa adalah katarak hipermatur, aniridia, glaukoma kongenital, sindroma pseudoeksfoliasi, sifilis okular, retinitis pigmentosa, tumor intraokular, sindroma Axenfeld Rieger, dan megalokornea.[1-3]

Penyakit Sistemik

Penyakit sistemik yang paling sering menimbulkan dislokasi lensa adalah sindroma Marfan. Dislokasi lensa diduga mudah terjadi karena gangguan gen yang mengkode fibrilin, protein yang menyusun serat zonula dan gangguan integritas kapsul lensa. Dislokasi lensa pada sindroma Marfan terjadi bilateral dan biasanya ke arah superotemporal.

Penyakit sistemik lain yang dapat menimbulkan dislokasi lensa adalah homosistinuria. Homosistinuria adalah kelainan metabolik autosomal resesif yang timbul karena defisiensi atau tidak ada sama sekali cystathione b-sintetase di dalam tubuh.

Defisiensi enzim cystathione b-sintetase tersebut menyebabkan rendahnya kadar sistein sehingga terjadi gangguan pembentukan zonula. Akibatnya zonula yang terbentuk bersifat rapuh dan mudah terjadi ruptur. Dislokasi lensa pada homosistinuria biasanya terjadi bilateral dan ke arah inferior atau nasal.

Beberapa penyakit sistemik lain yang berkaitan dengan dislokasi lensa adalah sindroma Weill-Marchesani, defisiensi sulfit oksidase, hiperlisinemia, sindroma Ehler-Danlos, sindroma Sturge-Weber, mandibulofasial disostosis, sindroma Conradi, sindroma Pfaundler, sindroma Crouzon, sindroma Pierre Robin, dan deformitas Sprengel.[1,2]

Faktor Risiko

Berbagai faktor risiko yang berkaitan dengan meningkatnya kejadian dislokasi lensa adalah :

  • Aktivitas atau olahraga dengan risiko trauma mata tinggi, misalnya tinju, baseball, dan sepak bola
  • Riwayat keluarga yang mengalami dislokasi lensa
  • Miopia aksial [7,10]

Referensi

1. American Academy of Ophthalmology. Basic and clinical science course: Lens and cataract 2015-2016. San Fransisco: AAO; 2016.
2. Zadeh N, Bernstein JA, et al. Ectopia lentis as the presenting and primary feature in Marfan syndrome. American Journal of Medical Genetics Part A. 2011. 155(11), 2661–2668. doi:10.1002/ajmg.a.34245
3. Matsuo T. How far is observation allowed in patients with ectopia lentis? Springerplus. 2015 Aug 28;4:461. doi: 10.1186/s40064-015-1239-5. PMID: 26339562; PMCID: PMC4551678.
5. Wang M, Gao Y, et al. Monocular lens dislocation due to vomiting – a case report. BMC Ophthalmology. 2018;18:3. https://bmcophthalmol.biomedcentral.com/track/pdf/10.1186/s12886-017-0651-8
7. Soh YQ, Ting DSW, Wong EYM. Diagnosis and management of posteriorly dislocated lenses. EyeNet Magazine. 2017. https://www.aao.org/eyenet/article/management-of-posteriorly-dislocated-lenses
9. Kuiper J, Slabaugh M. Secondary angle closure due to crystalline lens dislocation in a patient with atopic dermatitis and chronic eye rubbing. Case Rep Ophthalmol. 2018;9:197-201. https://www.karger.com/Article/FullText/486752
10. Purohit MP. Isolated ectopia lentis. 2018. https://www.dovemed.com/diseases-conditions/isolated-ectopia-lentis/

Patofisiologi Dislokasi Lensa
Epidemiologi Dislokasi Lensa

Artikel Terkait

  • Red Flag Penglihatan Kabur
    Red Flag Penglihatan Kabur
Diskusi Terbaru
dr. Andi Marsali
Dibalas 12 jam yang lalu
Jakarta - Lowongan untuk Dokter Operasional Vaksin
Oleh: dr. Andi Marsali
2 Balasan
Alo Dokter, Selamat pagi sejawat,Terlampir info lowongan untuk dokter Umum sebagi operasional vaksin di Jakarta Timur
Anonymous
Dibalas 7 jam yang lalu
Apa diagnosis gatal kulit pada anak yang tepat?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo Dokter. Selamat siang dok, terdapat pasien usia 5 tahun keluhan gatal dan pada kulit sejak 2 minggu. Pasien sering makan sosis. Gatal bertambah saat...
Anonymous
Dibalas kemarin, 07:46
Tatalaksana yang tepat untuk kembung pada bayi usia 3 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Obat kembung pasa bayi usia 3 bulan apa yg aman dok? apakah cukup dengan pijat ILU dan gerakan mengayuh sepeda saja?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.