Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Oklusi Arteri Retina Cabang annisa-meidina 2024-06-13T13:43:58+07:00 2024-06-13T13:43:58+07:00
Oklusi Arteri Retina Cabang
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Oklusi Arteri Retina Cabang

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Emboli merupakan etiologi paling sering yang terkait dengan oklusi arteri retina cabang atau branch retinal artery occlusion (BRAO). Emboli pada arteri retina paling sering bersumber dari kolesterol (cholesterol emboli), fibrin-platelet (platelet-fibrin emboli), atau kalsium (calcific emboli).[10-12]

Emboli

Terdapat tiga jenis utama emboli yang kerap dikaitkan dengan oklusi arteri retina cabang, yaitu:

  • Emboli kolesterol (Hollenhorst plaques) dengan tampilan warna kuning-putih (yellow-to-white color) yang umumnya berasal dari arteri karotis
  • Emboli fibrin-platelet yang memiliki warna keabu-abuan (grayish color) dan berhubungan dengan arteriosklerosis pembuluh darah besar
  • Emboli kalsifikasi yang berasal dari penyakit katup jantung[10,12]

Emboli yang berkaitan dengan oklusi arteri retina diduga paling banyak berasal dari plak ateromatosa pada dinding arteri karotis. Plak ateromatosa derajat berat dapat dijumpai pada sekitar 40% pasien oklusi arteri retina. Sejumlah besar emboli juga berasal dari jantung seperti akibat atrial fibrilasi, dan penyakit katup aorta dan mitral.[12]

Beberapa kondisi yang dapat menjadi sumber emboli tetapi tidak sering ditemukan meliputi: myxoma jantung (cardiac myxoma), patah tulang panjang (fat emboli), endokarditis infektif (septic emboli), dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang secara intravena (talc emboli). Meski jarang terjadi, migrain dapat menyebabkan oklusi arteri okular pada pasien berusia kurang dari 40 tahun.[10]

Penyebab Selain Emboli

Selain karena emboli, oklusi arteri retina cabang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti penyakit infeksi, inflamasi, dan trombofilik, terutama pada pasien berusia muda yang tidak memiliki penyakit penyerta kardiovaskular.[10]

Berbagai kondisi medis yang memengaruhi arteri karotis, arteri oftalmika, dan arteri retina berkaitan dengan kejadian oklusi arteri retina cabang. Beberapa kondisi tersebut antara lain penyakit Crohn, penyakit Lyme, retinitis multifokal, penyakit Meniere, sindrom Susac, penyakit sel sabit, arteritis Takayasu, dan penyakit Whipple. Oklusi arteri retina juga disebabkan oleh kondisi hipoperfusi relatif akibat peningkatan tekanan intraokular atau penurunan perfusi pada serangan vasospastik.[6]

Terdapat literatur yang berpendapat bahwa kasus-kasus oklusi arteri retina non-sentral yang disertai giant cell arteritis kemungkinan besar bukan merupakan oklusi arteri retina cabang, melainkan adalah kasus giant cell arteritis dengan oklusi arteri silioretina. Pada pasien usia muda dengan oklusi arteri retina cabang yang multipel atau rekuren, sindrom Susac sebaiknya dipertimbangkan. Sindrom Susac adalah endoteliopati autoimun yang berhubungan dengan oklusi mikrovaskular di otak, retina, dan telinga bagian dalam (inner ear).[1,13,14]

Faktor Risiko

Faktor risiko oklusi arteri retina cabang akibat emboli serupa dengan faktor risiko kejadian tromboemboli lainnya, misalnya adanya riwayat hipertensi dan riwayat merokok.

Usia

Usia merupakan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi terhadap kejadian oklusi arteri retina cabang. Kejadian oklusi arteri retina cabang meningkat seiring pertambahan usia.[1,6]

Faktor Risiko Kejadian Tromboemboli

Merokok, hipertensi, indeks massa tubuh melebihi normal, hiperlipidemia, diabetes, koagulopati dan penyakit jantung, termasuk atrial fibrilasi merupakan faktor risiko penting yang dapat dimodifikasi terkait dengan emboli retina.[1,6]

Faktor Risiko Lainnya

Faktor risiko yang kurang umum meliputi adanya penyakit sel sabit, kelainan mieloproliferatif, sindrom antibodi antifosfolipid, keadaan hiperkoagulasi, penyalahgunaan obat-obatan secara intravena, dan penggunaan kontrasepsi oral.[1,6]

Referensi

1. Flaxel CJ, Adelman RA, Bailey ST, Fawzi A, Lim JI, Vemulakonda GA, et al. Retinal and Ophthalmic Artery Occlusions Preferred Practice Pattern. Ophthalmology. 2020 Feb;127(2):P259–87.
6. Diel RJ. Symptomatic Branch Retinal Artery Occlusion: An Under-Recognized Sign of Stroke. 2020;
10. Kim SJ, Recchia FM, Fawzi A, Sobrin L, Kovach JL, Sun JK, et al. Retinal Vascular Diseases Associated With Cardiovascular Disease. In: Retina and Vitreous. San Francisco: American Academy of Ophthalmology; 2022. p. 155–7.
11. Algamdi SS, Alshaibani AK, Alkhars WI, Alghamdi K. Branch Retinal Artery Occlusion Following Rhinoplasty: A Case Report. Cureus. 2023 Jul 21;15(7):e42265. doi: 10.7759/cureus.42265.
12. Daxer B, et al. Aetiology, Diagnosis and Treatment of Arterial Occlusions of the Retina—A Narrative Review. Medicina. 2024 Apr;60(4):526.
13. Hwang DDJ, Lee KE, Kim Y, Kim MS, Rim TH, Kim M, et al. Incidence of Retinal Artery Occlusion and Related Mortality in Korea, 2005 to 2018. JAMA Network Open. 2023 Mar 10;6(3):e233068.
14. Gediz BŞ. Sequential presentation of superior and inferior branch retinal artery occlusion in the same eye. Beyoglu Eye J. 2020;

Patofisiologi Oklusi Arteri Reti...
Epidemiologi Oklusi Arteri Retin...

Artikel Terkait

  • Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
    Mata Buram Sebelah Secara Mendadak
  • Pijat Okular dalam Tata Laksana Oklusi Arteri Retina Sentral
    Pijat Okular dalam Tata Laksana Oklusi Arteri Retina Sentral
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.