Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Neuroblastoma general_alomedika 2023-08-08T14:30:40+07:00 2023-08-08T14:30:40+07:00
Neuroblastoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Neuroblastoma

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Penatalaksanaan neuroblastoma untuk kelompok low risk, ukuran <5 cm, dengan tumor terlokalisir, misalnya di medulla adrenal, disarankan observasi setiap 6–12 bulan karena kemungkinan regresi spontan. Ukuran yang lebih besar, pasien high risk, dan simtomatik memerlukan pertimbangan tindakan reseksi, kemoterapi, dan radioterapi.

Observasi

Neuroblastoma yang terlokalisir, terutama pada neonatus dan anak <6 bulan, memiliki probabilitas yang besar untuk mengalami regresi spontan. Maka dari itu, pasien dengan tumor berukuran kecil (<5 cm) dapat dipantau dengan pencitraan tiap 6–12 minggu.

Pemantauan berkala ini dapat dilakukan dengan USG atau MRI abdomen, pemeriksaan darah dan urine, serta metaiodobenzylguanidine (MIBG) scan. Pembedahan sebaiknya dihindari pada bayi, kecuali bila ada peningkatan ukuran tumor >50%.[1,10]

Pembedahan

Untuk tumor yang berukuran lebih besar atau tumor dengan penambahan ukuran >50% setelah observasi, pembedahan umumnya menjadi pilihan. Pembedahan sekaligus bermanfaat untuk menegakkan diagnosis dan menentukan stadium neuroblastoma berdasarkan the International Neuroblastoma Staging System (INSS).

Tumor stadium awal dengan gambaran histopatologis favorable biasanya memberikan luaran yang baik setelah pembedahan. Akan tetapi, tumor dengan profil biologis yang lebih agresif atau neuroblastoma risiko tinggi biasanya membutuhkan kombinasi bedah dan kemoterapi. Reseksi dilaporkan efektif untuk neuroblastoma sampai stadium 3.[1,10]

Kemoterapi dan Imunoterapi

Kemoterapi dengan siklofosfamid, doxorubicin, dan cisplatin dapat dipilih untuk pasien risiko menengah dengan metastasis lokal, misalnya ke limfonodi atau sumsum tulang bayi. Kemoterapi dapat diberikan secara tunggal maupun dikombinasi dengan antibodi monoklonal seperti dinutuximab. Pemberian antibodi monoklonal dapat meningkatkan angka kesintasan pada neuroblastoma risiko tinggi.

Pada kasus metastasis luas, kemoterapi induksi mungkin dilakukan untuk mengurangi ukuran tumor, sehingga pembedahan dapat dilakukan lebih mudah. Kemoterapi juga dapat diberikan untuk mengatasi residu tumor setelah pembedahan jika residu tidak memungkinkan untuk direseksi. Indikasi lain dari kemoterapi adalah pasien yang mengalami relaps setelah reseksi dan pasien dengan gejala neurologis.[1,10]

Penatalaksanaan Berbasis Stratifikasi Risiko

Modalitas penatalaksanaan neuroblastoma dapat ditetapkan berdasarkan stratifikasi risiko oleh Children’s Oncology Group (COG).

Neuroblastoma Risiko Rendah

Pembedahan, yaitu tindakan reseksi, merupakan pilihan utama pada neuroblastoma risiko rendah atau low risk. Kemoterapi tidak dibutuhkan pada kelompok ini jika tidak ada residu pascaoperasi atau keterlibatan limfonodi regional yang ditemukan setelah reseksi. Kemoterapi hanya diindikasikan untuk kelompok risiko rendah yang memiliki manifestasi klinis kompresi medulla spinalis atau rekurensi pascaoperasi.[3]

Neuroblastoma Risiko Menengah

Pembedahan yang dikombinasikan dengan kemoterapi merupakan pilihan utama pada kelompok risiko menengah atau intermediate risk. Kemoterapi dilakukan untuk induksi sebelum pembedahan atau radioterapi.[3]

Neuroblastoma Risiko Tinggi

Kelompok risiko tinggi atau high risk membutuhkan terapi multimodal yang diawali dengan kemoterapi induksi untuk mengontrol tumor yang mengalami metastasis. Selanjutnya, pembedahan dan radioterapi untuk mencapai kontrol lokal bisa dilakukan. Waspadai beberapa agen kemoterapi yang dapat menyebabkan mielosupresi.[3]

Follow Up

Pasien yang sedang menjalani terapi perlu dipantau secara berkala untuk menilai respons serta komplikasi terapi. Karena mielosupresi dan pansitopenia merupakan salah satu komplikasi terapi yang sering terjadi, pemeriksaan darah lengkap sebaiknya dilakukan minimal 2 kali dalam seminggu. Beberapa agen kemoterapi seperti cisplatin dan karboplatin dapat mengganggu keseimbangan elektrolit, sehingga pemeriksaan elektrolit juga perlu dilakukan.

Pada pasien yang sudah selesai menjalani terapi, pemantauan berkala tetap diperlukan untuk mendeteksi rekurensi. Pemeriksaan berkala meliputi kadar katekolamin dalam urine dan pencitraan. Observasi setidaknya dilakukan selama 2 tahun pertama karena rekurensi paling sering terjadi pada periode tersebut. Pasien yang dinyatakan bebas tumor setelah 5 tahun pemantauan dapat dinyatakan sembuh.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Mahapatra S, Challagundla KB. Neuroblastoma. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448111/
3. Davenport KP, Blanco FC, Sandler AD. Pediatric malignancies: neuroblastoma, Wilms tumor, hepatoblastoma, rhabdomyosarcoma, and sacrococcygeal teratoma. Surg Clin North Am. 2012;92(3):745-67. doi: 10.1016/3.2012.03.004.
6. PDQ Pediatric Treatment Editorial Board. Neuroblastoma Treatment (PDQ®): Health Professional Version. 2023 Apr 7. In: PDQ Cancer Information Summaries. Bethesda (MD): National Cancer Institute (US);. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK65747/
10. Nakagawara A, Li Y, Izumi H, et al. Neuroblastoma. Jpn J Clin Oncol. 2018;48(3):214-241. doi: 10.1093/jjco/hyx176.

Diagnosis Neuroblastoma
Prognosis Neuroblastoma

Artikel Terkait

  • Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
    Imunoterapi Kanker dengan Chimeric Antigen Receptor Sel T
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 4 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.