Edukasi dan Promosi Kesehatan Fraktur Ankle
Edukasi dan promosi kesehatan terkait fraktur ankle berfokus pada pentingnya imobilisasi, kepatuhan terhadap rehabilitasi, serta pengelolaan faktor risiko yang dapat mempengaruhi penyembuhan. Pasien harus diberi pemahaman mengenai durasi penyembuhan, perlunya menghindari beban berlebih pada ekstremitas yang cedera, serta tanda komplikasi seperti nyeri atau bengkak persisten, atau gejala infeksi.[24,25]
Edukasi Pasien
Pasien harus diberi informasi mengenai perlunya imobilisasi, serta pentingnya menjaga elevasi tungkai untuk mengurangi edema. Jika dilakukan fiksasi internal, pasien perlu memahami risiko infeksi, nyeri pasca-operasi, dan perlunya pemantauan tanda komplikasi. Selain itu, edukasi mengenai penggunaan alat bantu seperti kruk untuk menghindari weight bearing pada tungkai yang cedera juga diperlukan.
Aspek rehabilitasi juga perlu disampaikan, mencakup tahapan mobilisasi bertahap, kapan pasien dapat mulai latihan range of motion serta progresi ke weight bearing parsial dan penuh. Pasien harus diinformasikan mengenai risiko komplikasi jangka panjang seperti kekakuan sendi atau osteoartritis pasca-trauma. Selain itu, optimalisasi faktor penyembuhan seperti kontrol glikemik pada pasien diabetes dan asupan nutrisi diperlukan untuk mendukung regenerasi tulang.[24-26,32,33]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya yang harus dilakukan untuk mencegah fraktur ankle dapat dibedakan berdasarkan patofisiologi fraktur.[24-26]
Fraktur Ankle Traumatik
Trauma dengan energi tinggi seperti kecelakaan merupakan penyebab utama dari fraktur ankle traumatik. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mematuhi peraturan lalu lintas, berkendara dengan aman, serta mematuhi aturan keselamatan kerja, dan penggunaan alat pelindung diri.[24-26]
Fraktur Ankle Penyebab Lain
Pencegahan fraktur ankle yang disebabkan oleh penyebab lain salah satunya adalah rendahnya densitas mineral tulang adalah dengan upaya berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, serta melakukan pemeriksaan pengukuran kepadatan tulang (bone density testing) secara berkala pada usia lanjut terutama pada wanita yang sudah menopause.[24-26]
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah fraktur ankle yang disebabkan oleh adanya tekanan abnormal dengan intensitas tinggi yang berulang dan berlangsung secara terus menerus, adalah:
- Hindari melakukan olahraga high impact terlalu sering dan melebihi kemampuan fisik serta lakukan dengan cara dan postur tubuh yang benar
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengandung mineral untuk menjaga kesehatan tulang.
- Mempertahankan berat badan ideal.[24-26,34]