Etiologi Fraktur Ankle
Etiologi fraktur ankle atau fraktur pergelangan kaki yang utama adalah terjadinya trauma, baik dengan energi rendah maupun energi tinggi, serta kondisi patologis seperti rendahnya densitas mineral tulang. Faktor risiko yang dapat meningkatkan insiden fraktur ankle adalah usia ≥ 60 tahun, individu yang mengalami keadaan patologis pada tulang, serta atlet olahraga high impact.[1,4,5,8,11,15]
Trauma Energi Rendah dan Energi Tinggi
Penyebab utama fraktur ankle adalah trauma dengan energi rendah dan energi tinggi. Fraktur ankle yang disebabkan oleh trauma dengan energi rendah umumnya sering dijumpai pada kelompok pasien lansia.[5,7,11,14]
Sementara itu, fraktur ankle yang disebabkan oleh trauma energi tinggi lebih sering dijumpai pada kelompok pasien usia remaja hingga dewasa muda terkait dengan mobilitas yang tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, benturan, tertimpa benda berat, jatuh dari ketinggian, maupun aktivitas olahraga yang menyebabkan gaya terpelintir pada pergelangan kaki.[5,7,15]
Kondisi Patologis
Beberapa kondisi patologis yang dapat menyebabkan fraktur pergelangan kaki adalah rendahnya densitas mineral tulang, kondisi obesitas, penyakit diabetes melitus, dan kanker tulang primer maupun kanker lain yang telah mengalami metastasis ke tulang, sehingga dapat menyebabkan fraktur patologis pada ekstremitas inferior termasuk pergelangan kaki.[4,5]
Kondisi patologis seperti osteoporosis hingga saat ini belum menunjukkan hubungan kausal yang jelas sebagai penyebab fraktur pergelangan kaki. Beberapa penelitian hanya melaporkan adanya korelasi positif antara rendahnya densitas mineral tulang dan kejadian fraktur pergelangan kaki, khususnya pada kelompok usia lanjut.[4,5,16]
Faktor Risiko
Individu tertentu yang berisiko untuk mengalami fraktur ankle antara lain:
- Usia ≥ 60 tahun
- Riwayat fraktur pergelangan kaki atau fraktur pada ekstremitas inferior sebelumnya
- Densitas mineral tulang yang rendah
- Penyakit seperti obesitas, diabetes melitus, serta kanker tulang primer atau kanker lain yang telah mengalami metastasis ke tulang pada ekstremitas inferior
- Terapi glukokortikoid
- Gaya hidup yang buruk: merokok dan asupan alkohol
- Mobilitas dan aktivitas fisik yang tinggi dengan tidak memperhatikan keselamatan diri
- Atlet dengan olahraga high impact, seperti voli dan atletik.[4,7,15,16]